PERAN LINGKUNGAN ATAU MASYARAKAT DALAM MANAJEMAN PENDIDIKAN ISLAM



PERAN LINGKUNGAN ATAU MASYARAKAT DALAM
MANAJEMAN PENDIDIKAN ISLAM
-          Lingkungan pendidikan islam adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekeliling proses pendidikan itu berlangsung yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati
-          Tugas manajemen adalah mengintegrasi sumber-sumber pendidikan dan memanfaatkannya semaksimal mungkin
-          Sumber-sumber pendidikan ini dapat saja diambil dari lingkungan sekolah atau kampus dan bisa berupa keempat kelompok benda-benda lingkungan diatas (Sulhan:81)
A.    Hubungan Lembaga Pendidikan
-          Lembaga pendidikan adalah lembaga yang dibangun di atas cita-cita masyarakat sehingga segala program-program yang ada di lembaga mulai dari satuan pelajaran sampai program umum institusi harus diketahui dengan jelas oleh peserta didik dan masyarakat sekitar (Sulhan:82).
-          Secara rinci manfaat hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat adalah sebagai berikut :
1.      Bagi lembaga pendidikan :
a.       Mamperbesar dorongan mawas diri
b.      Memudahkan memperbaiki pendidikan
c.       Memperbesar usaha meningkatkan propesi pengajar
d.      Konsep masyarakat tentang guru/dosen menjadi benar
e.       Mendapatkan koreksi dari kelompok masyarkat
f.       Mendapatkan dukungan moral dari masyarakat
g.      Memudahkan meminta bantuan dan material dari masyarakat
h.      Memudahkan pemakaian media pendidikan di masyarakat
i.        Memudahkan pemanfaatan narasumber
2.      Bagi masyarakat :
a.       Mengetahui hal-hal persekolahan dan inovasinya
b.      Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan.
c.       Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan
d.      Melakukan usul-usul terhadap lembaga pendidikan. (Sulhan:92)
B.     Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan Disekolah Atau Perguruan Tinggi
-          Beberapa contoh partisipasi masyarakat dalam pendidikan ialah :
a.       Mengawasi perkembangan pribadi dan proses belajar putranya dirumah dan bila perlu memberi laporan atau berkonsultasi ke lembaga pendidikan
b.      Membantu fasilitas-fasilitas belajar yang dibutuhkan lembaga dalam memajukan proses belajar mengajar bagi tokoh-tokoh masyarakat bersedia menjadi fatner menager pendidikan dalam mempertahankan dan memajukan lembaga.
-          Beberapa badan yang dapat membantu para manager pendidikan anatara lain dewan penyantun, badan pembantu penyelengara pendidikan (BP3) dan yayasan pendidikan
-          Dewan penyantun bergerak di perguruan tinggi , BP3 disekolah dan yayasan pendidikan bisa di perguruan tinggi bisa juga disekolah yang berstatus swasta (Sulhan:98).
C.     Sifat Kerja Sama Masyarakat Dalam Manajeman Pendidikan Islam
-          Antara lemaga pendidikan dengan masyarakat terjadi kerja sama saling memberi dan saling menerima. Lembaga pendidikan memberikan layanan kepada masyarakat terhadap kebutuhan-kebutuhan mereka termasuk sebagai agen pembaharuan terhadap masyarakat dengan penemuan-penemuan dan inovasi-inovasinya.
-          Masyarakat mengimbangi pemberian lembaga pendidikan dengan ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan kemajuan lembaga (Sulhan:100).
MANAJEMAN PENIGNKATAN MUTU PENDIDIKAN ISLAM
-          Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia, peranan pendidikan sangat menonjol oleh karena itu sangat penting bagi pembangunan nasional untuk memfokuskan peningkatan mutu pendidikan.
-          Berkaitan dengan itu Josef M. Juran mengemukakan 80% dari masalah-masalah mutu terletak pada pengelolaan (manajeman) oleh sebab itu sejak dini manajeman haruslah dilaksanakan se-epektif dan se-efesien mungkin (Sulhan:104)
A.    Manajeman Pendidikan Mutu Sekolah Atau Madrasah
-          Tiga (3) factor penyebab rendahnya mutu pendidikan yaitu :
a.       Kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan yaitu cational, production, fungtion atau analisis yang tidak konsesten
b.      Penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara sentra listik
c.       Peran serta masyarakat kususnya orang tua peserta dalam penyelangaraan sangat minim.
