skripsi lengkap
BAB
I
PENDAHUL UA N
A. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya selalu ingin menyampaikan buah pikirannya di dalarn memenuhi insting sosialnya, agar perasaan dan
buah pikirannya itu diketahui oleh orang
lain. Dalam hasrat hatinya dan buah
pikirannya tentu bagi orang muslim tidak lepas dari keyakinan akan ajaran agamanya, yakni Agama Islam yang
dianggap sebagai nikmat yang terbesar
dari Allah SWT.
Islam sebagai Agama Dakwah, hal itulah yang menyebabkan
pemeluknya merasa terpanggil amok merealisasikan hal tersebut
dalam bentuk yang nyata. Berdakwah menerangkan dan menyiarkan ajaran Agama
Islam tidak akan terwujud dan terlaksana dengan mulus tanpa
adanya usaha serta kemauan manusia itu sendiri baik secara individu maupun
secara organisasi dakwah.
Sejarah telah membuktikan bahwa dunia ini telah lama
tenggelam dalam kegelapan, hukum yang berlaku pada saat itu adalah hukum
rimba, yakni siapa yang kuat itulah yang menang dan manusia boleh menghalalkan
segala cara untuk kebutuhan hidupnya.
Untuk menjaga agar manusia tetap dalam keadaan damai dan aman, maka untuk kesekian kalinya, Allah SWT
mengutus seorang manusia pilihan sebagai rasul (nabi) yang membawa ajaran,
hukum ketetapan, undang-undang dan ketentuan agama (syari'at) ketengah-tengah
mereka. Syari'at itulah yang disampaikan kepada manusia rasul terakhir yang
diturunkan oleh Allah SWT yaitu Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW di
utus di dunia fana ini bukanlah untuk golongan bangsa arab saja,
akan tetapi beliau diutus untuk semua ummat manusia dan membawa rahmat bagi seluruh alam.
Sebagai umat Islam, kita wajib menjelaskan kepada semua orang mengenai
ajaran Islam secara jelas dan lengkap tanpa mengurangi atau menambahnya, kita wajib menyelamatkan kemurnian ajaran Islam
kemudian mengamalkannya (menurut kemampuan
masing-masing)
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka zaman
sekarang ini generasi muda (anak) sangat perlu mendapatkan
perhatian secara khusus, baik perhatian dari hukum Islam yang sudah barang
tentu merupakan tugas kita semua selaku ummat Nabi Muhammad SAW,
sehingga tidak berlebihan kalau kita katakan bahwa Akhlaq dalam pergantian Islam adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
pendidikan agama. Sebab yang baik adalah yang dianggap baik oleh
agama dan yang buruk adalah apa yang dianggap buruk oleh agama.
Karena nilai-nilai Akhlaq dan keutamaan Akhlaq dalam masyarakat
Islam adalah Akhlaq dan keutamaan yang diajarkan oleh agama.
Sehingga seorang muslim tidak sempurna agamanya sehingga Akhlaqnya menjadi
baik. Hampir-hampir sepakat pilosof-pilosof pendidikan Islam, bahwa pendidikan Akhlaq adalah .jiwa pendidikan Islam, sebab tujuan tertinggi pendidikan
Islam adalah mendidik jiwa dan Akhlaq.
Keluarga
memegang peranan penting sekali dalam pendidikan Akhlaq anak-anak sebagai
institusi yang pertama sekali mengajar mereka Akhlaq
yang mulia yang diajarkan Islam
seperti kebenaran, kejujuran, keikhlasan, kesabaran,
kasih sayang, cinta kebaikan, pemurah, berani dan
lain sebagainya. Dia juga mengajarkan nilai dan faedahnya, berpegang teguh pada
Akhlaq
di dalam hidup, membiasakan mereka berpegang kepada Akhlaq semenjak mereka kecil.
Sebab manusia itu sesuai dengan sifat asasinya menerima nasehat jika datangnya
melalui rasa cinta dan kasih sayang, sedang isa menolaknya jika di sertai dengan
kekasaran dan biadab.
Masyarakat Desa Tampak Siring mayoritas beragama Islam dan masih tergolong
masarakat maju baik dibidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Dengan kondisi masarakat yang demikian, maka wajarlah bila
masalah-masalah keagamaan tidak mampu
menyentuh seluruh asfek kehidupan penting masyarakat sehingga masalah-masalah
hubungan dengan orang tua dengan anaknya, dianggap tidak mempunyai kaitan langsung dengan anaknya, juga dianggap
tidak mempunyai kaitan langsung dengan agama.
Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan serta hubungan orang tua dengan anaknya.
Banyak sekali terjadi bermacam bentuk
pertikaian dan perselisihan antara anak dan
orang tua
Kegiatan dakwah
Islamiyah di Desa Tampak Siring Batukliang cukup giat dilaksanakan, hal ini dilakukan oleh para da'i untuk
memberikan pemahaman bagi masyarakat
luas, khususnya bagi para anak yang suka berani dan membantah terhadap orang tuanya.
Berkat adanya
dakwah Islamiyah yang dilakukan oleh para da'i di tenga htengah
masyarakat, mereka makin lama semakin mengerti dan memahami tentang
kewajiban-kewajiban anak terhadap orang tuanya.
Pada pengamatan sementara, rnasalah
hubungan orang tua dengan anak demikian juga
sebaliknya anak dengan orang tua mengalami perubahan ke arah yang lebih baik
dan lebih mengarah kepada hal-hal yang positif dari sebelum adanya kegiatan dakwah
Islamiyah. Hal ini diduga karna pengaruh adanya kegiatan dakwah Islamiyah yang dilakukan oleh para da'i yang diantara materi
dakwahnya adalah tentang kewajiban-kewajiban anak terhadap orang tua
(dalam masalah berbakti kepada Orang Tua ).
Masalah tcrsebut
diatas, selama rnenurut sepengetahuan penulis belum ada orang yang mengadakan studi
penelitian, dengan demikian peneliti merasa tertarik untuk melakukan studi penelitian terhadap masalah tersebut.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas, maka permasalahan pada penelitian ini
dapat dinrmuskan sebagai berikut
1.
Adakah pengaruh aktifitas dakwah Islamiyah terhadap akhlaq anak untuk
berbakti pada Orang Tua di Desa Tampak
Siring Kecamatan Batukliang. ?
2. Sejauh mana pengaruh aktivitas dakwah Islamiyah terhadap akhlaq
anak untuk berbakti kepada Orang Tua di Desa Tampak Siring
Kecamatan Batukliang Lombok
Tengah.?
