Sholat
TUNTUNAN SHALAT menurut
Al-Qur'an & As-Sunnah
Pengantar :
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala
yang menjanjikan keberuntungan bagi orang-orang mukmin yang khusyu' dalam
shalatnya. KepadaNya kita menyembah dan kepadaNya kita mohon pertolongan.
Semoga shalawat dan salam Allah limpahkan kepada kekasih dan pilihanNya,
sahabat dan orang-orang yang mengikutinya hingga akhir zaman.
Telah banyak
tulisan-tulisan tentang tuntunan shalat yang beredar di tengah-tengah
masyarakat. Namun, sedikit sekali yang memperhatikan keshahihan dan akurasi
dalilnya. Inilah salah satu motivasi mengapa tulisan ini diterbitkan.
Yakni menyampaikan tata cara shalat yang benar sesuai tuntunan Al-Qur'an dan
As-Sunnah yang shahih. Tulisan ini adalah terjemahan dari salah satu bahasan dalam buku "Syarhu Arkaanil Islaam" (Penjelasan Rukun-rukun Islam) yang ditulis oleh seorang penuntut ilmu dan diberi pengantar oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin.
Sebagai catatan, koreksian tidak saja dilakukan pada tulisan ini, tetapi juga terhadap naskah aslinya yang berbahasa Arab. Di antaranya ada yang salah cetak bahkan dalam penempatan dalil. Mudah-mudahan tulisan ini menuntun kita semua bisa menegakkan shalat sebagaimana yang diteladankan Rasulullah . Aamiin.
Hukum Shalat
Shalat hukumnya fardhu bagi setiap orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan kita untuk mendirikan shalat, sebagai-mana disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur'anul Karim. Di antaranya adalah firman Allah Ta'ala:
"Maka dirikanlah shalat itu, sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (An-Nisa': 103)
"Peliharalah segala shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wusthaa (shalat Ashar)." (Al-Baqarah: 238)
Dan Rasulullah menempatkannya sebagai rukun yang kedua di antara rukun-rukun Islam yang lima, seba-gaimana sabdanya yang berbunyi:
|
"Islam itu dibangun
berdasarkan rukun yang lima; yaitu: Bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang
haq selain Allah dan Nabi Muhammad itu utusanNya, mendirikan shalat, membayar
zakat, melaksanakan ibadah haji ke Baitullah dan berpuasa di bulan
Ramadhan."
(Muttafaq
'alaih)
Oleh karena
itulah, maka orang yang meninggalkan shalat itu hukumnya kafir dan dilaksanakan
hukum bunuh terhadapnya, sedangkan orang yang melalaikan shalat dihukumi
sebagai orang fasik.
Keutamaan Shalat
Shalat
adalah ibadah yang utama dan berpahala sangat besar. Banyak hadits-hadits yang
menerangkan hal itu, akan tetapi dalam kesempatan ini kita cukup menyebutkan
beberapa di antaranya sebagai berikut: 1. Ketika Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam ditanya tentang amal yang paling utama, beliau menjawab:
|
2. Sabda Rasulullahshallallaahu alaihi wasallam :
|
"Bagaimana
pendapat kamu sekalian, seandainya di depan pintu masuk rumah salah seorang di
antara kamu ada sebuah sungai, kemudian ia mandi di sungai itu lima kali dalam
sehari, apakah masih ada kotoran yang melekat di badannya?" Para sahabat
menjawab: "Tidak akan tersisa sedikit pun kotoran di badannya."
Bersabda Rasulullah shallallaahu
alaihi wasallam: "Maka begitu pulalah perumpamaan shalat lima kali
sehari semalam, dengan shalat itu Allah akan menghapus semua dosa." (Muttafaq 'alaih)
3. Sabda
Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam :
|
"Tidak ada
seorang muslim pun yang ketika shalat fardhu telah tiba kemudian dia berwudhu' dengan
baik dan memperbagus kekhusyu'annya (dalam shalat) serta ru-ku'nya, terkecuali
hal itu merupakan penghapus dosanya yang telah lalu selama dia tidak melakukan
dosa besar, dan hal itu berlaku sepanjang tahun itu." (HR. Muslim)
4. Sabda
Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:
|
Komentar
Posting Komentar
Mohon saran,,,,,,,
semoga apa yang kita baca memberikan manfaat