AKHLAK LIL - BANIN JILID 2 -
AL – USTADZ UMAR BARADJA
الاخلاق للبنين
BIMBINGAN
AKHLAK
jilid 2
BAGI
PUTRA-PUTRA ANDA
Bimbingan akhlak
bagi putra-putra anda
jilid 2
{terjemah al-akhlaq lil banin}
Penyusun :
Al-ustadz umar bin achmad baradja
Penerbit buku teladan :
YPI : “al-ustadz umar baradja”
Penyalur tunggal
PUSTAKA AMANI
Jakarta
Daftar isi
Kata sambutan
1.
Akhlak
2.
Kewajiban
anak terhadap allah SWT
3.
Murid
yang di cintai
4.
Kewajiban
anak terhadap nabinya saw
5.
Sekelumit
dari akhlak Nabi SAW (I)
6.
Sekelumit
dari akhlak Nabi SAW (II)
7.
Mencintai
kedua orang tua
8.
Apa
kewajibanmu terhadap ibu bapakmu
9.
Kisah
– kisah nyata
10.
Apa
kewajibanmu terhadap saudara laki – laki dan perempuan
11.
Persatuan
menimbulkan kekuatan
12.
Apa
kewajibanmu terhadap para kerabatmu
13.
Abu talhah
al-anshary dan para kerabatnya
14.
Apa
kewajibanmu terhadap pelayanmu
15.
Demikian
cara memaafkan pelayanmu
16.
Apa
kewajibanmu terhadap tetanggamu
17.
Kisah
– kisah nyata
18.
Apa
kewajibanmu terhadap gurumu
19.
Kisah
– kisah nyata
20.
Apa
kewajibanmu terhadap teman-temanmu
^^^^^^^^^^
Kata sambutan
Segala puji bagi allah yang menghiasi jenis manusia dengan akhlak
mulia, dan sholawat serta salam semoga tercurahkan atas sebaik - baik manusia
yang berakhlak luhur dan keluarga serta para sahabatnya dan setiap orang yang
mengikuti jalan mereka yang lurus
Selanjutnya, jelaslah bahwa akhlak mempunyai pengaruh terbesar atas
kehidupan individu bangsa-bangsa, atas tingkat kemajuan atau kemudurannya.
Bahkan atas kekelan keberadaannya atau kehancurannya.
“sesungguhnya bangsa itu hidup selama ia berakhlak jika akhlak
mereka lenyap maka hancurlah mereka”
Oleh sebab itu perhatian agama samawi trutama islam terhadap akhlak
sungguh besar. Begitu pula bangsa – bangsa yang maju sangat memperhatikannya.
maka tidaklah mengherankan ketika Nabi
SAW bersabda : “aku di utus untuk menyempurnakan budi pekerti yang mulia”.
Dan
beliau bersabda : “tidaklah beriman bagi siapa yang tidak menepati janji”
Namun sangat di sayangkan kehidupan sipil dengan segala sarana
kemewahannya dan kesejahtraan serta berbagai penemuan ilmiah yang sebagiannya
bertujuan kenikmatan jasmani dan pemuasan nafsu hewani tetap merupakan factor
yang kuat untuk merobohkan bangunan akhlak dan meruntuhkan bangunan kemanusiaan
yang tinggi. Disamping itu sambil pertikaian
tercela diantara sesame manusia sedangkan perang-perang ini telah
menimbulkan bencana dan akibat buruk yang merusak akhlak segala bangsa dengan
berbagai tingkatan.
Akan tetapi pemeliharaan ilahi yang mengawasi alam semesta tetap
melunakkan dan meringankan serta memperbaiki banyak kerusakan itu. Orang yang
mengadakan perbaikan di setiap tempat dan zaman yang mempersiapkan jiwa mereka
untuk mengabdi pada agama dan menasehati umat belumlah habis. Mereka tidak
takut untuk melaksanakan kewajiban mereka betapapun sulit keadaanya dan besar
bahayanya, untuk menerangi jalan bagi manusia menuju keselamatan dan keamanan,
semoga allah mengekalkan keadaan mereka.
Diantar cara-cara perbaikan akhlak yang terbalik adalah perhatian
untuk mendidik ahklak para remaja dan pemuda guna menjamin kebahagiaan mereka
di masa depan. Tidaklah mengherankan, karena merekan akan menjadi generasi penerus dan menerima peralihan tugas, maka
perhatian untuk melurukan mereka adalah kewajiban suci agama, moril dan social
atas para bapak, pendidik dan pengajar. Dengan demikian kemunculan buku
“al-akhlak lil banin” (bimbingan bagi putra-putri anda ) karangan saudara al-ustadz umar bin ahmad baradja, adalah
sangat kita butuhkan dan amat sesuai untuk masa sekarang ini, dimana pengalaman
agama dan akhlak tetap goyah dan lenyap sebagiannya.
Kepada al-ustadz umar kami haturkan banyak terima kasih dan kami
harapkan darinya tambahan perhatian terhadap ahklak bagi remaja yang menjadi
tumpuan harapan kita. Kami harapkan pula agar buku ini laris dan diterima serta
berpengaruh baik, trutama dari kalangan pendidik dan pengurus sekolah-sekolah.
Kepada kalian para bapak dan penajar saya serukan agar mendidik
anak-anak dan murid-muridmu dengan baik serta membiasakan mereka berahklak
mulia, dalam perkataan dan perbuatan serta berusaha memelihara pusaka berharga
yang ditinggalkan bagi kita oleh salaf yang sahahih, berupa akhlak terpuji
seperti : kemurahan hati, keberanian, suka meolong, suka menepati janji dan
lainnya, serta menjadi suri tauladan terbaik bagi mereka.
Allahlah yang menunjukkan kebenaran dan dia jua yang member
petunjuk kejalan yang lurus.
Sambutan
dari pemohon maaf tuhannya
Muhammad bin husein bin ali ba’abud
Lawang 1 dzul qaidah 1373 H.
1
AKHLAK
1.
Wahai
anak yang tercinta sesungguhnya akhlak yang baik itu menyebabkan kebahagiaan
bagimu didunia dan akhirat. Tuhanmu ridha kepadamu. Engkau dicintai oleh
keluargamu dan semua orang, sedang engkau hidup antara mereka secara terhormat.
Kebalikannya adalah akhlak yang buruk . ia adalah sumber (penyebab) kesengsaraanmu
di dunia dan akhirat. Allah membencimu, engkau benci keluargamu dan semua orang
dan engkau hidup di antara mereka dalam keadaan hina.
2.
Maka
hendaklah engkau memiliki akhlak mulia dan adab yang baik semenjak kecilmu agar
engkau dibesarkan dan terbiasa dalam keadaan itu pada waktu besar. Engkau harus
lebih dulu memaksakan dirimu atas hal itu hingga ia menjadi watak pada
akhirnya. Allah ta’ala berfirman : “telah beruntunglah orang yang mensucikan
jiwa itu, dan telah merugilah orang yang mengotorinya”. (asy syams – 9). Nabi
SAW bersabda yang terbanyak memasukkan manusia ke dalam syurga adalah ketakwaan
kepada allah dan akhlak yang baik. Orang mukmin yang paling sempurna imannya
adalah yang terbaik akhlaknya. Sungguh orang mukmin bisa mencapai derajat
seperti orang yang berpuasa dan bersholat dengan akhlaknya yang baik”.
3.
Sesungguhnya
orang-orang tidak melihat kepada ketampanan wajahmu maupun kebaruan bajumu,
tetapi mereka melihat kepada akhlakmu.
Sebagaimana kata syair : “janganlah kamu melihat baju seseorang, jika kamu
ingin mengenalnya, lihatlah adabmu, jika kayu garu tidak semerbak baunya,
tidaklah orang bisa membedakan antara garu dan kayu”. Penyair lain berkata
: “tidaklah bermanfaat bagi pemuda wajahnya yang tampan, apabila akhlaknya
tidak baik”. Begitu pula ilmu tidak bermanfaat bila disertai akhlak yang
buruk. Orang berilmu yang buruk akhlaknya lebih dibenci oleh masyarakat dari
pada orang bodoh. Hendaklah engkau memperhatikan pendidikan akhlakmu
sebagaimana engkau memperhatikan menuntut ilmu-ilmu dan pengetahuan.
4.
Apabila
anak sudah dewasa dan terbiasa dengan akhlak yang buruk, maka sulit sekali
untuk mendidik dan memperbaikinya. Kadangkala hal itu tidak mungkin terwujud
sama sekali. Sebagaimana kata penyair : “kadangkala adab itu bermanfaat bagi
anak-anak pada waktu kecil, tetapi sesudah itu tidaklah bermanfaat adab itu
baginya, sesungguhnya ranting yang lunak akan lurus jika meluruskannya, dan
tidaklah kayu menjadi lunak walaupun engkau meluruskannya.
5.
wahai
murid tercinta ! engkau telah membaca jilid pertama dari buku ini dan mendapat
manfaat baginya. Dihadapanmu ini adalah jilid dua, maka pahamilah baik-baik dan
amalkan isinya agar engkau menjadi orang yang beruntung dan baik akhlakmu serta
terdidik jiwamu sehingga engkau peroleh kebaikan didalam dunia dan agama.
2
KEWAJIBAN ANAK
TERHADAP
ALLAH TA’ALA
1.
wahai
anak yang beradab ! allah ta’ala telah mengaruniamu kenikmatan yang banya, ia
menjadikan kamu setelah dulu tidak ada. Allah memberimu akal dan menunjukimu
kepada agama islam yang merupakan kenikmatan terbesar. Allah memberimu
kenikmatan berupa pendengaran, penglihatan dan idah serta kedua tangan dan
kedua kaki. Allah menciptakanmu sebagai manusia sempurna dalam bentuk yang
terbaik. Allah ta’ala berfirman : “kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya” (at-tiin : 4). Allah memberimu keadaan sehat wal afiat.
Allah menanamkan kasih sayang bagimu dalam hati ibu bapakmu hingga mereka
memeliharamu dengan sempurna dan ia menjadikan kamu mencintai gurumu hingga ia
mengajarimu ilmu yang berguna bagimu dalam agama dan dunia serta banyak lagi
kenikmatan allah ta’ala bagimu yang tak terbilang. “dan jika kamu menghitung
kenikmatan alah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya” (an-nahl :
18).