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1.
Ingin mengetahui langkah-langkah apa yang di tempuh oleh para da'I dalam
memFertahankan dan "memberikan pengaruhnya terhadap
anak dalam berbakti kepada Orang Tua di
Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang Lombok
Tengah.
2.
Ingin mengetahui
sejauh mana pengaruh aktipitas dakwah Islamiyah terhadap anak dalam
berbakti kepada Orang Tua di Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang Lombok Tengah.
D. Definisi operasional
1.
Pengaruh
Dalarn Kamus umum
bahasa Indonesia dl katakan bahwa "Pengaruh" artinya daya yang ada atau
timbul dari suatu (orang atau Benda dan sebagainya) jadi yang di maksud dengan
Pengaruh adalah akibat yang di timbulkan dari Aktipitas dakwah Islamiyah terhadap anak untuk berbakti kepada kedua
Orang Tua di Desa
Tarnpak Siring
Kecamatan Batukliang.
2.
Dakwah Islamiyah
Dakwah Islamiyah, maksudnya disini adalah kegiatan dakwah
Islamiyah atau ceramah agama Islam
yang di laksanakan di Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang Lombok Tengah yaitu satu kali dalam satu
Minggu.
3.
Anak
Dalam kamus pintar
bahasa Indonesia bahwa yang dimaksudkan dengan "Anak" adalah keturunan yang dilahirkan atau
Orang yang dilahirkan di suatu daerah atau tempat tertentu.
Dari uraian
definis operasinal diatas yang dijadikan scbagai pembahasan adalah Pengaruh Aktivitas Dakwah Islamiyah
Terhadap Akhlaq Anak Untuk Berbakti Pada Orang Tua Di Desa Tampak Siring
Batukliang “.
sehingga orang Tua juga mampu memberi contoh yang baik bagi
anak-anaknya dalam berpegang teguh
kepada Akhlaq yang Mulia.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. KAJIAN TENTANG DAKWAH ISLAMIYAH
1. Pengertian Dakwah Islamiyah
Menurut
bahasa, kata "Dakwah" berasal dari bahasa Arab yakni bentuk Masdar dari Fiji Madli:دعا,يد,عو,دعوة. Mempunyai arti menyeru, memanggil, mengajak, dan menjamin. (Yunus, 1995 :
127 ).
Adapun kata
dakwah yang mengandung arti menyeru ada terdapat pada beberapa ayat Al-Qur'an yaitu antara lain.
1. Surat An-Nahl ayat 125.
اادع الى سبيل ربك با لحكمة والمو
عظة الحسنة وجادالهم با لّتي هي احسن انّ ربّك هوأعلم بمن ضلّ عن سبيله وهو أعلم
بالمهتد ين (125)
Artinya : "Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang balk dan
bantahlah mereka) dengan cara yang balk. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih tahu tentang siapa yang tersesat dari jalannya
dun dialah yang telah rnengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk
Pada ayat ini Allah SWT.
Menjelaskan bahwa menyeru kepada jalan (Agarna)
Allah hcndaknya dilakukan dengan penuh
bijaksana dan memakaiargumentasi
yang sebaik munb::in , mengingat tidak semua orang mau menerima ajakan
atau seruan dengan mudah mernerlukan alasan yang bisa diterima oleh akal pikiran mereka.
Oleh karena itu, bagi seorang da’i atau Mubaliq
sebaiknya memiliki Ilmu
pengetahuan yang menunjang kegiatan dakwahnya itu didalam
hal ini Ilmu Psycologi, Sosiologi, mempunyai kecakapan dalam menyampaikan
pesan-pesan Agama Islam sesuai dengan
situasi dan kondisi masyarakat yang didakwahinya.
2. Q.S. Al-Fussilat ayat 33
ومن احسن قو لا ممّن دعاالى الله وعميل صالحاوقل انّني من
المسلمين (33)
Artinya : "Siapa yang lebih balk perkataannya daripada orang yang menyeru
kepada Allah dan beramal shaleh seraya berkata " Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
menyerah dzri " (Q. S. Al-Fussilat :
33).
Allah SWT pada
ayat ini nremakai kalimat tanya, "Siapakah yang lebih baik perkataannya dari orang yang menyeru kepada Allah hal ini
merupakan bahwa orang yang mengajak
kepada jalan Allah itu merupakan salah satu kegiatan yang sangat baik
dan sekaligus merupakan togas dan kewajiban kita semua selaku Ummat Nabi Muhammad saw., untuk itulah juga kepada para
penegak Agama mencegah clan berbuat
mungkar atau keji (Al-Amr bil ma'ruf wannahyu anil mungkar).
3. Surat Ali Imran ayat
104.
ولتكن
منكم أمّه يد عون الى الخيرويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكرواولئك هم المفلحون
(104)
Artinya "Dan hendaklah ada
diantara kamu segolongan Ummat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang beruntung (Q.S.
A1-Imran :104).
Dengan adanya ayat yang
ketiganya ini, maka semakin jelaslah bahwa arti dakwah menurut
bahasa dapat dirumuskan atau diterapkan yaitu Menyeru, memanggil, dan mengajak orang lain untuk berbuat baik dan, benar tanpa
ada unsur paksaan terhadap pihak yang
diajak ( masyarakat luas ).
Menurut istilah telah banyak ahli yang mengidentivikasikan atau mengartikan
kata dakwah, sedangkan depinisi dakwah islam oleh ya'kub (1994 :l3 ) hahwa " lhrkwah Islam adalah mengajak ummat Islam dengan hikmat kebijaksanaan amok mcngikuti pctunjuk Allah clan Rasulnya.
ndapun pengertian dakwah Islamiyah yang dikemukakan oleh
Syaekh Ali Mahfud yang di tuliskan oleh
Ya'kub (1994 : 53) mengatakan
حث الناس على الحير والهد ى
والأمربالمعروف والنهي عن المنكرليغوزوابسعادة العاجل والاجل
Artinya : Mendorong
mcrnusia agar melaktrkart kebaikan dan menuruti petunjuk, menyuruh mereka berbuat kebajikan dan melarang
mereka dari perbuatan mungkar, agar
mereka mendapat kebahagiaan di dunia dun akherat.