-          Beberapa upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan yang akan mengembangkan SDM adalah :
a.       Manajeman peningkatan mutu berbasis sekolah (School Baset Manajeman) dimana sekolah diberikan kewenangan untuk merencanakan sendiri upaya peningkatan mutu secara keseluruhan
b.      Pendidikan yang berbasiskan pada partisipasi komunitas atau (Comuniti Baset Education) dimana terjadi intraksi yang positif antara sekolah dengan masyarkat
c.       Dengan menggunakan paradigma belajar yang akan menjadikan pelajar-pelajar menjadi manusia yang diberdayakan.
-          Beberapa model manajeman peningkatan mutu yang dikembangkan didunia pendidikan seperti yang di Signi Australia yang mencakup School Review Quality Assurance Dance Quality Control.
-          Manajeman peningkatan mutu memiliki prinsip :
a.       Peningkatan mutu harus dilakukan disekolah
b.      Peningkatan mutu hanya dapat dilaksanakan dengan adanya kepemimpinan yang baik
c.       Peningkatan mutu harus di dasarkan pada data dan fakta yang bersifat kwalitatif maupun kwantitatif
d.      Peningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan semua unsure yang ada disekolah
-          Peningkatan mutu memiliki tujuan bahwa sekolah dapat memberikan kepuasan kepada siswa, orang tua dan masyarakat. (Sulhan 106-107)
-          Komponen yang terkait dengan mutu pendidikan yang termuat dalam buku panduan manajeman sekolah adalah :
a.       Siswa : kesiapan dan motivasi belajarnya
b.      Guru : kemampuan professional, moral kerjanya dan kerjasamanya
c.       Kurikulum : relevansi konten & operasinalisasi proses pembalajarannya
d.      Saran & prasarana : kecukupan dan keefektifan dalam mendukung proses pembelajaran
e.       Masyarakat (orang tua, pengguna lulusan dan perguruan tinggi) partisipasinya dalam pengembangan program-program pendidikan sekolah (Sulhan : 108).
-          Cara menyusun program peningkatan mutu memiliki beberapa tehnik :
a.       School Review adalah suatu proses dimana seluruh komponen sekolah berkerja sama khususnya dengan orang tua dan tenaga professional untuk mengevaluasi dan menilai efektifitas sekolah serta mutu lulusan
b.      Bench Marking adala suatu kegiatan menetapkan standar dan target yang akan dicapai dalam suatu priode tertentu
c.       Quality Assurance adalah suatu tehnik untuk menentukan bahwa proses pendidikan telah dilaksanakan sebagaimana mestinya
d.      Quality Control adalah suatu system untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kwalitas output yang tidak sesuai dengan standar (Sulhan 109-111).
-          Pelaksanaan manajeman peningkatan mutu bisa dilakukan dengan beberapa tahapan :
a.       Tahap persiapan, mencakup beberapa hal kegiatan antara lain :
1.      Menyampaikan informasi pada guru, staff administrasi dan orang tua siswa
2.      Menyusun tim pengembang yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pakar
3.      Melatih tim evaluasi sekolah
4.      Menentukan focus asfek yang akan dievaluasi berikut indikatornya masing-masing.
5.      Menentukan secara random subjek sumber informasi dan sampel responden
b.      Tahap imflementasi yang mencakup beberapa hal kegiatan :
1.      Pengumpulan informasi dan pengolahan informasi
2.      Penyusuna draf atau burah laporan
3.      Penyampaian laporan dan rekomendasi
c.       Tahap tindak lanjut, dengan mencakup beberapa hal kegiatan antara lain :
1.      Kepala sekolah, guru dan orang tua
2.      Menyusun skala proritas
3.      Menetapkan sasaran dan target sekolah
4.      Menyusun program kerja untuk meningkatkan mutu sekolah
-          Permasalahan dalam manajeman peningkatan mutu pendidikan yang dikemukakan oleh hanafiah dan kawan-kawan adalah :
a.       Sikap mental para pengelola pendidikan baik yang memimpin atau yang dipimpin
b.      Tidak adanya tindak lanjut dari evaluasi program
c.       Gaya kepemimpinan yang tidak mendukung
d.      Kurangnya rasa memiliki pada para pelaksana pendidikan
-          Dalam MMT (Manajeman Mutu Terpadu) keberhasilan sekolah diukur dari tingkat kepuasan pelanggan baik internal atau eksternal
-          dilihat dari jenis pelanggan maka sekolah dikatakan berhasil jika :