2.
Engkau
harus bersyukur kepada tuhanmu atas kenikmatan-kenikmatannya dengan mentaati
perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya serta mengagungkan-Nya
dari lubuk hatimu. Maka janganlah berbuat buruk walaupun engkau berada
sendirian. Dalam hadist dikatakan : “takutlah kepada allah dimanapun engkau
berada”. Hendaklah engkau mencintai tuhanmu lebih banyak daripada
kecintaanmu kepada ibu bapakmu dan dirimu sendiri. Hendaklah engkau mencintai
pula semua malaikatNya, rasulNya, nabi-nabiNya dan hambaNya yang shalih, karena
allah ta’ala mencintai mereka.
3.
Engkau
wajib pula meminta tolong kepadaNya dalam berbagai keperluanmu dan bertawakkal
kepadaNya dalam urusan-urusanmu. Allah ta’ala berfirman : “dan kepada allah
hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang beriman” (al-maidah
:23). Dalam hadist ibnu abbas ra disebutkan bahwa nabi saw berkata kepadanya : “hai anak, aku
ajari kamu beberapa kalimat, pelihara (agama) allah, niscaya allah akam
memeliharamu. Pelihara (agama) allah, niscaya engkau mendapati pertolonganNya
di hadapanmu. Apalagi engkau memohon kepada allah. Apabila engkau minta
pertologan, maka minta tolonglah kepada allah. Ketahuilah bahwa seandainya
seluruh ummat berkumpul untuk memberimu sesuatu manfaat, maka mereka tidak bisa
memberimu manfaat, kecuali dangan sesuatu yang telah ditetapkan allah bagimu.
Pena-pena malaikat yang mulia takdir allah telah diangkat dan lembaran-lembaran
yang tertulis takdir allah telah kering dan seandainya mereke berkumpul untuk
membahayakanmu, maka mereka tidak bisa membahayakanmu, kecuali dengan sesuatu
yang telah ditetapkan allah kepadamu”.
4.
Apabila
engkau bersyukur kepada allah maka allah menambah kenikmatanNya bagimu.
Sebagaimana firman allah ta’ala dalam al-qur’an yang mulia : “ sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu” (Ibrahim:
7). Dan allah menlindungimu dari berbagai musibah dan mewujudkan keinginan yang
engkau harapkan. Allah SWT akan mencintaimu dan menjadikan paa manusia
mencintaimu. Sebagaimana firman allah SWT : “sesungguhnya orang yana beriman
dan beramal salih, kelak allah yang maha pengasih akan menanamkan dalam hati
mereka rasa kasih sayang” (maryam :96). Yakni allah mencintai mereka
dan menjadikan orang-orang mencintai mereka. Dalam hadist disebutkan : “apabila
allah ta’ala mencintai seorang hamba, dia menyeru jibril as, sesungguhnya allah
telah mencintai si fulan, maka cintailah dia, maka jibril mencintainya,.
Kemudian jibril berseru di langit : sesungguhnya allah telah mencintai si
fulan, maka cintailah dia, maka penghuni langit mencintainya dan letakkanlah
kecintaan kepadanya pada penghuni bumi”.
3.
MURID YANG DICINTAI
Ada seorang guru yang lebih mencintai salah seorang muridnya saja
dari pada murid-muridnya yang lain. Mereka merasa heran atas hal itu. Mereka
berkata , “mengapa guru kita ini lebih mencintai murid yang ini daripada kami
?” maka sang guru pun ingin menunjukkan sebabnya. Ia memberi kepada mereka
masing-masing seekor ayam. Lalu ia berkata “hendaklah masing-masing kalian
menyendiri di suatu tempat dan menyembelih ayam agar tidak terlihat oleh
seorangpun.” Semua muridpun mematuhi perintah guru itu, kecuali murid itu saja,
ia mengembalikan ayam itu. Kemudian gurunya bertanya, “ mengapa engkau tidak
menyembelih ayammu seperti yang dilakukan oleh teman-temanmu ? “ anak itu
menjawab : “ karena saya tidak bisa menyendiri di suatu tempat tanpa terlihat
oleh seorangpun, sungguh allah melihatku disetiap tempat. Kemudian guru itu
berkata kepada murid-muridnya, “lihatlah kepada murid ini, ia takut kepada
allah dan tidak melupakanNya ditempat manapun. Itulah sebabnya saya
mencintainya daripada akalian. Tidaklah ragu bahwa jika sudah besar, ia menjadi
orang salih dan taat kepada allah di setiap waktu”.
4
KEWAJIBAN ANAK TERHADAP NABINYA SAW
1.
Ketahuilah
bahwa Nabi SAW, mempunyai hak yang besar padamu, dan haknya adalah yang
terbesar sesudah hak allah ta’ala. Adab terhadap beliau adalah adab yang paling
kuat dan paling wajib. Beliau membawa agama islam, dan dengan perantaranya
engkau dapat mengenal allah dan dapat membedakan antara yang halal dan haram.
Engkau tidak dapat membalas jasanya untuk selama-lamanya. Maka wajiblah engkau
mencintainya dengan kecintaan yang sangat istimewa. Dalam hadits : “tidaklah
beriman seorang diantara kamu hingga aku lebih dicintainya dari pada
anak-anaknya dan ayahnya serta orang-orang semua”.
2.
Tanda
kecintaanmu kepada tuhanmu adalah engkau mencintai nabimu dan mengikutinya
dalam perikehidupannya. Allah ta’ala berfirman : “ katakanlah jika kamu
mencintai allah, maka ikutilah aku, niscaya allah mencintai kamu” (ali-imran
: 31). Engkau cintai pula keluarganya dan para sahabatnya serta seluruh
ummatnya. Dalam hadits dikatakan : “cintailah allah karena memberimu
nikmat-nikmatNya, dan cintailah aku ( nabi Muhammad), karena cintamu kepada
allah, dan cintailah keluargaku dami mencintai aku”. Dalam hadits lain : “peliharalah
aku mengenali para sahabatku. Janganlah kalian jadikan mereka caci maki setelah
aku tiada. Barang siapa mencintai mereka dan barang siapa membenci mereka, maka
dengan membenci aku, akupun membenci mereka”. Dalam hadits lain : “tidaklah
seseorang dari kamu beriman hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai
dirinya sendiri”.
3.
Mentaati
Nabi SAW dalam semua perintahnya sebagaimana allah SWT berfirman : “ barang
siapa mentaati rasul, ia pun telah mentaati allah” (an nisa’ : 80). “apa
yang diberikan allah hendaklah kamu ambil. Dan apa yang dilarangnya terhadap
kamu maka tinggalkanla” (al-hasyr :7). Termasuk ketaatanya adalah engkau
bela agamanya dengan perkataan dan perbuatanmu. Engkau bela syariatnya dengan
segenap kemampuanmu dan mengucapkan shalawat kepadanya sebagaimana perintah
allah kepadamu dalam firmanNya : “sesungguhnya allah dan
malaikat-malaikatnya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya” (al-ahzab:56).
Trutama dimalam jumat dan pada hari jumat sebagaimana dalam hadits dikatakan :
“perbanyak bersholawat untukku di hari jumat dan malam jumat, barang siapa
melakukan itu, maka aku manjadi saksi dan memberi syafaat baginya pada hari
kiamat”.
5
SEKELUMIT DARI AKHLAK NABI SAW (I)
1.
Nabi
SAW adalah manusia terbaik akhlaknya. Allah ta’ala telah memujinya dengan
firmanNya : “sesungguhnya engkau seorang yang memiliki budi pekerti yang
agung”. (al-qalam : 4). Allah menjadikannya sebagai teladan bagi kaum
muslimin dalam perkataan dan perbuatannya sebagaimana allah ta’ala berfirman :
“ adalah bagi kamu dalam diri rasulullah terdapat teladan yang baik”. (al-ahzab
: 21). Allah telah mengutusnya untuk menyempurnakan adab dan akhlak. Dalam
hadist : “ aku di utus untuk menyempurnakan akhlak mulia”.
2.
Termasuk
akhlak adalah kesuciaan diri dan rasa puasnya dengan apa yang ada (qanaah).
Beliau menerima pakaian dan makanan yang ada dan tidak menanyakan yang tidak
ada. Beliau tidak mencela sesuatu makanan sama sekali, akan tetapi jika
disukai, beliau memakannya, dan jika tidak menyukainya, beliau meninggalkannya.
Beliau tidak menyuruh orang lain membencinya dan tidak meminta apa-apa dari
seseorang.beliau tidak memandang (mengharap) milik orang lain.beliau seorang
pemafaat yang tidak marah. Beliau bersabar atas cobaan dan gangguan yang
menimpanya. Beliau memaafkan orang yang menyakiti hatinya dan rendah hati
terhadapa anak kecil maupun orang dewasa. Termasuk kerendahan hatinya adalah
apabila beliau berjalan melewati anak-anak kecil, maka beliau member salam
kepada mereka. Apabila seorang memanggilnya maka beliau menjawabnya dengan
perkataan “labbaik”. Beliau tidak suka seorang bangun dari tempat duduknya
untuk menyambutnya. Beliau menjahit bajunya, memperbaiki sandalnya, menyapu
rumahnya dan melayani keluarganya. Beliau membeli sesuatu lalu membawanya
sendiri lalu membawa kerumahnya sendiri. Kemudian sahabatnya berkata kepadanya
“berikan kepadaku aga aku membawanya.” Maka beliau berkata “pemilik sesuatu
lebih pantas membawanya.”
3.
Termasuk
akhlak adalah keberanian. Orang pemberani mendekatinya pada waktu perang karena
beliau dekat dari musuh. Teguh diatas perinsip, sabar dalam menunaikan
kewajiban miskipun ada hambatan-hambatan yang berat dan gangguan-gangguan yang
besar. Berkata benar dan bersikap jujur dalam semua perkataan dan perbuatannya
hingga beliau tersohor diantara kaumnya dengan julukan al-amien ( jujur).
4.