Definisi-definisi tersebut diatas kiranya dapat
disimpulkan bahawa
yang lapangan kerjanya meliputi
usaha dan perjuangan mengubah situasi ummat yang tidak di ridhoi Allah kepada yang diridhoinya. Dengan
demikian, da’i harus mampu mengubah yang mungkar menjadi ma'ruf, mengubah
situasi yang negatif menjdi fositif,
memindahkan dari alam kekafiran kepada alam keimanan dan ketakwaan kepada
Allah SWT. Dari penindasan kepada kemerdekaan (kebebasan, kemakmuran dan keamanan), tegasnya mengubah keadaan yang tidak
baik menjadi baik, mencegah yang
mungkar dan menegakkan yang ma'ruf.
2. Subyek Dakwah
Yang
menjadi subyek dakwah adalah orang Islam sendiri, oleh karna itu semua orang Islam kapanpun dan dimanapun selalu dihadapkan
(diwajibkan) untuk melaksanakan dakwah
paling tidak terhadap dirinya sendiri, menurut kesanggupan dari
masing-masing mereka sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi pada waktu itu hal ini diterangkan oleh Allah SWT pada
surat Ali-Imran ayat 104.
ولتكن
منكم أمّه يد عون الى الخيرويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكرواولئك هم المفلحون
(104)
Arlinva : "Dun
hendaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebaikan menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang beruntung ". (Q.S. Ali-Imran : 104).
Firman
Allah diatas merupakan salah satu landasan dari proses landasan (pelaksanaan) dakwah penerangan Agama yang harus
dilaksanakan dalam berbagai masyarakat di
dalam proses kegiatan (pelaksanaan) dakwah Islamiyah /penerangan Agama Islam itu terdapat paktor-paktor penunjang yang
menyebabkan kegiatankegiatan dan penerangan tersebut dapat
disimpulkan menjadi lima yaitu
a. Pelaksanaan dakwah (subyek
dakwah) .
a.
b. Obyek dakwah
(sasaran dakwah).
b.
Lingkungan dakwah (tempat dakwah).
c.
Alat-alat dakwah
(media dakwah ).
d.
Tujuan dakwah
Dalam
menjalankan /melaksanakan dakwah tidak akan sukses apabila salah sate yang lima faktor tersebut di abaikan (tanpa adanya
kait-mengaitlhubungan yang sate dengan
yang lainnya).
Pelaksanaan
dakwah Islamiyah seorang da’i tidak dapat secara langsung terjun kcmedan juang
(lapangan ditengah-tengah masyarakat) akan tetapi sebelumnya harus
mclihat keadaan sabda Rasulullah saw.
من راى منكم منكر افليغير ه بيده فاان لم سيتطع فبلسانه فاان
لم يستطع فبقلبه وذلك اضعف الا يمان (رواه مسلم)
Artinya: Barangslapa diantaramu ada
yang melihat kemungkaran kejelekan makti rubahlah
dengan tangarnmu apabila tidak mampu maka hendaklah dengan lidah apcrhila tiduk mampu hendaklah merubah
dengan hatimu dan itulah prang-orung
yang paling lernah imannya.
Demikian luasnya kebutuhan dan
kewajiban untuk berda'wah dalam rangka
menegakkan Agama Allah yang maha kuasa atas apa yang di
kehendaki kepribadian yang harus dimiliki
oleh seorang da’i atau pemimpin agama dalam menjelaskan tligasnya, antara ;ain adalah sebagai berikut
1. Beriman dan bertakwa kepada
Allah SWT.
Seorang da’i
sebagai pemimpin dan panutan ummat Islam, maka yang pertarna
dan utama dimiliki, diperjuangkan, dipertahankan adalah keimanan dan ketakwaan
kepada Allah SWT serta banyak bergaul dengan orang-orang yang berlaku jujur dan
benar dalam hidup dan kehidupan sehari-hari .
يا
أيّهاالّذينءامنوا اتقوا الله وكونوامع الصّادقين(119)
Artinva : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah,
dan hendaklah bersama orang-orang yang benar (Q.S. Attaubah : 119).
Dari ayat ini maka jelaslah ba i kita bahwa dalam hidup
sehari-hari seseorang hendaknya
bersahabat dan bergaul dengan orang-orang yang berahlak baik dan berakhlak
jujur serta amanah dalam segala hal baik perkataan maupun perbuatan.
Rasulullah saw selaku pemimpin dan sekaligus pembela
agama Allah dimuka bumi ini selalu
menyeru dan menyunrh sekalian ummatnya untuk selalu berlaku jujur dan bertadwa
kepada Allah swrt dimanapun dan kapanpun jua, sabda Rasulullah saw.Yang berbunyi
من كانيؤمن باالله واليوم الاخرفليحسن جاره ومن كان
يؤمن بالله واليوم الاخرفليكرمضيفه ومن كان يؤ من بالله واليوم الاخرفليقل
خيرااوليصمت (متفق عليه)
Artinya Barangsiapa
yang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat make janganlah
menyakiti tetangga dan barang siapa yang beriman kepa Allah dan hari kiamat
hendaklah is memuliakan tamu dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan
hari kiamat hendaklah is berkata balk atat.l diamlah. (Muttafakun Alaah )
Hadits
diatas mcnunjukkan betapa indahnya ajaran Islam yang dibawa oleh utusan baik utusan terdahulu maupun oleh Baginda
Rasulullah saw sendiri.
2. Memiliki kekuatan jasmani dan Rohani serta
keluasan Ilmu pengetahuan .Kesehatan
dan kekuatan merupakan anugrah dari Allah
SWT. Yang tidak boleh disiasiakan.
Oleh sebabitu seorang dai hendaknya memelihara dan mensyukuri nikmat
kesehatan dan kekuatan tersebut.
Schuhungan
dengan kesehatan dan kekuatan
serta keluasan Ilmu pcngctahuan,
Allah tclah mcmbcri ccntoh pernimpin atau juru dahwah yang pisiknya kuat untuk mcnialankan tugasnyaF--Allah SWT berfirman
قال
ان الله اصطفاه عليكم وزاده بسطه في العام والحسم والله يؤتي ملكه من يشاء والله
واسع عليم (247)
Artinya :
Nabi (mereka) berkata : "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajarrtu dun menganugrahinya Ilmu yang luas dan
tubuh yang perkasa" Allah memberikan pernerintahan kepada siapa
yang dikehendakinya dan Allah maha luas pemberiannya lagi maha mengetahui
". (Q.S. Al-Bagarah : 247)
Ilmu
pengetahuan merupakan Nikmat dan karunia yang hares diraih dan dituntut, oleh karna itu dai dituntut untuk selalu bersikap
kreatif dalam mencari imformasi-imformasi
bare (terutama yang berbentuk Ilmu Ilmu agama Islam). Ada banyak cara yang bisa
dipergunakan untuk memperoleh hal-hal tersebut seperti Mengadakan diskusi,
Seminar, Melakukan
kajian-kajian llmiyah serta memperbanyak prekwensi membaca.
