Azan dan Iqamah

 Azan

Disunnahkan azan dan iqamah untuk shalat fardhu sebagai pengingat waktu shalat. Azan menurut bahasa adalah kabar/informasi  (الإعلام),  menurut istilah adalah ucapan khusus untuk mengetahui waktu sholat (minhajul qawim), zikir khusus yang menuntut untuk melaksanakan shalat fardhu (busrol karim). Azan disunnahkan yang laki-laki walaupun anak kecil (sedangkan bagi perempuan dan banci ada khilaf dan penjelasan lebih lanjut), sholat sendiri tetap disunnahkan azan dengan ukuran suara untuk dirinya sendiri walaupun sudah mendengarkan azan.


Maka apabila seseorang mengumpulkan sholat yang tertinggal, atau melakukan jamak takhir/takdim maka hendaklah melakukan azan pada sholat yang pertama saja, sebagaimana Rasulullah SAW menjamak sholat Magrib dan Isya di Muzdalifah dengan satu kali azan dan dua iqomah.

Syarat sah azan adalah masuknya waktu, tertib diantara kalimat-kalimatnya (jika tidak tertib atau lupa maka azannya batal, dan tidak batal azan jika dia diam, berbicara, pingsan, dan tidur dan syarat tidak mengganggu azan tersebut), azan dilakukan oleh satu orang dengan menggunakan bahasa arab (tidak sah selain dengan bahasa arab).

Dan syarat muazzin adalah Islam (tidak sah orang kafir), tamyiz (tidak sah orang gila, anak kecil yang belum mumaiyiz, dan orang mabuk), laki-laki (tidak sah perempuan azan untuk laki-laki).

Makruh bagi orang yang azan dan iqamah yaitu Tamtit (memanjang-manjangkan bacaan azan dan iqamah), berbicara sedikit (jika menjawab salam atau orang bersin khilaf sunnah, jika dia yang bersin maka hendaklah mengucapkan hamdalah dengan sir tanpa bersuara),  makruh tidak menjawab azan dan iqomah, makruh melakukan azan dengan cara duduk atau sambil menunggang kendaraan kecuali bagi orang yang musafir, makruh juga azan bagi orang yang buta dikarenakan tidak dapat melihat tibanya waktu, makruh azan bagi orang yang junub dan hadas dikabarkan bahwa "tidak ada azan tanpa wudhu", apabila sedang azan lalu hadas maka azan diteruskan sampai selesai jangan diputuskan, makruh azan dan iqomah membelakangi arah kiblat.

Disunnahkan azan dan iqomah dengan tartil, mengucapkan sahadah dengan pelan kemudian keras, mengucapkan taswib pada azan subuh "الصلاة خير من النوم" dibaca ketika mau sholat langsung atau azan untuk sholat qada' subuh, disunnahkan menolehkan kepala kearah kanan ketika mengucapkan "حي على الصلاة" dan sebelah kiri ketika "حي على الفلاح" , disunnahkan meletakkan kedua telunjuk di kedua lubang telinga tatkala azan tidak pada iqamah, disunnahkan yang azan dan iqamah satu orang yang sama. (Minhajul qawim).

Komentar

  1. The History of the Casino - One of the Most Popular Casinos
    A jancasino.com relative newcomer to the septcasino world of online gambling, Wynn https://sol.edu.kg/ Las Vegas opened its doors to a new casinosites.one audience of herzamanindir.com/ over 600,000 in 2017. This was the first casino

    BalasHapus

Posting Komentar

Mohon saran,,,,,,,
semoga apa yang kita baca memberikan manfaat

Postingan populer dari blog ini

terjemah kitab at - taqriratus sadidah

contoh soal utntuk akhlak lil banin

SOAL SAFINATUN NAJA UNTUK SMP 1 , 2 DAN 3