Beliau
sangat takut kepada allah ta’ala. Memiliki banyak rasa malu besar kasih
sayangnya dan tidak menggangu manusia maupun hewan serta mengasihani kaum fakir
miskin. Beliau banyak besedekah kepada mereka dan memenuhi panggilan mereka
jika mereka memanggilnya. Beliau makan bersama mereka dan menjenguk orang yang
sakit diantara mereka. Beliau orang yang paling pemurah dan tidak menolak orang
yang minta sesuatu darinya. Apabila tidak menemukan sesuatu padanya beliau
berjanji untuk memberinya di lainwaktu. Pada suatu hari datanglah seorang
laki-laki kepadanya meminta sesuatu. Maka beliau memberinya kambing yang
banyak, menutupi di antara celah gunung, kemudian ia kembali kepada kaumnya dan
berkata “masuklah kamu kedalam agama islam. Sesungguhnya Muhammad memberi
pemberian sebagai orang yang tak takut miskin”.
5.
Beliau
menyayangi pelayan dan tak pernah membentak seorang pelayanpun. Beliau menyuruh
memafaafkan pelayan apabila bersalah. Beliau mengasih anak-anak kecil dan
memberi salam kepada mereka. Apabila sedang mengerjakan shalat dan mendengar
anak kecil menangis, beliau meringankan shalatnya. Pada suatu hari masuklah
syayidina hasan ra. Yang masih kecil ketika Nabi SAW sedang sholat kemudian ia
menaiki punggung beliau disaat beliau sedang bersujud maka belaiupun
melambatkan sujudnya karena sayang kepadanya hingga ia turun dari punggung
beliau. Adalah anas bin malik ra mempunyai saudara laki-laki bernama abu umair yang
mempunyai seekor burung kecil berparuh merah sebagai teman bermainnya. Kemudian
burung itu mati, pada suatu hari Nabi SAW dating menemuinya, beliau melihat
anak itu bersedih. Maka beliau berkata “ kanapa dia ?” ada yang menjawab
burungnya mati “maka beliaupun berkata “hai abu umair, apa yang di lakukan
nughair nama burung kecil berparuh merah (burung
gelantik)?”.
6
SEKELUMIT DARI AKHLAK NABI SAW (II)
1.
Adalah
Nabi SAW berlaku baik kepada para sahabatnya. Beliau tersenyum dan bersikap
ramah terhadap mereka dan memulai salam serta berjabat tangan dengan mereka.
Beliau mengutamakan mereka daripada dirinya sendiri sehingga mereka
mencintainya daripada diri dan anak-anak mereka beliau menghormati tetangga dan
menyuruh berbuat baik kepadnya, pada suatu hari beliau berkata pada salah
seorang sahabatnya, “apabila engkau memasak kuah maka perbanyaklah airnya dan
bagikanlah kepada tetangga-tetanggamu”. Beliau menghormati tamu dan berbuat
baik kepada para kerabatnya. Ketika dating kepadanya wanita yang menyusui syayidah halimah as-sa’diah ra, di
saat beliau sedang duduk, maka beliau menggelar kain serbannya dan memenuhi
keperluannya. Nabi SAW menghormati pamannya al-abbas seperti penghormatan
terhadap ayah dan ibu.
2.
Nabi
SAW mengingat masa persahabatannya yang lama dan beliau bersabda: “sesungguhnya
memelihara persahabatan termasuk pengamalan iman”. Sesudah wafat syayidah
khadijhah ra, apabila beliau menyembelih
seekor kambing, maka dibagikannya daging kepada teman-teman. Apabila beliau
diberi hadiah maka beliau berkata “
bawalah ia kerumah si fulan” ia adalah teman khadijhah” bilamana tidak
menjumpai salah seorang sahabatnya selama 3 hari, beliau menanyakannya, jika ia
telah pergi jauh, maka beliau mendoakannya, jika ia berada dirumah, beliau
mengujunginya dan jika ia sakit maka beliau menjenguknya. Apabila menjanjikan
sesuatu beliau menepatinya. Beliau melarang keras pelanggaran janji. Beliau
suka mengatur pekerjaan-pekerjaanya dan menyempurnakannya. Nabi SAW bersabda “
sesungguhnya allah memerintahkan kebaikan atas segala sesuatu”. Beliau menyukai
pua kebersihan dalam segala sesuatu : makanan, pakaian, tempat tinggal serta
menyuruh memelihara kebersihan. Beliau bersabda dalam hadistnya “ kebersihan
itu termasuk pengamalan iman”.
3.
Adalah
Nabi SAW pada waktu berjalan tidak menoleh kekanan ke kiri, apabila makan,
beliau tidak makan sampai kenyang. Allah ta’la berfirman : “makan dan minumlah
dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebihan” (al-a’raf : 31). Pada waktu bicara beliau hanya bicara
seperlunya, beliau bersabda “ siapa yang diam dia selamat”. Beliau memelihara
waktu-waktunya dan menghabiskan seluruhnya dalam mentaati allah SWT. Dalam
hadits “ adalah Nabi SAW menyebut nama allah dalam seluruh waktunya dan shalat
ditengah malam hingga pecah-pecah kedua telapak kakinya.
7
MENCINTAI KEDUA ORANG TUA
1.
Kedua
orang tuamu sangat mencintaimu dan menyebabkan keberadaanmu. Keduanya amat
payah memeliharamu. Akan tetapi keduanya gembira atas hal itu. Ibumu
mengandungmu dalam perutnya 9 bulan, kemudian menyusuimu. Ia memperhatikan
kebersihan badan dan bajumu dan membuat pakaian yang halus serta mengantar ke
tempat tidurmu yang bersih. Ia mengusir nyamuk darimu agar engkau bisa tidur
dengan tenang dan memeliharamu dalam setiap waktu dari segala sesuatu yang
mengganggumu pada waktu engkau berjalan atau duduk, bermain dan tidur. Dialah
yang menyiapkan makananmu dan mengajarimu berjalan dan bebicara. Alangkah
sangat gembiranya bilamana engkau mulai berjalan atau berbicara.
2.
Setiap
hari ayahmu keluar dari rumah. Ia bersabar atas kepayahan, panas dan dingin
untuk memperoleh harta yang akan di belanjakan untuk kepentinganmu, ibumu dan
seluruh keluargamu. Maka ia membelikan bagimu pakaian dan makanan serta segala
sesuatu yang engkau perlukan seperti
alat-alat sekolah dan lain-lainnya. Apabila engkau meminta sesuatu yang
bermanfaat bagimu iapun tidak menghalangimu darinya dan memberi apa yang engkau
inginkan dengan amat gembira.
3.
Ayahmu
juga ingin agar engkau hidup sehat jasmani, selamat dari gangguan dan penyakit.
Oleh karena itu iamencegah darimu segala sesuatu yang membahayakan dan
menyuruhmu untuk memelihara kesehatan. Ia ingin agar engkau tumbuh dalam akhlak
yang luhur dan adab yang sempurna. Oleh karena itu ia melarangmu bergaul dengan
orang-orang jahat dan ingin agar masa mendatang engkau menjadi seorang
laki-laki sempurna dalam ilmu, terdidik dalam akhlak berpegang pada agama, di
hargai diantara orang-orang dan bisa
bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Oleh karena itu ia maemasukkan
dalam sekolah dan membiyai pendidikanmu
4.
Sesungguhnya
orang tuamu sangat mengasihimu. Oleh karena itu, jika engkau sakit, keduanya
sangat sedih atas dirimu dan mencurahkan tenaga mereka bagi keselamatanmu.
Keduanya berdoa kepada allah siang dan malam agar engkau cepat sembuh. Ibumu
tidak tidur semalaman untuk menjagamu.
Ia menangis dengan air matanya yang deras, karena kasihan kepadamu. Ayahmu
memanggil dokter dan membeli obat-obatan untukmu. Ia tidaklah peduli
mengeluarkan banyak uang demi kesehatanmu yang mahal.
8
APA KEWAJIBANMU TERHADAP
IBU BAPAKMU?
Wahai anak tercinta ! engkau telah mengetahui kadar kecintaan ibu
bapakmu terhadapmu dan apa yang
dilakukannya demi pemeliharaanmu. Maka wajiblah engkau membalas kebaikan ini
dengan kebaikan serta berbakti kepada keduanya.
Walaupun begitu dapat engkau saksikan keutamaan dan jasa dari
keduanya. Engkau akui bahwa engkau tidak bisa memenuhi hak-hak mereka dengan
sempurna. Maka kerjakanlah nasehat-nasehat ini :
1.
Engkau
cintai kedua orang tuamu dari lubuk hatimu dan hormati mereka dengan penuh
penghormtan. Engkau perlakukan mereka berdua dengan segala sesuatu yang
mengembirakan hatinya dan engkau hidarkan sesuatu apapun yang menyusahkan kedua
orang tua. Engkau dengarkan nasehat-nasehat kedua orang tua dan segera mematuhi
perintah-perintahnya dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Engkau jabat tangan
kedua orang tuamu setiap pagi dan sore dan menghadapi mereka dengan wajah yang
berseri-seri serta doakan meraka agar diberi panjang umur dalam kebaikan dan
kesehatan, dan tercapai cita-cita mereka. Engkau doakan agar allah membalas
kedua orang tuamu dengan sebaik-baiknya atas pemeliharaan mereka yang baik.
2.
Hendaklah
engaku ketahui bahwa hidupibu bapakmu merupakan kenikmatan besar dari allah
bagimu dan berkah serta rahmat bagimu yang engkau nikmati dengan memandang
kepada mereka. Dalam hal itu terdapat pada pahala yang besar. Dalam hadits
dikatakan : “tidaklah seorang melihat kepada wajah kedua orang tuanya
dengan pandangan kasih sayang, melaikan allah menetapkan baginya akibat
pandangan itu adalah haji yang diterima dan mabrur”. Hendaklah engkau
jabat tangan mereka setiap hari dan engkau bermusyawarah dengan mereka tentang
urusan-urusanmu. Engkau masukkan kegembiraan pada mereka dan engkau penuhi
kebutuhan mereka. Mereka mendoakanmu dengan segala kebaikan. Betapa besarnya
kenikmatan-kenikmatan ini ! dan betapa banyaknya pahala ini ! seorang anak
tidak mengetahui besarnya kenikmatan yang sebenarnya atas keberadaan ibu
bapaknya, kecuali ia kehilangan mereka. Pada waktu itu ia merasakan kerugian
yang besar dan kesedihan yang sangat atas perpisahannya dengan mereka.
3.