Dalam
hal ini, Ali Allamah Ibnu Ruslan dalam kitabnya " Matnul Zubat " menerangkan
kemuliaan Ilmu dalam bentuk Nazom yaitu
وكل
من بغير علم يعمل # اعمل له مر د و د ة لا
تقبل
Artinya :,Sesungguhnya orang yang berbuat (beramal shaleh)
tanpa disertai dengan Ilmu pengetahuan (Agama), maka sekalian amalnya itu
ditolak (Allah) dan lidak
akan diterima sama sekali " (Ibnu Ruslan, : 13).
Selanjutnya Adham dalam
bukunya, mengatakan
" Manusia mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus
dipenuhi yang dapat di ringkas menjadi Empat
1.
Memiliki Ilmu
2.
Memilki Amal
3.
Memiliki sifat
Ikhlas
4.
Memiliki sifat
takut.
Ilmu berpungsi untuk mengetahui cara atau jalan menuju akherat
dan Allah SWT, kemudian Ilmu harus dijalankan setelah
diketahui jalannya.
Beramal haruslah disertai dengan rasa
Ikhlas sebab jika tidak ikhlas siasialah amalnya, dengan demikian rugilah ia,
selanjutnya senantiasa takut dan berhati-hati sehingga tidak
mudah tertipu " (Adham :1993 : 403).
Lewat karangan-karangan diatas maka
semakin jelas kiranya bahwa kemulyaan dan keagungan serta mamfaat
Ilmu tidak bisa di pungkiri dan tidak boleh tidak harus dimiliki dan
dituntut sampai ahir dari kehidupan kita.
3. Terampil
Sifat terampil adalah salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki oleh
setiap orang, tenitama
bagi diri dai sebab dia akan berdakwah, menerangkan dan sekaligus menganjurkan orang banyak ke'alan Agama Allah yang
sudah barang tentu akan berhadapan dengan berbagai tingkatan / lapisan
masyarakat, mulai dari tingkatan yang paling rendah sampai kepada tingkatan
yang paling tinggi , mulai dari tingkat Desa, Kampung sampai kepada tingkat
Metro Politan clan sebagainya.
Itulah sebabnya
keterampilan bagi seorang dai
mutlak diperlukan, schubungan dengan hal itu Asyaekh Kiyai Hajji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Mengatakan
وا ز ا كنت المقدام فلا #
تجز ع فى الحر ب من الر هج
Artinya :
Dan apabila kaniu dipersilahkan tampil
(untuk memberi pelajaran tentang Ajaran
Agama Islam) maka, janganlah kamu merasa gentar di dalam peperangan,
perjuangan dan janganlah merasa hina bila di timpa debu yang berhamburan ".
Dari uraian nadlam
diatas, maka sangat jelas bagi kita, bahwa keterampilan dalam berbagai hal akan sangat mendukung bagi keberhasilan dakwah yang dilaksanakan
secara langsung di depan masyarakat kita.
Berdakwah di depan
masyarakat luas bukanlah satu hal yang gampang dan mudah, melainkan suatu kekuatan yang membutuhkan kajian, keikhlasan,
keuletan, ketekunan serta pengorbanan berbentuk materi maupun yang
berbentuk pikiran singkatnya dakwak adalah
tugas suci dan mulia tetapi penuh rintangan dan hambatan yang tidak
berkesudahan (putus).
4.
Memiliki kekuatan mental
Manusia adalah khalifah di muka bumi is bertugas untuk memakmurkan dan
meramekan alam ini sesuai dengan bidang dan bakat yang telah diberikan tugasnya
masing-masing, untuk itulah manusia tidak
boleh menyianyiakan akal pikirannya (ia harus mampu dan bisa untuk
mewujudkan ) sikap yang sebaik mungkin. Dalam hal ini is disamping menjadi khalifah juga is menjadi pemegang atau pengemban
amanat dari Allah yang tidak bisa
diabaikan.
Dalam memegang amanat tersebut tentu akan membutuhkan banyak kekuatan terutama kekuatan mental agama berupa amanah,
tanggung jawab serta keikhlasan. Apabila
amanat-amanat yang telah dibebankan kepada kita kita pelihara dan kita jaga sebaik-baiknya maka yang demikian itulah yang di
berikan ganjaran oleh Allah SWT berupa
derajat yang sangat tinggi disisinya. Hal ini ada diterangkan dalam surat AlAn'am ayat : 165 .
وهو الز ي جعلكم خلا ئف الار ض ورفع بعضكم فوق بعض درجات ليبلو
كم في ماءاتا كم
Artinya :
Dan dialah yang menjadikan khalifah-khalifah
(penguasu) di Bumi dun clia rneninggikan
sebagian kamu alas sebagian yang lain berupa derajal, unluk mengujimu tentang apa yang diberikannya padamu
(Q.S.A1-An'am : 165)
Ayat ini memperjelas kedudukan manusia dimuka bumf
yang papa ini, itulah sebabnya keberadaan kita di dunia ini bukanlah untuk
berpoya-poya melainkan sebagai khalifah
Allah SWT semata.
5. Keberanian (syaja'ah)
Keberanian untuk mengungkapkan kebenaran kepada
siapapun dan dalarn keadaan
bagaimanapun adalah sifat utama bagi setiap dai atau pengemban dakwah lainnya, karna Islam adalah agama dakwah maka
sudah barang tentu semua ajaran isiam
itu harus disebarkan tanpa ragu dan takut sedikitpun Firman Allah dalam surat
Al-Imran :173 yang berbunyi
الذين
قال لهم الذاس قد جمعوالكم فاخشو هم فز ادهم ايماناوقالوا حسبناالله ونعم الوكيل
(173)
Artinya : Yaitu orang-orang (yang
menta'ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang mengatakan Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk meyerang
kamu karena itu takutlah kepada mereka, maka
perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab : " Cukuplah Allah menjadi
penolong kami dan Allah adalah sebaik-balk pelindung ". (Q.S. Ali Imran : 173).