a.       siswa puas degan layanan sekolah
b.      orang tua siswa puas terhadap layanan terhadap anaknya maupun layanan kepada orang tua
c.       pihak pemakai atau penerima lulusan (perguruan tinggi Industri masyarakat) puas karena menerima lulusan dengan kwalitas sesuai harapan
d.      guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah (Sulhan : 118)
KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMAN PENDIDIKAN ISLAM
-          Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi memotivasi pengikut untuk mencapai tujuan mempengarui kelompok dan budayanya serta mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan akitifitas-aktifitas untuk mencapai sasaran
-          Dalam kontek imflemenatatif menurut Paul Harsey dan Kenblancard menyebutkan pengertian lain dari para ahli tentang kepemimpinan :
a.       Menurut George R. tery kepemimpinan adalah aktifitas mempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secara sukarela
b.      Robert Tannen Baun , Irving R. Wescher dan Fred Mescarik mendefinisikan kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang dilakukan dalam suatu situasi dan diarahkan melalui proses kominikasi pada pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu.
c.       Harold Konnz dan Cril O’Donnel mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah uapaya untuk ikut serta dalam pencapaian tujuan bersama.
-          Study kepemimpinan yang terdiri dari berbagai macam pendekatan pada hakikatnya merupakan usaha untuk menjawab atau memberika pemecahan persoalan-persoalan dalam bidang kepemimpinan
-          Ada tiga (3) pendekatan utama dalam kepemimpinan :
a.       Pendekatan sifat adalah pendekatan yang menekankan pada kwalitas pemimpin
b.      Pendekatan perilaku adalah pendekatan yang mendasarkan pada pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh sikap dan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang pemimpin.
c.       Pendekatan situasional adalah pendekatan yang menyoroti prilaku kepemimpinan dalam situasi tertentu (Sulhan:125)
-          Fungsi kepemimpinan memiliki dua demensi utama yaitu kemampuan pemimpin dalam mengarahkan dan tingkat dukungan dari anggota organisasi.
-          Fungsi kepemimpinan secara operasional dapat dibedakan menjadi 5 pokok :
a.       Fungsi intruktif yaitu bersifat komunikasi dua arah pemimpin sebagai komunikator merupak pihak yang menentukan apa, bagaimana, kapan dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif.
b.      Fungsi kungsulatif yaitu bersifap komunikasi dua arah. Pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang di perlukan dalam menetapkan keputusan.
c.       Fungsi partisifatip yaitu fungsi dimana pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya baik dalam keikut sertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya
d.      Fungsi delegasi yaitu fungsi yang dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat dan menetapkan keputusan baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan
e.       Fungsi pengendalian yaitu fungsi yang bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam keordinasi yang efektif sehingga memukinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal
-          Tiga fungsi utama dari pemimpin sebagai berikut :
1.      Seorang pemimpin bertugas memberikan struktur yang jelas dari situasi-situasi yang rumit yang dihadapi oleh kelompoknya
2.      Seorang pemimpin bertugas mengawasi dan menyalurkan kelompok yang dipimpinnya
3.      Seorang pemimpin bertugas sebagai juru bicara kelompok yang dipimpinnya (Sulhan : 131-133).
-          Secara teoritis kepemimpina yang pokok dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
a.       Kepemimpinan otokratis yaitu pemimpin bertindak sebagai dictator terhadap anggota-anggotanya
b.      Kepemimpinan laisesfaire yaitu pemimpin yang membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya tanpa memberikan control dan koreksi.

c.       Kepemimpinan demokratis yaitu kepemimpinan yang dalam tindakan dan usaha-usaha selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

terjemah kitab at - taqriratus sadidah

contoh soal utntuk akhlak lil banin

SOAL SAFINATUN NAJA UNTUK SMP 1 , 2 DAN 3