Hedaklah
engkau bersikap sopan santun terhadap mereka setiap waktu. Maka jangan
membelakangi mereka seraya memanggil namanya, jangan tertawa dihadapannya tanpa
keperluan atau bersuara keras. Janganlah enkau memandang mereka dengan
pandangan yang tajam, jangan berdusta terhadap mereka atau memaki mereka atau
berbicara dengan perkataan yang buruk ataupun mengeraskan suaramu di atas suara
mereka alllah SWT berfirman : “dan tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau
kedua-keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
jangan kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan jangan kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.* dan
rndahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah : wahai rabb, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidikku di waktu kecil” (al-israa’ : 23-24).
4.
Berusahalah
selalu untuk memperoleh ridha ibu bapakmu, dengan bersungguh-sungguh dalam
mempelajari pelajaran-pelajaranmu dan pergi setiap hari ke sekolah, memelihara
buku-buku dan pakaian serta seluruh alatmu. Hendaklah engkau mengaturnya pada
tempatnya masing-masing dan tidak merusakkan atau menghilangkan sesuatu darinya.
Hendaklah engka kerjakan segala sesuatu yang mengembirakan mereka didalam dan
diluar rumah. Janganlah engkau menganggu salah seorang dari saudaramu dan
pelayan dan jangan pula bertengkar dengan anak-anak –anak tetangga atau
teman-temanmu disekolah.
5.
Apabila
engkau meminta sesuatu dari ibu bapakmu, maka janganlah meminta dihadapan orang banyak. Apabila kedua orang
tuamu tidak memberikan apa yang engkau minta maka diamlah. Karena mereka ebih
tahu tentang maslahatmu (kebaikanmu). Waspadalah jangan sampai marah dan
mengerutu serta bermuka cembrut. Apabila engkau duduk didepan mereka, maka
duduklah dengan cara yang baik, jangan meletakkan kaki di atas kaki, jangan
duduk diatas mereka berdiri dan jangan pula berjalan didepan mereka. Apabila
salah seorang dari mereka memanggilmu, maka segelah menjawabnya jangan
berlambat-lambat atau berpura-pura tidak mendengar atau jemu karena panggilan
yang berulang-uang. Waspadalah dengan sangat agar engkau tidak memaki ayah
seseorang atau ibunya agar ia tidak memaki ibu bapakmu. Dalam hadits :”termasuk
dosa besar adalah orang yang memaki ibu bapaknya.” Orang-orang
berkata , “ya rasuullah, apakah ada orang memaki ibu bapaknya ?”, “beliau
menjawab ya, jika ia memaki ayah seseorang, lalu orang itu memaki ayahnya. Dan
jika ia memaki ibu orang itu, lau
orang itu memaki ibunya”.
6.
Apabila
engkau sudah besar dan mulai berkerja, maka engkau harus membantu kedua
orangtuamu. Berilah nafkah menurut kemampuanmu dan berbaktilah kepada ibumu
lebih banyak daripada ayahmu, karena ia lebih sayang kepadamu dan lebih banyak
payah dalam memeliharamu. Datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW. Lalu
berkata,” ya rasulullah, siapakah orang yang paling patut mendapat perlakuan
baik dariku?” beliau menjawab “ibumu”. Orang itu berkata lagi, “kemudian
siapa?” beliau menjawab “ibumu”. Orang itu berkata lagi, “kemudian siapa?”
beliau menjawab “ibumu” Orang itu berkata lagi, “kemudian siapa?” beliau
menjawab “ayahmu”. Apabila salah seorang dari mereka atau kedua-duanya
meninggal dunia, maka anakpun wajib berbakti kepada mereka dengan berdoa dan
memohonkan ampun serta bersedekah untuk kedua orang tuanya. Dalam hadits : :ya
rasulullah, apakah saya masih bisa berbakti kepada ibu bapakku sesudah mereka
wafat?” beliau menjawab “ya”, menshalatkan janazahnya, memohonkan ampun bagi
keduany, melaksanakan wasiat mereka, dan menghormati teman-teman mereka serta
menyambung hubungan kekeluargaan yang hanya bisa disambung melalui mereka”.
7.
Apabila
engkau berbakti kepada kedua orang tuamu, maka engkau mendapat ridha allah SWT
dan pahalanya yang besar. Dalam hadits : “ridha allah diperoleh karena
rdha orang tua, dan murka allah diperoleh karena murka kedua orang tua. Dalam
hadits lain : “ berbakti kepada kedua orang tua lebih utama daripada shalat
(sunnah), sedekah, puasa, haji, umrah, dan jihad di jalan allah.”. dan anak-anakmu
akan berbakti kepadamu dimasa mendatang sebagaimana dikatakan dalam hadits : “berkatilah
kepada ayahmu, tentu anakmu akan berbakti kepadamu.” Adapun durhaka kepada
orang tua adalah termasuk dosa-dosa terbesar. Nabi SAW bersabda : “ dosa –
dosa terbesar adalah mempersekutukan allah dan durhaka kepada orang tua”. Nabi
SAW bersabda pula : “ janganlah kamu durhaka kepada kedua orang tua, karena
bau syurga itu tercium dari jarak 1000 tahun. Demi alah seorang yang durhaka
maupun yang memutuskan hubungan kekeluargaan tidaklah merasakannya”. Nabi
SAW bersabda : “ terkutuklah bagi siapa yang mendurhakai kedua orang
tuanya”.
8.
Apabila
engkau melakukan kesalahan terhadap kedua orang tuamu, maka segeralah meminta
maaf kepada mereka selama mereka masih hidup . berjanjilah kepada dirimu untuk
tidak mengulangi lagi kesalahan seperti itu, karena hukuman orang yang durhaka
itu disegerakan didunia, terutama setelah wafat kedua orang tuanya. Dalam
hadits : “semua dosa ditangguhkan allah hukumannya sekehendaknya hingga hari
kiamat, kecuali durhaka kepada orang tua. Karena allah menyegerakan bagi
pelakunya dimasa hidup sebelum matinya”. Datanglah seorang laki-laki kepada
Nabi SAW. Seraya meminta bai’at untuk hijrah. Ia berkata “ aku tidak dating
kepadamu sebelum membuat kedua orang tuaku menangis.” Maka Nabi SAW bersabda :
“kembalilah kepada mereka dan buatlah mereka tertawa sebagaimana engkau
telah membuat mereka menangis.”
9.
Tiada
sesuatu yang lebih mengembirakan kedua orang tua daripada melihat anak yang
menyenangkan hati mereka, beebakti, taat, bersopan santun dan mintalah doa dari
mereka hingga tercapai cita-citamu. Dalam hadits : “ doa ayah bagi anaknya
seperti doa nabi bagi ummatnya.”
9
KISAH-KISAH NYATA
1.
Sayyidina
ismail putra nabi Ibrahim as adalah seorang yang berbakti kepada ibu
bapaknya. Ketika umur mencapai 3 tahun,
ayahnya berkata kepadanya, “ hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu.” Ia menjawab,
“ hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya allah kamu
akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar”. (ash-shaffaat : 102). Nabi
Ibrahim mematui perintah allah dan ingin menyembelih putranya. Disaat yang
menakutkan ini sayyidina ismail teringat akan ibunya. Maka ia berkata pada
ayahnya, “ hai ayahku ikatlah aku erat-erat agar aku tidak goyah dan tanggalkan
bajuku agar tidak terkena darahku. Karena jika ibuku melihatnya, semakin
bertambah kesedihannya. Sampaikan salam kepada ibuku. Jika ayah ingin
mengembalikan bajuku kepadanya, maka lakukanlah. Karena hal itu akan menghibur
hatinya dan menimbulkan kenangan terhadap anaknya.” Kemudian nabi Ibrahim
menelungkupkan ismai dan meletakkan pisau pada tenggorokan, tetapi tidak
berpengaruh padanya dengan kekuasaan allah SWT. Maka allah menebus dengan
seekor domba dari syurga. Kemudian nabi Ibrahim menyembelihnya. Lihatlah wahai
anak tercinta bagaimana sayyidan ismail berbakti dan bersabar dan bagaimana
nabi Ibrahim mematuhi perintah allah serta tabah salam menerima cobaan yang
nyata ini.
2.
Sayyidina
ali zainal abiding ra adalah seorang yang banyak berbakti kepada ibunya, hingga
seorang sahabatnya berkata, “ anda adalah orang yang paling berbakti kepada
ibumu. Mengapa kami tidak melihatmu makan bersamanya?” ia menjawab “ ya, karena
saya khawatir tanganku mendahuluinya mengambil suatu makanan yang telah dipandangnya
dan ingin dimakannya, jika demikian, maka aku pun telah mendurhakainya.”
3.
Datanglah
seorang laki-laki berkata kepada rasulullah saw “ ya rasulullah, disana ada
seorang pemuda yang hampir meninggal, ia disuruh mengucapkan : “laailaha
illallah” namun tidak dapat mengucapkannya” Nabi SAW berkata “ bukankah ia
telah mengucapkannya dimasa hidupnya ?”, orang – orang pun berkata “ya” Nabi
SAW berkata “ apa yang menghalangi mengucapkan itu emnjelang wafatnya ?”
kemudian rasulullah saw bangkit dan kami bangkit bersamanya hingga kami datangi
pemuda itu. Nabi SAW berkata “ hai anak ucapkanlah : laa ilaha illallah,”
pemuda itu menjawab “aku tidak bisa mengucapkannya” Nabi SAW “mengapa?” pemuda itu menjawab “karena mendurhakai
ibuku” Nabi SAW bertanya “ apakah ia masih hidup?” pemuda itu menjawab “ya” Nabi
SAW berkata “datangkan dia” kemudian ibu pemuda itu datang. Nabi SAW berkata “ bagaimana
seandainya di nyalakan api, lalu dikatakan kepadamu jika engkau tidak memberi
syafaat (pertolongan/meaafkan) baginya maka kami lemparkan dia kedalam api?”
kalau begitu saya beri maaf baginya” Nabi SAW berkata “maka jadilah kami
sebagai saksi bahwa engkau meridhainya”perempuan itu berkata “ ya allah,
jadikan engkau dan rasulmu sebagai saksi bahwa aku telah ridha kepada pytraku”
kemudian Nabi SAW berkata “ hai anak ucapkanlah “laa ilaha illallah” maka anak
itu mengucapkan “laa ilaha illallah” maka rasulullah saw berkata “ segala pui
bagi allah yang telah menyelamatkannya dati api neraka.” Hai anak tercinta
renungkanlah kisah ini agar engkau tahu bahwa durhaka kepada orang tua
menyebabkan kesudahan yang buruk. Semoga allah melindungi kita darinya. Dalam
hadits : “tiga macam perbuatan dosa yang tidak berguna amalan lain di
sampingnya yakni : menyekutukan allah , mendurhakai ibu bapak dan lari darp
peperangan.”