Melalui ayat ini nampak jelas bahwa
keberanian seseorang tidak bisa diukur dengan ketegangan yang
diduga menurut orang lain justru merupakan suatu hal yang menghawatirkan, akin tetapi tidak begitu bagi orang yang beriman dan kenyakinannya
kepada Tuhan telah menyatu dalam jiwanya, tidak akan taken kecuali hanya kepada
Allah semata, hal inilab yang oleh Rasululllah saw di contohkan dalam
kehidupannnya sehari-hari sehingga beliau bukan hanya pemimpin agama tetapi
juga pemimpin dalam peperangan.
Hal
inilah yang di ikuti oleh para penegak agama Islam dalam rangka mengemban tugas yang suci dan
diridhoi oleh Allah SWT yaitu Agama Islam.
6. Adil clan jujur
Keadilan serta
kejujuran\ dua sifat yang tidak bisa
dipisahkan kama keadilan tidak akan
pernah ada clan terwujud apabila tidak disertai dengan kejujuran baik jujur berkata maupun jujur dalam berbuat clan
bertinclak.
Dalam hal
jujur, Rasulullah saw telah banyak memberi keterangan maupun anjuran, selain itu juga tidak jarang memberikan /
mengabarkan bahwa orang yang berlaku tidak
jujur (bohong) akan mendapatkan kekecewaan dan kehancuran, hal ini di dalam Agama Islam dikenal dengan nama "
Tandzil
", kabar yang bersifat menakutkan
Sabda Rasulullah saw dalam Haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori RA. Mengatakan
ان
ا ضيعت الا مانة فاننظر الساعة قال كيف اضا عتهايارسول الله , قال :اذاسندالا مر
الى غير اهله فانتظر السا عة (رواه البخارى)
Artinya; Jika amanat (kejujuran) itu telah hilang
maka tunggulah adanya suatrr kiamat (kehancuran).
Seorang sahabat bertanya "Bagaimanakah
bentuk hilangnya Ya Rasulullah ?
" Nabi bersabda : " Jika diserahkansatu
perkara kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kerusakannya (kehancurannya, kiamalnya) " (H.R. Bukhori).
Dari Hadits diatas maka sangat jelaslah bagi kita bahwa
bagaimanapun pandainya seseorang nam tidak disertai
dengan sifat jujur, baik kata maupun
perbuatan
maka cepat atau lambat pasti akan menemukan, menjumpai ataupun mengalami
saat-saat kehancurannya.
Dari itulah bagi setiap dai dan para pemimpin, baik
pemimpin ummat aidu pemimpin Negara harus memiliki sifat
jujur dan adil, mengingat mereka adalah panutan
orang banyak dan pemimpin yang harus di ikuti oleh orang banyak pula, sehubungan dengan hal tersebut Allah SWT berfirman
pada surat Annisa' ayat : 58 yang
berbunyi .
ان الله يأمركم أن تؤد واالأمانات
الى أهلها واذاحكمتم بين الناس أن تحكمو ابالتد ل
Artinya : " Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan Amanat kepada yang berhak
menerimanya dan (menyuruh) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil ". (Q.S. Annisa' : 58).
Dalam ayat diatas sekurangnya ada dua hal yang harus
dipenuhi, dilaksanakan dan di tetapkan
oleh para dai dan pemimpin khususnya, ummat manusia umumnya
7. Bijaksana
Kebijaksanaan, keterb dan sipat tidak
menganggap orang remeh (meremehkan orang
lain) adalah merupakan sifat yang selalu ada bagi penerang Agama Islam,
karna Islam adalah bukanlah agama yang tidak menghargai hak asasi manusia.
Sehubungan dengan hal itu juga Negara
kita tercinta ini menetapkan kebijaksanaan itu pada urutan yang ke Empat. "Kerakyatan yang
dipimpin Oleh Hikmat dalam permusyawaratan
dan perwakilan".
Hal ini menunjukl:an betapa pentingnya sifat
bijaksana ini, dan betapa besar dan luas
cakupannya dalam hidup bernegara dan bertetangga. Termasuk juga pada Hikmat (kelebihan), hususnya bagi diri dai sebagai
juru penerang agama apabila yang
bersangkutan mampu menyampaikan materi dakwahnya dengan memakai bahasa
yang baik dan benar sesuai dengan harapan dan
tingkat kecerciasan atau pikiran
orang banyak.
Bahasa merupakan
suatu penunjang bagi setiap penerang agama, sehubungan dengan
hal itu Arifin (1994 :1996 ), mengatakan bahwa :....
Bahasa merupakan suatu hal penting oleh karna
1. Bahasa merupakan media dasar bagi instraksi sosial
tarpa bahasa kehidupan sosial manusia tak
akan dapat timbul dan tanpa bahasa partisifasi sosial diatas tarap biologis manusia tidak akan dilangsungkan.
2. Bahasa adalah satu-satunya
pembawa kebudayaan dari suatu generasi kepada generasi
selanjutnya, yang mengoperkan mekanisme ide-ide dan tingkah laku.
3.
Bahasa memungkinkan adanya suatu rangkain pengertian mengenai defnisidefinisi
umum yang sama diantara mereka.
4.
Bahasa memegang
peranan penting dalam pertumbuhan anak dari sejak tarap hidup
biologisnya sampai kepada tarap kemasyarakat,4~ebagai mahluk sosial.
5.
Tanpa bahasa kehidupan sosial
kultural manusia tidak dapat mewujudkan hubungan dengan yang lainnya, oleh karna itu bahasa harus ada
dan harus dipelihara oleh masyarakatnya mengingat keefel.-tipannya dalam mempersatuakan
indipidu-indipidu ke dalam kelompok sosialnya.
Dari keterangan-keterangan diatas dapatlah kiranya disimpulkan
bahwa tanpa adanya bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan, sama-sarna membantu bagi segala kegiatan kita, baik kegiatan yang ada hubungannya
dengan sosial kemasyarakatan maupun hubungan yarb bersifat
keagamaar.
8.
Demokrasi/Musyawarah.
Bukanlah orang yang terbaik (disisi Allah) orang yang hanya memelihara hubungan pertikalnya (hubungan dengan
Allah saja, tanpa menghiraukan hubungan dengan
sesa_manya, akan tetapi orang haru dikatakan baik apabila seseorang dapat
memelihara kedua hubungan tersebut dengan sebaik-baikm-a menurut kemampuan dan kesanggupan kita
masing-masing .
Dalam rangka menjalin kedua hubungan tersebut telah banyak hal yang
hares dikerjakan oleh kita selaku ummat Nabi Besar Muhammad saw, hal ini
diterangkan oleh Allah SWT. Dalam surat As-sera ayat 38.
