Pilar-Pilar Keberhasilan Seorang Da'i

Bab Pertama

          Dalil-dalil yang menunjukan akan pentingnya pembahasan ini
                Saya berpikir ada baiknya mengetahui judul buku ini (baik secara bahasa ataupun istilah) secara mendalam tentang kosa  kata dan kalimat yang terkandung dalam judul buku ini sebelum kita lebih jauh masuk dalam pembahasan yang lebih rinci.

Judul buku ini adalah "Muqowimaat daa'iyah naajih" (sebab-sebab teguhnya seorang da'i yang berhasil) dari sini kita akan membahas sejenak kandungan dari ketiga kalimat tersebut.
Pembahasan pertama

Kalimat yang menunjukan judul buku
Pertama: al-Muqowam
                Asal kata dari kalimat ini  berbentuk tsulatsi (fi'il kata kerja yang berjumlah tiga huruf) adalah qowama dan salah satu makna dari kalimat ini adalah berdiri tegak (teguh) dan ketetapan hati.[1]
                Dan yang paling jelas dan sering di gunakan dalam penggunaan secara bahasa adalah pokok dari asal kata ini yaitu Qiyam, sedangkan al-Qiyam sendiri memiliki arti secara sendiri dengan arti menjaga dan memperbaiki di antara dalil yang jelas yang menunjukan akan hal itu adalah firman Allah Ta'ala:
قال الله تعالى: { ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ... } (سورة النساء : 34)
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita…". QS an-Nisaa': 34.[2]
                Maka kalimat Qoma al-Amr mempunyai arti menjadi lurus dan mengerjakan sesuatu secara rutin.[3] Adapun fi'il amrnya (perintah) adalah luruslah maksudnya menjadi luruslah.[4] Sedangkan Qowwamul Amr seperti dalam ayat maknanya adalah memimpin dan mengaturnya.[5] Dan Qiimil Amr adalah orang yang melakukannya, sedang al-Qiim maknanya adalah Pemimpin orang yang mengatur dan memberi perintah.[6] Maka bisa di simpulkan bahwa memimpin sesuatu dan memimpinnya mempunyai maksud yang sama.
                Adapun yang di maksud dengan sebab-sebab  teguhnya seorang da'i yang sukses adalah hal-hal yang menjadi sumber keberhasilan serta kesuksesan seorang da'i di dalam pelaksanaan da'wahnya. Tegak tak tergoyahkan dalam da'wahnya, teguh hatinya serta menjaga atas da'wahnya, istiqomah dan lurus di dalam penyampaiannya, mengerjakan segala urusan dengan berbagai sarana sehingga mampu mengerjakan dan menyampaikan da'wah dengan cara yang paling baik yang pada akhirnya bisa mencapai target yang di maksud.
Kedua: Ad-Da'iyah
                Asal dari kata ini adalah دعو (mengajak), adapun da'wah sendiri pada kesempatan yang lain memiliki makna do'a, dan do'a (menyeru) kepada sesuatu ada yang berarti mengajaknya dan menganjurkan kepadanya hal  itu sebagaimana yang ada dalam firman Allah Ta'ala:
قال الله تعالى: ) وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَٰمِ..  ((سورة يونس : 25)
"Dan Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga),..". QS Yunus: 25.
                Maksudnya yaitu bahwa Allah Ta'ala menyeru agar manusia masuk kedalam surga-Nya, maka di katakan menyeru dan dia adalah seorang penyeru. Dalam kesempatan lain kata ini memiliki makna da'wah seperti yang termaktub dalam firman Allah Ta'ala:
قال الله تعالى: ) وَدَاعِيًا إِلَى ٱللَّهِ بِإِذۡنِهِۦ وَسِرَاجٗا مُّنِيرٗا ٤٦     ((سورة الأحزاب : 46)
"Dan untuk Jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk Jadi cahaya yang menerangi". QS al-Ahzab: 46.
Kata penyeru pada ayat di atas yaitu menyeru kepada manusia untuk mentauhidkan (mengesakan) Allah Ta'ala, maka seorang penyeru adalah seseorang yang mengajak kepada suatu perkara apa pun bentuknya, adapun bentuk jamaknya adalah Du'aat dan Daa'un sedang bentuk mufrodnya adalah Da'i dan Da'iyah sedangkan huruf Haa dalam kalimat itu adalah sebagai bentuk mubalaghah (menunjukan banyak).


[1] . Mu'jam Maqayis lughoh 5/43.
[2] . Lisanul Arab 12/497.
[3] . al-Qomus Muhith 4/164.
[4] . al-Muhkam lii Ibnu Sayidah 6/366.
[5] . Lisanul Arab 12/499.
[6] . Lisanul Arab 12/502.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

terjemah kitab at - taqriratus sadidah

SOAL SAFINATUN NAJA UNTUK SMP 1 , 2 DAN 3

Kitab Puasa Kitab At-Taqriratus sadidah Fiqih imam syafi'i (belum di revisi)