4.
Ada
seorang anak yahudi yang melayani Nabi SAW. Pada suatu sakit Nabi SAW datang
menjenguknya, beliau duduk di dekat kepalanya. Kemudian Nabi SAW berkata:
“masuklah agama dedalam islam.” Anak itu memandang kepada bapaknya yang berada
disitu. Bapaknya berkata : “taatilah abal qasyim ( Nabi SAW).” Kemudian anak
itu masuk islam kemudian Nabi SAW keluar dari rumah itu seraya berkata “ segala
puji bagi allah yang telah menyelamatkan dari api neraka.” Lihatlah bagaimana
anak itu berbakti kepada ayahnya hingga menjelang wafatnya. Dengan itu allah
memberinya taufiq untuk masuk islam disaat terakhir dari umurnya. Maka iapun
menjadi penghuni syurga. Dari kisah ini engkau dapat mengetahui bahwa berbakti
kepada ibu bapak menyebabkan kesudahan yang baik.
5.
Haiwah
bin syuraih adalah seorang yang berbakti kepada ibunya. Ia tidak pernah
menentang perkataanya. Ia termasuk ulamak besar dan mempunyai murid yang
banyak. Pada suatu hari ibunya datang kepadanya ketika ia sedang mengajar ,
kemudian ibunya berkata “ berdirilah wahai haiwah, berikan gandum kepada
ayam-ayam.” Ia pun tidak merasa berat dan tidak berlambat-lambat. Akan tetapi
ia tinggalkan mengajar, dan segera mematuhi perintahnya.
6.
Di
antara orang-orang yang berbakti juga adalah dzar bin umar al-hamdani. Termasuk
salah saru baktinya kepada ayahnya adalah bahwa ia tidak pernah berjalan
bersama ayahnya di siang hari, kecuali ia berjalan di belakangnya. Dan tidaklah
ia berjalan bersamanya di malam hari, melainkan ia berjalan didepannya untuk menghadapi
bahaya di depannya. Dan tidaklah ia menaiki atap ketika ayahnya berada
dibawahnya.
10
Apa kewajibanmu terhadap
Saudara-saudaramu laki-laki
Dan perempuan?
1.
Orang
yang terdekat setelah ibu bapakmu adalah saudara-saudaramu laki-laki dan perempuan.
maka amalkan adab – adab ini agar engkau hidup bahagia dan senang serta
mendapat ridha ibu bapakmu.
2.
Hendaklah
engkau menghormati mereka dalam keadaan bagaimana pun dan mencintai mereka dengan
tulus. Engkau dan mereka berasal dari satu keturunan. Mereka mencintaimu dan
mengharapkan kebahagiaanmu. Maka hiduplah dengan mereka dalam kerukunan dan
persatuan. Hindarilah penyebab-penyebab perselisihan dan pertentangan.
3.
Hendaklah
engkau mngkhususkan saudaramu yang tua, baik laki-laki ataupun perempuan dengan
lebih banyak penghormatan dan mengangap mereka sebagai pegganti kedua orang
tuamu. Maka hendaklah engkau laksanakan nasehat-nasehat mereka dan tidak
menentang perintah-perintah mereka. Dalam hadits : “hak saudara yang lebih
tua pada yang lebih muda adalah seperti hak ayah pada anaknya.”
4.
Hendaklah
engkau menyayangi saudaramu yang lebih muda, baik laki-laki maupun perempuan
dan perlakukan mereka denga baik seperti ayah ibu memperlakukan engkau. Dalam
hadits : “ bukanlah dari golongan kami barang siapa yang tidak menyayangi
anak kecil dan tidak menghormati orang tua.”
5.
Bantulah
saudara-saudaramu lak-laki dan perempuan sekuat tenagamu. Bersabda rasulullah
saw : “ perumpamaan dua orang bersaudara adalah sepertti dua tangan, yang
satu mencuci yang lain,” hendaklah engkau selalu bersabar terhadap mereka.
Apabila mereka bersalah, maka ingatkan mereka atas kesalahan mereka secara
halus dan lunak, karena perkataan yang lembut bisa menyadarkan hati dengan
sebaik-baiknya, sedangkan perkataan yang keras menimbulkan kebencian dan
pemutusan hubungan. Wasapadalah, jangan saling memukul atau memaki dengan
mereka ataupun mengadu domba diantara mereka atau mengambil suatu dari mereka
tanpa persetujuan mereka ataupun memutuskan hubungan dengan salah seorang dari
mereka. Dalam hadits :” haram seorang muslim memutud hubungan dengan
saudaranya lebih dari tiga hari. Maka barang siapa memutuskan hubungan lebih
dari tiga hari, lalu ia mati maka ia pun masuk neraka.”
6.
Saudaramu
adalah tangan kananmu, sebagaimana firman allah
SWT kepada sayyidina musa mengenai saudaranya sayyidina harun as : “ kami aka membantumu dengan saudaramu.”
(al-qashash : 35). Ia adalah senjata bagimu untuk membela dari musuh-musuhmu
dalam kancah kehidupan. Sebagaimana kata syair :
Berbaiklah
kepada saudaramu, karena siapa
Yang tak punya
saudara
Seperti orang
yang pergi perang
Tanpa senjata.
11
Persatuan menimbulkan kekuatan
Di ceritakan bahwa seorang laki-laki mempunyai banyak anak. Ketika
hamper datang ajalnya, ia memanggil mereka dan memberi kepada masing-masing
seikat tombak dan menyuruh mereka mematahkannya. Merekapun berusaha
mematahkannya sekuat tenaga, namun mereka tidak mampu. Kemudian orang itu
melepaskan ikatan tombak dan memberi masing-masing mereka sebatang tombak. Maka
mereka mematahkan dengan mudah. Kemudian ia berkata kepada mereka “ perumpamaan
kalian adalah seperti ikatan, jika kalian bersatu dan berkumpul , maka musuhmu
tidak mampu mengalahkanmu seperti ikatan tombak yang telah dilepas dan dapat
kalian patahkan tanpa susah payah” kemudian ia melagukan syair :
Bersatulah hai anak-anakku pada waktu
Musibah menimpa
Dan jangan berpecah belah sendiri-sendiri
Tombak-tombak itu tidak bisa patah jika
Dikumpulkan jadi satu
Apabila dipisah-pisah, dapatlah di patahkan
Satu demi satu
12
Apa kewajiabnmu terhadap
Para kerabatmu?
1.
Sesungguhnya
orang terdekat setelah ibu bapakmu dan saudara-saudaramu adalah para kerabatmu
seperti : saudara-saudara ayahmu yang laki-laki dan perempuan, saudara-saudara
ibumu yang laki-laki dan perempuan, anak-anak mereka dan anak dari
saudara-saudaramu laki-laki dan perempuan. Dalam hadits : “bibi (saudara
perempuan ibu ) itu sederajat dengan ibu. Paman (saudara laki-laki ayah)
seseorang adalah sederajat dengan ayahnya. Putra saudara perempuan dari suatu
kaum adalah termasuk golongan mereka.” Para kerabatmu mencintaimu dan
mencintai ibu bapakmu. Maka apakah yang harus engkau lakukan terhadap mereka?
2.
Engkau harus
memperlakukan mereka seperti memperlakukan saudara-saudaramu. Maka hormatilah
orang-orang tua diantara mereka dan hendaklah menyayangi anak kecil mereka.
Engkau bantu mereka dalam pekerjaan mereka dan hendaklah menolong yang
membutuhkan di antara mereka serta mengujungi mereka dalam dalam waktu-waktu
tertentu, khususnya hari-hari raya, hari-hari gembira dan waktu-waktu musibah
dan kesedihan. Apabila kerabatmu sakit, segeralah pergi kerumahnya untuk
menjeguknya dan mendoakan bagi kesehatannya. Apabila ia berpulang ke rahmat
allah, maka segeralah berta’ziah ( menyatakan bela sungkawa/duka cita) kepada
anak-anak dan keluarganya serta membantu mereka. Janganlah engkau sampai
ketinggalan dalam menghadiri shalat atas kerabatmu yang meninggal dan
mengantarkan janazahnya. Dengan itu para kerabatmu gembira, karena engkau
gembira bila mereka gembira dan bersedih bila mereka bersedih. Mereka
mengetahui bahwa engkau seorang anak terdidik yang menunaikan kewajiban
terhadap para kerabat.
3.
Bersatulah
dengan para kerabatmu dan jauhilah segala sesuatu yang menyebabkan pemutus
hubungan atau pertengkaran dengan mereka. Jangan mendengarkan pembicaraan
pengadu domba dan maafkanlah mereka jika mereka bersalah kepadamu. Jangan
mendendam kepada mereka karena kesalahan mereka dan jangan pula mendengki atas
kenikmatan yang diberikan allah kepada mereka. Apabila engkau menjalankan
adab-adab ini maka tentulah engkau hidup bersama kerabatmu dengan rukun dan
damai, aman, dan senang. Kebahagiaan manusia tergantung pada kebahagiaan
keluarga. Mereka seperti sayap bagi burung.
Penyair
berkata :
Ketahuilah
wahai putra paman,
Manusia
adalah sayap
Bisakah
burung elang terbang tanpa sayap?
4.
Allah telah
memerintahkan agar berbuat baik kepada para kerabat dan mangaitkan mereka
dengan ibu bapak. Allah SWT berfirman : “dan sembahlah allah dan jangan
mempersekutukan sesuatu dangan-Nya dan berbuat baiklah kepada ibu bapak serta
anak kerabat” (an-nisa’ : 36). Dalam hadits “barang siapa beriman dengan
allah dan hari akhir hendaklah ia menyambung hubungan kekeluargaan.” Orang
yang berbuat baik kepada para kerabatnya, maka allah melapangkan rizkinya dan
memanjangkan umurnya. Dalam hadits “ berhubungan baik dengan kerabat, memperbanyak
harta, dan silaturrahmi, menambah umur dan allah mengampuni dosa-dosanya.”