والذين استجا بو الر بهم وأقاموا الصلاة وأمرهم شورى بينهم ومما
رزقنا هم ينفقون (38)
Artinya Dan orang-orang
yang menerima (mematuhi) seruhan Tuhannya dan mendirikan shalat,
sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara merekct, dan mereka meriafkahkctr sebagian rizki yang kami berikan kepada mereka ".
(Q.S. Assura : 38)
Dari ayat diatas maka jelaslah bagi kita
bahwa setiap individu pasti ada kelebihan dan kekurangannya, oleh sebab itu, agama Islam
memberi tuntunan dan petunjuk kepada
pemeluknya yaitu dengan mengajarkan untuk selalu bermusyawarah dalam segala hal yang hendak diputuskan baik
perkara masalah Agama maupun masalah
Negara, semuanya di putuskan dengan musyawarah.
9.
Penyantun
Pemimpin adalah pelindung ummat bukan sebaliknya, itulah
sebabnya pemimpin haruslah mempunyai sifat penyantun, kasih
sayang terhadap orang yang dipimpinnya
serta memperhatikan / mengetahui kemauan dan kebutuhan mereka. Firman Allah dalam surat Attaubah avat : 128
yang berbunyi
لقد
جاء كم رسول من أنفسكم عزيز عليه ما عنتم حريص عليكم بالمؤمنين رءوف رحيم (128)
Artinya : Sesungguhnya
telah datang kepadamu seorang rasul dari kamu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu,amat betas kasihan lagi peny terhadap orang-orang mukmin.
(Q.S. Attaubah : 128).
Kalau Rasulullah saw
sebagai suri tauladan dan membawa rahmat bagi seluruh alam selalu berlaku kasih sayang terhadap
sekalian uinmatnya dan berlaku tegas terhadap
orang-orang musrik, maka kita se ummatnya
harus mampu sedapat mungkin untuk
berbuat demikian, karena dengan mengikuti beliaulah kita akan dapat
kebahagiaan dan keberuntungan di duniamaupun Alam sesudah mati.
10.
Mengetahui atau mengerti akan hajat orang banyak.
Sebagai dai atau penerang agama
seharusnya mampu dan mengerti akan orang yang di dakwahinya
karna itu, is harus berdakwah dengan lisan dan perbuatan (dakwah bit hat) sebab dengan dimikian maka seorang dai atau juru penerang
akan dapat langsung melihat dan menyaksikan serta mengamati
kebutuhan yang perlu diadakan atau diterapkan dengan kata lain
dai akan tetap mengetahui materi apa yang paling cocok untuk diterapkan dan dibicarakan
dalam rangka melaksanakan dakwah Islam
terhadap masyarakat luas.
11. Ikhlas dan rela berkorban
Apapun
yang kite kerjakan tanpa adanya pengorbanan dan ke ikhlasan tidak akan sukses dan berhasil sama sekali, sehubungan dengan itu
maka memperjuangkan agama Allag harus dilandasi dengan
keikhlasan dan kerelaan untuk berkurban baik berkurban harta jiwa
raga maupun pikiran.
Berkurban
dengan harta misalnya seseorang hendaknya mau untuk mengorbanl:an harta
miliknya untuk keperluan dan pembangunan Mesjid. Madrasah, Langgar, din tempat-tempat peribadatan lainnya.
Mengorbankan jiwa misalnya pada seat
tertentu kadang-kadang kite berada dalam keadaan Negara kite genting!di kepung
oleh musuh, make disaat-saat seperti itu kite wajib untuk melawan musuh tersebut.
Firman Allah dalam surat At-Taubah ayat : 41
انفرو اخفاقالا وجاهدوايأموالكم وانفسكم في سبيل الله
Artinya : Dan berjihatlah dengan harta den dirimu di jalan Allah.
(Q.S. At-Taubah:
Dari ayat ini
kite dapat menarik suatu kesimpulan bahwa didalam berjuang dijalan Allah hares rela berkorban baik harta maupun jiwa
den raga.
12. Kona'ah (sikap nenerima ape
adanya)
Dalam kehidupan ini, sifat kona'ah (
sikaf menerima ape yang telah di karuniai Allah) adalah merupakan perkara yang sangat penting karena dengan
demikian, seseorang tidak merasa miskin atau kekurangan apapun. Dan dengan demikian juga kite tidak akan rakus din
tamak itulah sebabnya sifat kona'ah
ini seharusnya bukan hanya sifat
segolongan orang saja, akan tetapi harus
dijiwai, dipraktikl:an din dicerminkan dalam
segala aktifitas kehidupan ummmat manusia.
Kona'ah apabila dijiwai
oleh setiap orang make tidak akan ada perampokan, pencurian,
den segala jenis kejahatan lainnya karena semua hal tersebut terjadi bukan
karna ketiadaan makanan atau kelaparan serta kemiskinaii saja, akan tetapi hal itu terkadang terwujud karna ingin memiliki ape yang dimiliki orang lain
dengan care yang didak dibenarkan oleh syare'at Islam. Itulah sebabnya juga di
utusnya Nabi Muhammad saw adalah membawa rahmat bagi seluruh Alam,
semesta den untuk menyempurnakan akhlak den budi pekerti yang baik.
Salah satu sifat yang di
contohkan oleh Rasulullah saw adalah sifat Qona'ah, den
sifat inilah yang selalu di praktikl:an oleh beliau baik dalam hal
bermasyarakat maupun dalam bergaul dengan pemuka-pemuka kurays
sehingga beliau disciiaiigi oleh banyak orang .
Singkatnya
sifat Qona'ah adalah mutlak diperlukan auanya,
sehubungan dengan hal itu Al-Ustaz Abdul jabber dalambukunya
mengatakan
ماكل
مافوق البسيطة كل فيا * واذ اقنمت فكل شي ء كافى
Artinya :Andai
kata scmtra yang dimuka Bumi kamu miliki, niscaya semua itu tidak akan memuaskan
hatimu dengan ape yang kamu miliki, akan tetapi apabila kamu
(bersifat) Qona'ah niscaya kamu akan merasa cukup pugs (Abdul Jabbar 1995:5)
13 Istiqamah
Berjuang
membela Agama Allah tidak setengah-setengah, akan tetapi harus tekun, ikhlas
dan istigamah, dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam surat AlAhzab
ayat : 13.