Datang kepada Nabi SAW seorang laki-laki lalu ia berkata “ sesungguhnya aku
berdosa besar, apakah aku bisa bertaubat?” Nabi SAW bersabda : “ apakaha engkau
mempunyai seorang ibu ? orang itu menjawab “tidak.” Nabi SAW bersabda lagi “
apakah engkau memunyai seorang bibi?” orang itu menjawab “ya” Nabi SAW bersabda
“ berbaktilah kepadanya.” Adapun orang yang berbuat burut kepada para kerabatnya
dan mengganggu mereka, maka akibatnya kebalikan dari itu. Ia terhalang untuk
masuk syurga. Dalam hadits : “ tidak masuk syurga orang yang memutuskan
hubungan kekeluargaan.” allah menyegerakan hukuman baginya didunia dalam
hadits : “tiada dosa yang lebi pantas untuk disegerakan allah hukuman bagi
pelakunya didunia di samping hukuman yang disimpan allah baginya diakhirat dari
pada kezhaliman dan pemutusan ubungan kekeuargaan.”
5.
Jika kerabatmu
berbuat jahat kepadamu misalnya, maka sabarlah. Balaslah kejahatan dengan
kebaikan. Dalam hadits : “ seorang laki-laki berkata, “ya rasulullah, aku
mempunyai kerabat yang aku hubungi sedangkan mereka memutuskan hubungan
denganku. Aku berbuat baik kepada mereka sedangkan mereka berbuat jahat
kepadaku. Aku berbuat sabar kepada mereka, tetapi mereka tidak menghiraukan
aku. “ maka Nabi SAW berkata “ jika benar seperti yang engkau ceritakan, maka
seakan-akan engkau memberikan mereka makanan abu panas. Dan allah tetap
menolongmu terhadap mereka selama engkau dalam keadaan demikian.”
13
Abu thalhah al-anshary dan para
kerabatnya
Disebutkan
dalam hadis sahih bahwa abu thalhah al anshary ra. Adalah seorang anshar yang
paling banyak hartanya yaitu berupa pohon kurma di madinah. Hartayang paling di
cintainya adalah biruha (sebidang kebu kurma) dan menghadap masjid. Adalah
rasulullah saw. Memasukinya dan minum dari air yang segar tatkala turun ayat:
“kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian yang sempurna sebelum kamu
menapkahkan sebagian harta yang kamu cintai” (ali imran: 92). Datang abu
thalhah kepada rasulullah saw. Lalu berkata, “ya rasulullah, allah taala telah
menurunkan kepadamu: “kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaktian (yang
sempurna) sebelum kamu menapkahkan sebagian harta yan kamu cintai” dan sesungguhnya
harta yang paling aku cintai adalah biruha’ dan ia adalah sedekah karna allah
taala yang aku harapkan sebagai kebaktian dan simpanan disisi allah taala. Maka
pergunakanlah ya rasululah, sesuai yang ditunjukan allah kepadamu. “maka
rasulullah saw. Berkata bagus, itulah harta yang beruntung. Aku telah
mendengar apa yang engkau katakan. Aku
berpendapat agar engkau membagikannya bagi para kerabat” maka abu thalhah
berkata “aku lakukan ya rasulullah” kemudian au thalhah membagikannya kepada
para kerabatnya dan putra putra pamannya.
Cerita
lain
Disaat para sahabat ra duduk didekat Nabi SAW tiba-tiba beliau
bersabda, “janganlah duduk bersama kami seseorang yang memutus hubungan
kekeluargaan.” Kemudian seoran pemuda berdiri dari majlis itu dan mendatangi
bibinya. Sebelumnya kedua orang itu berselisih. Maka iapun meminta maaf
kepadanya, kemudian kembali ke majlis. Maka rasulullah saw bersabda “ sesunguhnya
rahmat itu tidak turun kepada kaum dimana terdapat seorang pemutus hubungan
kekeluargaan.”
14
Apa
kewajibanmu terhadap pelayanmu?
1.
Engkau wajib
memperlakukan pelayanmu secara baik dengan berbicara kepadanya dengan lemah
lembut apabila engkau menginginkan sesuatu darinya. Dan janganlah engkau
menyakitinya dengan kata-kata kasar dan jangan pula membentaknya atau bersiakp
sombong terhadapnya. Hendaklah engkau menunjukkan kesalahannya jika ia bersalah
dengan lemah lembut dan lunak, kemudian memaafkannya. Seorang laki-laki
bertanya kepada rasulullah saw “berapa kali kita memberi maaf kepada pelayan ya
rasulullah ?” beliau menjawab “ maafkanlah dia setiap hari 70 kali.”
2.
Apabila engkau
memanggil pelayanmu sedangkan ia tidak segera menjawabmu, engkau menyuruhnya
melakukan sesuatu, lalu ia berlambat-lambat, maka jangan terburu-buru
mnegurnya, mungkin saja ia tidak mendengar suaramu atau sibuk. Hendaklah engkau
suka memaafkan dan bersabar atas kesalahan-kesalahannya yang dilakukan para
pelayan, karena mereka biasanya tidak terdidik.apabila mereka melayanimu dengan
baik, maka jangan lupa berterima kasih kepada mereka atas kebaikan mereka dan
memberi mereka imbalan atas hal itu. Allah SWT berfirman “ tidak ada balasan
kebaikan kecuali kebaikan” (ar-rahman: 60).
3.
Janganlah
menunjukkan kepada pelayan rahasia-rahasia ayahmu agar tidak ada keinginan
padanya untuk mencuri dan jangan mengandalkannya dalam setiap keadaan.
Hendaklah engkau berhati-hati terhadapnya. Jangan duduk bersamanya untuk
bergurau dan berbicara yang tak berguna agar engkau tidak mengkuti tabiatnya
dan tidak jatuh derajatmu disisinya, dan agar ia tidak berani terhadapmu serta
tidak berkurang adabnya terhadap dirimu. Janganlah menganiaya pelayan dengan
membebaninya pekerjaan yang melebihi tenaganya atau tidak memberikan upahnya
atau menunda-nundanya atau mengurangi upah yang berhak diperolehnya. Dalam
hadits : “ menzhalimi (berbuat aniaya) pelayan mengenai upahnya termasuk
dosa besar.” Janganlah memukulnya tanpa hak. Dalam hadits : “ barang siapa memukul dengan cambuk
secara aniaya, ia akan dibalas atas perbuatan itu pada hari kiamat.”
15
Demikian cara memaafkan pelayan
1.
Adalah rasulullah
saw tidak pernah membentak seorang pelayanpun. Sahabat anas ra berkata “aku
melayani Nabi SAW. Selama 10 tahun namun beliau tidak pernah mengatakan
kepadaku, “off” (cih)” sama sekali. Dan beliau tidak pernah berkata atas segala
sesuatu yang aku lakukan : kanapa engkau lakukan itu? Dan tidaklah beliau
berkata atas segala sesuatu yang aku tinggalkan : “kanapa engkau meninggalkannya?”
tidaklah istri-istrinya mencela aku, melainkan beliau berkata biarakan dia.
Sesungguhnya hal ini terjadi karena telah ditetapkan oleh takdir allah.”
2.
Diceritakan
bahwa imam ali kw, memanggil seorang sahayanya, namun ya tidak menjawabnya.
Maka imam ali memanggilnya untuk kedua dan ketiga kalinya namun ia tidak
menjawabnya. Kemudian beliau mendatanginya. Dilihatnya sahaya itu sedang
berbaring. Maka imam ali berkata, “hai anak’ tidaklah engkau mendengar?” anak
itu menjawab : “ ya” imam ali berkata : “mengapa engkau tidak menjawab aku,
ketika aku memanggimu?” anak itu menjawab “ karena aku merasa aman dari
hukumanmu. Maka akupun bermalas-malasan.” Maka imam ali berkata, “pergilah,
engkau bebas merdeka demi allah.”
3.
Diceritakan
dari kais bin asim bahwa disaat ia sedang duduk pada suatu hari dirumahnya
tiba-tiba datang kepadanya seorang sahaya perempuan membawa alat pemanggang
danging yang ada dagingnya. Tiba-tiba alat itu terjatuh dari tangannya hingga
menimpa seorang anaknya, lalu meninggal dunia. Sahaya itu terkejut. Kemudian
qais berkata kepadanya “tidak perlu engkau merasa takut.” Qais memaafkannya dan
membebaskannya karena allah ta’ala
16
Apa kewajibanmu terhadap tetanggamu?
1.
Para tetanggamu
mencintaimu dan mencintai ibu bapakmu, kedua orang tuamu menyuruhmu mencintai
mereka dan berbuat baik kepada mereka, karena mereka mempunyai hak yang besar.
Hingga dikatakan dalam hadits : “berbuat baiklah kepada tetanggamu maka engkau
akan menjadi muslim sejati.” Dalam hadits lain : “ barang siapa beriman kepada
allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya.”
Disebutkan
pula : “ tetangga itu ada tiga macam, tetangga yang mempunyai satu hak, dua hak
dan tiga hak. Tetangga yang mempunyai tiga hak adalah tetangga muslim yang
mempunyai ikatan kerabat. Maka ia mempunyai hak sebagai tetangga, hak islam dan
hak kerabat. Adapun tetangga yang mempunyai dua hak adalah tetangga muslim. Ia
mempunyai hak tetangga dan hak islam. Adapun tetangga yang mempunyai satu hak
adalah tetangga musyrik yang hanya mempunyai hak tetangga.”
2.
Tetangga-tetangga
itu saling membantu satu sama lain. Apabila seseorang membutuhkan alat-alat dan
barang-barang misalnya, maka ia meminjamnya dari tetangganya. Maka merekapun
meminjamnya dengan senang dan gembira. Terkadang ia meminjam uang atau makanan
dari mereka. Merekapun bisa meminjam darinya jika membutuhkannya. Apabila
seorang pencuri masuk kerumahnya atau terjadi kebakaran di tempat itu,
datanglah para tetangganya untuk membantunya menangkap pencuri dan memadamkan
api. Begitu pula apabila datang dari perjalanan atau lahir seorang anaknya
datanglah para tetangganya kerumahnya untuk ikut bergembira atas kelahiran itu
apabila ia sakit, mereka turut bersedih dan datang kerumahnya menanyakan
keadaannya. Mereka medo’akannya agar sehat kembali. Bilamana ada yang meninggal
di antara keluarganya, mereka datang kerumahnya untuk membantu dan berduka cita
serta mengantarkan jenazah orang yang meninggal itu.