ان
ا لذين قالو اربنا الله ثم استقاموافلاخوف عليهم ولاهم يحزنون
Artinya
:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan
"Tuhan kami ialah Allah" Kemardian
istiqamah maka tidak kehawatiran terhadap mereka dan mereka tidak pula berduka cita ". (Q.S. Al-Ahzab :
13).
Ayat
diatas menjelaskan bahwa, bagi orang yang telah benar-benar mengaku beriman (percaya) dan tetap pada kenyakinannya itu
(dengan menjalankan rukun Iman yang lainnya, mempercayai akan adanya
kitab-kitab suci, percaya akan adanya utusan
para rasul Allah) dan yakin akan hal adanya Qada' dan Qadar itu dari Allah SWT.
Bagi orang yang telah memenuhi
(mempercayai) semua itu dan beristigamah, maka Allah telah
menjamin bagi mereka tidak ada kehawatiran dan ketakutan sedikitpun
atas segala cobaan, ujian, dan mala petaka yang menimpa dirinya baik cobaan
itu berbentuk kekurangan rizki, ketiadaan harta benda maupun uj ian yang berbentuk musibah ataupun kematian, penyakit dan berbagai bentuk cobaan
lainnya.
Dalam menghadapi hal-hal seperti tersebut diatas, mereka selalu sabar dan tetap tawaqqal kepada Allah SWT
serta menganggap semuanya itu hanya untuk mengukur sampai many ketahanan (kesabarannya) dalam menghadapi semuannya
itu dengan tenang hati dan lapang data.
Orang yang berlaku
demikian akan diberi /dianggat kepadanya beberapa derajat
yang sangat tinggi dan terpuji serta mulia yang tidak dapat diukur oleh orang yang tidak beriman dan bertaqwa kepada Allah.
Istiqomah
memang sifat yang sangat terpuji dan mulia tapi sangat jarang orang yang dapat meraih tempat yang terpuji dan mulia
itu.
14.
Akhlakul Karimah
Akhlakul adalah tata cara (kerama) bagaimana
seseorang itu melakukan hubungannya dengan Tuhan (Hablumminallah) dan bagaimana
memelihara hubungan dcngan sesame makhluk (Hablumminannas
) Akhlak ini merupakan pokok dari ajaran Agama Islam, karena dengan akhlak yang
mulia akan terbinalah mental dan jiwa
seseorang untuk memiliki hakekat kemanusiaan yang cukup tinggi dan mulia.
Juga akhlak ini nantinya
akan dapat dilihat tentang corak hakekat serta hakekat manusia yang
sebenarnya, akhlak ini barn akan dapat
dinilai apabila seseorang atau
masyarakat telah melakukan suatu perbuatan yang disadari dan tidak di
dorong oleh orang lain.
Akhlak yang baik dan
mulia akan mencyantarkan atau mengubah kedudukan seseorang dari
posisi/keadaan yang hina kepada posisi kepada yang terhormat baik dihadapat Allah SWT maupun dihadapan sesama makhluk.
Akhlak merupakan sifat
yang tumbuh dan sekaligus menyatu di dalam diri seseorang dan dari
sanalah akan terpuji, seperti Sifat Sabat, Kasih sayang serta sifat-sifat terpuji
lainnya.
Mengungkap
masalah akhlak, Muhammad Al-Gazali dalam bukunya" Akhlak seorang muslim ", mengatakan
"Dan Beliau Rasulullah saw
selalu menyeru para sahabat agar memiliki akhlak yang luhur dan mulia dengan jalan menanamkan pada jiwa mereka
melalui contoh perbuatan yang
terpuji dan biografinya yang semerbak sebelom melalui kata-kata hikmah dan nesehat yang disabdakannya.
Dari uraian diatas kita dapat mengambil
suatu kesimpulan bahwa akhlak tidak cukup sekedar ungkapan atau perkataan yang manis saja, akan tetapi
yang lebih penting adalah lewat perbuatan
yang Ian-sung dapat dilihat, ditiru dan di saksikan oleh orang banyak.
15
Sabar dan Tabah dalam menahadapi Ujian dan Cobaan
Sabar dan tabah adalah dua sifat yang selalu
berdampingan, dan kedua sifat ini hares dimiliki, dijalani dan dilaksanakan dengan penuh rasa ikhlas
dan sukarela. Terhadap masalah sabar,
Al-Ma-:,vat mengatakan.
وكن على الائه شكورا *
وكن على بلا ئه صبورا
Artinya Dan Hendaklah kamu bersyukur alas segala Nikmat yang datang dari Allah dan bersabarlah kamit atas segala bencana
yang menimpa. (AIMasyath : 1998:34).
Dari Untaian
sebuah Nadzom diatas kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa
terhadap nikmat Allah kita harus bersyukur terhadap segala hal yang menimpa diri kita, kita hendaknya berlaku sabar dan tabah karna dengan
demil ian Nikmat Allah akan selalu bertambah /ditambahkan kepada
diri kita, dan demil ian juga, Azab dan siksa Allah terhindar dari
kita semua.
3. Obyek Dakwah.
Masyarakat sebagai
penerima obyek dakwah sasaran dakwah atau kepada siapa dakwah itu
disampaikan merupakan kumpulan dari individu-individu dimana benih materi dakwah
akan ditaburkan oleh karna itu, maka masalah masayarakat ini hendaknya di pelajari dengan sebaik-baiknya
terutama oleh para dai atau penerang AQama
Islam.
Mempengaruhi seseorang bukanlah pekerjaan yang gampang, apalagi apabila
kita tidak mengetahui keadaan masyarakat sebab dakwah adalah salah satu ikhtiar
merubah alam pikiran yang sesat kepada cara
berpikir yang benar berdasarkan tuntunan
Allah dan Rasulnya.
Dalam membagi obyek dakwah, arifin (1994 : 4 ), mengatakan:" Sehubungan
dengan kenyataan yang berkembang di masyarakat , bila di lihat dari aspek
kehidupan psycologis, maka dalam pelaksanaan program kegiatan dakwah dan penerangan
Agama berbagai permasalahan yang menyangkut sasaran bimbingan atau dakwah perlu mendapatkan konsidrasi yang tepat
yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut
1.
Sasaran yang
menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi sosiologis berupa masyarakat terasing, pedesaan, kota besar dan kecil, serta
masyarakat di kota besar.
2.
Sasaran yang
menyangkut golongan masvarakat dilihat dari segi struktur kelembagaan berupa masyarakat pemerintah dan
keluarga.