3.
Kau harus
bersikap sopan santun terhadap tetanggamu dengan mendahului dalam memberi salam
kepada mereka dan tersenyum dihadapan mereka, membantu mereka bila mereka
memerlukan bantuanmu dan sangat berhati-hati untuk tidak menganggu mereka.
Apabila engkau membeli buah-buahan atau sesuatu lainnya, berilah mereka. Jika
engkau tidak melakukannya, maka masukkan kedala rumahmu secara diam-diam dan
jangan membuat mereka marah. Jangan menganggu mereka dengan bau masakan dari
pancimu kecuali engkau memberi mereka dari makanan itu. Dalam hadits : “
tidaklah beriman denganku barang siapa yang tidur dalam keadaan kenyang,
sementara tetangganya lapar disampingnya sedangkan ia mengetahuinya.” Hendaklah
engkau berhati-hati agar jangan bertengkar dengan mereka atau bersikap sombong
terhadap mereka dengan hartmu atau harta ayahmu, atau mengejek mereka, ataupun
mengeraskan suaramu pada waktu mereka tidur, atau melempari rumah-rumah mereka
ataupun mengotorinya atau memata-matai mereka dari atas atap, dari lubang
dinding atau dari pintu-pintu. Allah SWT berfirman : “janganlah kamu
memata-matai” (al-hujarat: 12). Menganggu tetangga adalah dosa besar dalam
hadits : “ tidak masuk syurga orang yang tetangganya tidak aman dari
kejahatannya.”
4.
Jika engkau
terganggu oleh tetangga yang jahat maka bersabarlah atas gangguan mereka.
Waspadalah, jangan mngikuti perilaku mereka yang buruk agar engaku selamat dari
kejahatan mereka. Jauhilah pergaulan dengan anak-anak mereka agar tidak
meniru watak mereka yang buruk, sehingga
engkau menjadi jahat seperti mereka.
17
Kisah-kisah nyata
1.
Berkata
mujahid, “aku sedang berada di tempat Abdullah bin umar. Ketika itu seorang
sahayanya sedang menguliti kambing.”kemudian abdullah berkata kepadanya “ hai anak, jika engkau menguliti, mulailah dengan memberi
tetangga kita orang yahudi.” Ia ucapkan itu berkali-kali maka aku berkata
kepadanya “ berapa kali anda ucapkan itu?” Abdullah menjawa “ rasulullah saw.
Selalu mewasiati kami mengenai tetangga hingga kami khawatir beliau
menjadikannya mewarisi kami.”
2.
Seorang
laki-laki mengeluh atas banyaknya tikus dirumahnya. Maka dikatakan kepadanya, “
bagaimana seandainya engkau pelihara kucing?” orang itu menjawab, “aku khawatir
tikus mendengar suara kucing, lalu lari kerumah para tetangga. Maka akupun
tidak menyukai bagi mereka apa yang ku tidak sukai bagi diriku sendiri.”
3.
Adalah imam abu
hanifah ra mempunyai seorang tetangga yang dengki yang menggangunya dan
mengunjingnya. Akan tetapi beliau bersabar
terhadapnya. Apabila beliau melewatinya dan memberi salam kepadanya,
Orang itu tiak membalas salamnya. Maka sebagian orang menengurnya atas
ketabahan dan kesabarannya yang sangat terhadap tetangganya. Maka beliau
berkata “ sesungguhnya tetangga itu mempunyai hak.”
18
Apa kewajiban terhadap gurumu?
Wahai anak yang beradab ! sebagaimana ayahmu yang telah memelihara
tubuhmu mempeunyai hak besar padamu, maka begitu pula gurumu yang telah
memelihara rohaniahmu dan mendidik akhlakmu serta menerangi pikiranmu dan
mengajari ilmu yang berguna, ia mempunyai hak yang besar padamu, maka engkau
wajib mencintai dan memuliakannya serta memperlakukannya dengan adab-adab ini :
1.
Hendaklah
engaku patuh kepada nasihat-nasihatnya dan tunduk kepada perintah-perintahnya,
bukan karena takut hukuman, tetapi
menjalankan kewajiban dengan ikhlas dari dalam hatimu. Sebagaimana seorang
sakit yang patuh kepada dokter yang berbelas kasih. Maka hendaklah engkau
menerima segala yang diberikannya kepadamu dengan pengertian yang baik, ucapan
terima kasih dan kegembiraan. Hendaklah engkau bersikap rendah hati terhadapnya
dan mencari pahala serta kemuliaan dengan mengabdi kepadanya. Hendaklah engkau
menyadari bahwa engkau mendapat pemberian dari gurumu dan tidak dapat
membalasnya, betapapun engkau berbuat baik kepadanya. Hendaklah engkau sangat
berhati-hati agar tidak menentangnya atau membangkang kepadanya atau bersikap
sombong terhadapnya. Dalam hadits : “ mencari muka (pujian) bukanlah
termasuk akhlak seorang mukmin, kecuali dalam menuntut ilmu.” Berkata sayyidina ali Kw “aku adalah budak
dari orang yang mengajariku satu huruf. Jika ia mau dijualnya dan jika ia mau
dibebaskannya dan jika ia mau diperbudaknya.” Adapun kesombongan dan
pembangkangan, keduanya menyebabkan manusia tidak mendapat ilmu.
Penyair
berkata :
Ilmu
itu menerangi seorang pemuda
Yang
sombong
Seperti
banjir membinasakan
tanah
yang tinggi
murid
yang beradab dan rendah hati, ia mendapat ilmu dan memanfaatkannya.
Kebalikannya adalah murid yang kurang ajar dan sombong. Miskipun ia mendapat
sedikit ilmu, namun ia tidak bisa memanfaatkannya bagi dirinya dan tidak pula
memberi syafaat kepada orang lain. Bahkan ilmu itu membahayakannya dan menambah
baginya kesombongan dan akhlak yang buruk.
2.
Diantara
nasihat-nasihat guru : hendaklah engkau berniat untuk menuntut imu demi
mendapat ridha allah dan negri akhirat, menghidupkan agama dan memberi manfaat
bagi kaum muslim serta bersyukur atas nikmat akal dan kesehatan badan.
Janganlah engkau bermaksud mencari pujian dan kedudukan di antara orang banyak
atau mengumpulkan kesenangan duniawi.
Diantara
nasihat-nasihatnya ialah hendaklah engkau berjuang dengan keras dalam mencari
ilmu. Maka hafalkanlah semua pelajaranmu dan hendaklah mempelajarinya dirumah.
Janganlah menyia-nyiakan waktumu dengan percuma, karena ia lebih mahal daripada
permata yang berharga. Apabila luput, maka ia tidak pernah kembali. Hendaklah
engkau perhatikan kebersihan buku-buku dan alat-alatmu serta pengaturannya pada
tempatnya hendaklah engaku selalu hadir setiap hari pada waktu yang telah
ditentukan dan jangan terlambat,, kecuali dengan alasan yang benar. Hendaklah
engkau mendengarkan pelajaran-pelajaran yang diberikannya dengan penuh
perhatian hingga engkau memahaminya dengan cepat dan tidak memayahkan gurumu
dengan banyak mengulang. Maka kerjakanlah nasihat-nasihat yang berguna itu.
3.
Termasuk sopan
santun terhadap guru adalah engkau berdiri menyambutnya jika engkau duduk demi
menghormati dan mengagungkannya. Janganlah duduk hingga ia mengizinkan engkau
duduk. Kemudian engkau duduk didepannya dengan sopan dan jangan mendahuluinya
berbicara atau memutus pembicaraannya atau menyuruh dan melarang seorang
didepannya. Jika engkau tidak mengerti suatu masalah, maka hendaknya engkau
ajukan pertanyaan kepadanya dengan lembut dan penghormatan. Yaitu engkau angkat
jarimu lebih dulu dan jangan berbicara hingga ia mengizinkanmu bicara. Apabila
ia bertanya kepadamu tentang sesuatu, maka hendaklah engkau bangkit berdiri dan
menjawab pertanyaannya dengan baik. Janganlah mendahuluinya menjawab, jika ia
mengajukan pertanyaan kepada orang lain.
4.
Hendaklah
engkau memberi salam kepadanya dan menjabat tangannya setiap hari disekolah dan
menghadapinya dengan wajah tersenyum. Engkau lakukan itu pula jika menjumpainya
dijalan dan menjenguknya dirumahnya, terutama pada waktu hari raya atau jika ia
sakit. Engkau tanyakan kepadanya tentang kesehatannya dan hendaklah mendakan
kesembuhannya. Engkau bantu dia dalam memnuhi kebutuhannya dan bermusyawarahlah
dengannya dalam urusan-urusanmu serta mengerjakan apa yang diperintahnya
janganlah memanggilnya dengan namanya tetapi dengan kata guru. Janan berjalan
didepannya atau membelakanginya dengan punggungmu. Janganlah duduk ditempatnya
atau mengambil bukunya tanpa izinya. Janganlah banyak bicara kepadanya dan
jangan menyebarkan rahasianya. Janganlah menggujingkan seseorang dihadapannya.
Janganlah berkata kepadanya, “si fulan mengata: kebalikan dari perkataannya.”
5.
Janganlah malu
menegaskan yang sebenarnya jika ia bertanya kepadamu tentang pengertian suatu
masalah yang mana engkau tidak memahaminya agar supaya engkau tidak berdosa
karena berdusta dan agar bisa memahami masalah itu. Janganlah engkau marah jika
ia menegurmu, tetapi hendaklah engkau diam dan gembira atas hal itu karena, ia
tidak menegurmu kecuali karena cinta kepadamu agar engkau menunaikan
kewajibanmu. Kelak engkau akan berterima kasih atas teguran itu bila engkau
sudah besar termasuk kesalahan besar adalah bila engkau menyangka bahwa gurumu
membencimu karena ia menegurmu. Tidaklah berburuk sangka kepada gurunya kecuali
murid yang kurang ajar dan tidak berilmu.
6.
Termasuk
kesetiaan kepada gurumu adalah engkau tidak melupakan kebaikannya sepanjang
hidupmu, walaupun engkau telah keluar dari sekolah atau gurumu telah berhenti
dari sana atau bepergian kenegri lain misalnya. Maka hendaklah engkau hubungi
ia dengan surar menyurat trutama pada pristiwa-pristiwa menentu. Begitu pula
jika ia berpindah kealam kekal, hendaklah engkau mendoakannya agar mendapat
rahmat dan ampunan serta bersedekah untuknya.
19
Kisah-kisah nyata
1.
Imam asy-syafii
adalah seorang yang sangat beradab dihadapan gurunya yaitu imam malik, semoga
allah merahmati keduanya. Beliau berkata, “aku membuka kertas dihadapan imam
malik denga perlahan-lahan karena aku segan kepadanya supaya beliu tidak
mendengar bunyinya.”
2.
Ar-rabi’ bin
sulaiman adalah seorang yang sangat
mengagungkan gurunya yaitu imam as-syafii. Ia berkata, “demi allah aku tidak
berani minum air sementara imam as-syafii melihat kepadaku, karena aku segan
kepadanya.” Gurunya sangat mencintainya dan berkata kepadanya, “ hai rabi’,
seandainya aku mampu memberimu makanan ilmu, tentulah aku memberikannya
kepadamu.”
3.
Harun ar-rasyid
menyerahkan kedua anaknya, yaitu al-amin dan al-makmun pada seorang guru yang
sangat pandai bernama al-kisa’iy. Pada suatu hari sang guru berdiri untuk
keluar dari tempat mereka. Maka kedua anak itu berlomba-lomba untuk
mengambilkan kedua sandalnya dan saling bergegas untuk memberikannya kepada
guru mereka kemudian keduanya bersepakat untuk memberikan sandal itu,
masing-masing sebuah sandal. Ar-rasid mendengar hal itu, lalu menyuruhnya
datang. Kemudian ia berkata kepadanya, “siapa orang yang paling mulia?” al
kisaaiy menjawab “ amirul mukminin” ar-rasid berkata, “ tidak, orang yang
paling mulia adalah orang yang anak-anak amirul mukminin berlomba untuk
mengambilkan sandalnya.” Sang guru risi dan kurang tak enak dan mengira (tak
enak) ia bersalah serta ingin melarang mereka melakukannya sekali lagi. Maka
ar-rasid berkata “ adaikata anda melarang mereka, tentu aku akan menegurmu
dengan keras. Kedua anak itu tidak melakukan sesuatu yang menjatuhkan derajat
mereka. Bahkan hal itu menambah kemuliaan mereka. Aku telah memberi imbalan
kepada mereka 20 ribu dinar atas sopan santun mereka, dan bagimu 10 ribu dirham
atas pendidikanmu yang baik terhadap mereka.”
4.
Diceritakan
bahwa harun ar-rasid mngirim salah seorang putranya kepada al ashamaiy agar ia
mengajarinya ilmu dan adab. Pada suatu hari ia melihatnya berwuduk dan mencuci
kakinya sementara putra khalifah menuangkan air di atas kakinya maka ia menegur
al-ashamiy atas hal itu dengan perkataan, “ sesungguhnya aku mengirimnya
kepadamu agar supaya engkau mengajari dan mendidiknya. Mengapa anda tidak
menyuruhnya menuangkan air dengan tangannya yang satu dan mencuci kakimu dengan
tangannya yang lain?”
20
Apa kewajibanmu
Terhadap teman-temanmu ?
Engkau wajib memperhatikan sopan santun persahabatan terhadap
murid-murid yang belajar bersamamu disekolah yang sama, terutama murid-murid
sekelasmu, karena ikatan pengajaran yang menyatukan antara kamu dan mereka.
Maka mereka mempunyai hak-hak yang melebihi hak-hak orang lain diantara
teman-temanmu yang lain. Maka laksanakanlah sopan santun yang berikut ini :
1.
Hendaklah
engkau hormati mereka yang lebih tua darimu dan sayangi mereka yang lebih muda
darimu. Engkau bekerja sama dengan mereka dalam memelihara peraturan dan
ketenangan serta waktu belajar atau pada waktu istirahat dan untuk menyenangkan
guru-guru sedapat mungkin. Hal itu dilakukan dengan menunaikan
kewajiban-kewajiban seperti menghafal pelajaran dan giat dalam menuntut ilmu,
menyediakan kitab-kitab buku tulis serta alat-alat belajar dan memelihara
keselamatan dari kerusakan dan kebersihan
dari kotoran, serta hadir dengan teratur setiap hari sekolah sebelum waktu
pelajaran. Hendaklah engkau atau salah seorang temanmu bisa menggantikan guru
yang tidak hadir bilamana hal itu memungkinkan, agar supaya pelajarannya tidak
berhenti dan tidak terjadi kekacauan didalam kelas. Tentu saja gurumu sangat
gembira karena engkau memelihara peraturan.
2.
Termasuk sopan
santun pula adalah bila engkau menyukai kebaikan bagi teman-temanmu sebagaimana
engkau menyukai bagi dirimu. Sebagaimana dalam hadits : “ tidaklah seorang
dari kamu beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai
dirinya sendiri.” Hendaklah engkau berlapang dada denngan mereka dalam
semua urusan dan memperlakukan mereka dengan ramah dan senyum. Engkau bantu
mereka memperoleh kebutuhan mereka dan hindari hal-hal yang dapat menimbulkan
pertengkaran dan kebencian. Maka jangan kikir terhadap mereka apabila mereka meminjam sesuatu darimu. Jangan pula
bersikap sombong terhadap mereka atau mendengki mereka atau berdusta terhadap
mereka ataupun mengadu domba di antara mereka. Jangan menyempitkan mereka di
tempat-tempat duduk mereka atau merusak alat-alat tempat duduk mereka atau
menyembunyikan sebagiannya atau berburuk sangka kepada mereka ataupun mendebat
mereka tanpa sopan santun atau sering bergurau dengan mereka bukan pada
waktunya. Karena hal itu menyebabkan permusuhan dan kedengkian.
3.
Hendaklah
engkau doakan mereka pada waktu mereka tidak hadir. Dalam hadits : “ doa
seorang muslim bagi saudaranya yang tidak hadir adalah mustajab. Di dekat
kepalanya berada malaikat yang bertugas. Setiap kali ia mendoakan kebaikan bagi
saudaranya , barkatalah malaikat yang ditugasi itu: amin, bagimu seperti itu:”.
Hendaklah engkau menerima maaf mereka, apabila mereka minta maaf
kepadamuatas kesalahan mereka. Dan mendamaikan mereka bilamana terjadi
perselisihan di antara mereka. Allah SWT berfirman : “ sesungguhnya
orang-orang mukmin bersaudara, maka itu damaikalah antara kedua saudaramu” (al
hujarat: 10). Hendaklah engkau berlomba dengan teman-temanmu untuk menghafal
pelajaran dan memahami masalah-masalah demi mengamalkan firman allah SWT : “ dan
untuk yang demimikian hendaknya orang berlomba-lomba” ( al muthaffifiin :
26). Hendaklah engkau membantu orang-orang yang lemah dari mereka untuk belajar
dan tidak membanggakan diri terhadap mereka, karena hafal pelajaran dan cepat
mengerti. Hendaklah engkau mengadakan pembahasan ilmiah pada waktu luang
(senggang), karena hal itu mengembirakan hati gurumu. Termasuk sopan santun pula adalah bila ada
kerumitan pada salah seorang temanmu tentang suatu maslah, lalu ia bertanya
kepada guru tentang hal itu, maka janganlah engkau marah kepadanya atau
mengejeknya, tetapi engkau engarkan jawaban guru agar bertambah pengertianmu
tentang masalah itu dan temanmu gembira terhadapmu.
4.
Apabila engkau
laksanakan sopan santun ini terhadap teman-temanmu, maka tidaklah diragukan
bahwa mereka akan menghormati dan mencintaimu serta berusaha membelamu dan
menghindarkan bahaya darimu serta mengaggapmu benar-benar teman yang setia bagi
mereka. Mereka senang berteman denganmu dan engkaupun senang berteman dengan
mereka. Sebaliknya apabila engkau tingalkan sopan santun ini, maka mereka
menjadi musuhmu dan tidak suka berjumpa denganmu. Maka engkaupun menjadi
sendirian dan kesepian seperti burung yang patah sayapnya.
5.
Wahai murid
yang beradab ! apabila engkau mendapati seorang murid yang naka di antara
teman-temanmu, suka membangkang terhadap guru-gurunya dan tidak menunaikan
kewajibanya, maka hendaklah engkau menjauhi dari berteman dengannya agar
tabiatnya yang jahat tidak menular kepadamu. Benarlah ketika penyair berkata :
Sesungguhnya
tabiat itu mencuri tabiat
Dan barang
siapa menemani orang jahat, ia
Pun tertular
6.
Apabila engkau
berhenti dari sekolah, maka termasuk hak persahabatan adalah jangan melupakan
teman-temanmu, tetapi engkau pelihara masa-masa persahabatan dan hari-hari
menjadi murid. Engkau khususkan mereka diantara para sahabatmu yang lain dengan
penghormatan dan kebaikan yang melebihi lainnya. Demikianlah kesetiaan di
antara sesame saudara.
tammat
TERIMA KASIH ATAS POSTINGNYA INI SANGAN MEMBANTU
BalasHapusSyukron ilmu nya.... Semoga bermanfaat.....
BalasHapussukron katsir..
BalasHapusJazaakumulloh Khoiron Katsiron,ilmunya.
BalasHapusalhamdulillah saya dapat ilmu yg sangat bermanfaa'at, terima kasih atas ilmunya
BalasHapuskesan pertama saya saat membuka halaman ini: penempatan widget di sebelah kanan cukup menggangu, mengingat sebagian orang (termasuk saya) lebih biasa menggunakan scroll di sebelah kanan untuk menggeser layar.
BalasHapusmakasih banyak terjemahannya...sangat membantu
BalasHapusMantab ustdz, jazakallahu
BalasHapusSyukron ustadz, jazakallahu
BalasHapusterima kasih atas terjemahnya
BalasHapusJAZAKUMULLAH KHAIRAN Atas jasanya Akhi......
BalasHapussemoga berkah selalu