3. Sasaran yang berupa kelompok-kelompok masyarakat dilihat
dari segi sosial kultural berupa golongan priyai abangan dan santri,
klasipikasi ini terutama terdapat dalarn masyarakat di jawa.
4.
Sasaran yangt
berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat usia berupa golongan anak-anak, remaja dan
orang tua.
5.
Sasaran yang
berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi Okupasional
(propesi atau pekerjaan) berupa golongan petani, pedagang, seniman, buruh, pegawai Negeri (Administrator).
6.
Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat
hidup
sosial Ekonomi berupa golongan orang kaya, menengah dan miskin
7. Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi jenis
7. Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi jenis
kelamin
( Sex) berupa golongan wanita pria dan
sebagainya.
8. Sasaran yang
berhubungan dengan golongan dilihat dari segi khusus berupa golongan masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya,
narapidana dan sebagainya.
Dari seluruh rangkaian
keterangan diatas. maka kita dapat menyimpulkan bahwa dari sekiari' banyak tingkatan manusia dilihat dari segi tingkat
kehidupan selalu membutuhkan bimbingan dan petunjuk
yang benar dan bernilai mutlak untuk kebahagian di dunia dan Akherat.
Sesuatu yang sudah
bernilai mutlak sudah barang tentu harus berasal dari yang maha mutlak, yakni Allah sNNt. Tuhan
Seru sekalian Alam, untuk itulah Tuhan yang bersifat pengasih dan
penyayang yang suatu anugrah kepada manusia untuk beragama yang telah
diwahyukannya kepada Nabi-Nabi terdahulu hingga sampai kepada Baginda Rasululllah saw. Firman Allah dalam Surat Assura Ayat 13.
شرع لكم من الدين ماوصى به نوحا والذي أوحينا اليك وماوصينا به
ابراهيم وموسى وعيسى أن أقيمواالدين ولا تتفرقوافيه
Artinya :Dia
telah nzensyare'atkan bagi kamu tantang Agama apa yang telah ditivasiatkannya
kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitzt: Tegakkanlah Agama dan janganlah kami berpecah
belah tentangnya" (O.S. Assurra :
13).
Ayat diatas menjelaskan
bahwa di syare'atkannya Agama Islam ini untuk dipelihara dan du
junjung tinggi oleh para pemeluknya yaitu dengan menjalankan apa
yang diperintah dan meninggalkan apa yang dilarang Allah SWT.
Setelah di laksanakannya hal-hal
tersebut, para pemeluk agama di tuntut untuk selalu patuh dan tidak dibenarkan berlaku mengadakan
permusuhan dan pertikaian antara agama
maupun antara sesama makhluk.
4. Materi Dak-wah.
Materi dakwah adalah ajaran agama islam itu sendiri,
ajaran islam berpangkal pada dua pokok yakni
Al-Qur'an dan Al-Khadits, kedua pokok tersebut harus disampaikan dengan cara yang sebaik-baiknya menurut
situasi dan kondisi serta menurut bakat
dan kesanggupan masinb masing sehingga tidak menyimpang /keliru sedikitpun,
dalam hal ini Ya'kub ( 1981
: 29 ) mengatakan :"Seseorang
Muballiq tidak beleh menyimpang dari
kedua pokok yang menjadi materi dakwrah Rasulullah didalam berdakwah menjadikan al-qur'an
(wahyu Allah ) itu sebagai materi
inti, setiap berdakwah selalu membawa firman Allah dan meyampakan pula penjelasannya. Segala kata-kata dan perbuatan
Rasulullah saw yang merupakan penjelasan daci Al-Quc' an dipandang sebagai sunnah (Hadits)'' .
Dari uraiarn diatas, maka jelaslah kiranya bahwa antara AI-Qur'an dan
Hadits sama-sama penting dan perlu dalam mel;aksanakan dakwah Islamiyah, tidak
cukup disampaikan begitu raja tanpa ada
pertimbangan begitu saja, akan tetapi harus disampaikan sesuai dengan waktu, situasi dan kondisi serta disesuaikan
dengan obyek yang dihadapi dan juga sesuai dengan tahapan serta
tingakatn perkembangan peradaban obyek dakwah Agama itu sendiri (Agama Islam).
Sehubungan dengan materi dakwah, Ummar (
19987 57 ) menyebutkan bahNti~a materi dakwah itu antara lain adalah
I.
Aqidah
2. Akhlak
3. Ahkam
4. Uqhuwah
5. Pendidikan
6. Sosial
7. Kebudayaan
8. Kemasyarakatan
9. Amal Ma'ruf
10. Nahi Mungkar
Aqidahh adalah
hal hal yang berhubungan dengan keimanan, kenyakinan (I'tikad ),
oleh sebab itu keimana dan kenyakinan serta
I'tikad merupakan karunia ilahi yang paling
besar clan berharga bagi ummat manusia, sebab dengan keimanan kepada Allah
SWT, seseorang akan memperoleh kebahagiaan di dunia clan akherat nanti. Bagi orang yang tidak mempunyai keimanan kepada
Allah SWT tidak akan pernah menemukan hakekat hidup dan kehidupan ini
karena mereka tidak memiliki landasan hidup
(agama), keimanan kepada Allah SWT dan hari kemudian.
Karena pentingnya peranan aqidah
ini, Kapy (1995 : 101) mengatakan "Aqidah
(kepercayaan) merupakan suatu terori yang dituntut pertama kali dan terlebih dahulu, atas manusia untuk diyakini
secara imani dan akali yang tidak boleh di campur adukkan dengan
prasangka atau keraguan atau dugaan-dugaan ".
Dari uraian
diatas kita dapat menyimpulkan bahwa aqidah merupakan hal yang sangat penting dan yang di tuntut pertama kali dalam
menlaksanakan dakwan Islam.
Aqidah ini harus dinyakini dengan
sepenuh hati (imani) dan harus di terima dengan mesti tidak dicampur adukkan
dengan keragu-raguan sedikitpun.
5. Dasar-dasar Dak-wah Islamiyah
Dasar
dakwan islamiyah adalah sangat penting, karena dakwah adalah
merupakan tugas yang suci dan
terpuji. Adapun dasar dakwah islamiyah adalah.
1. Al-Qur'an Surat Annahl ayat 125.
ادع الى سبيل ربك بالحكمة والمو عظة الحسنة وجادلهم يالتي
هي أحسن ان ربك هو أعلم يمن ضل عن سبيله وهو أعلم بالمهتدين (125)
Arlinya : " Serulah (manusia) kejalan Tuahnmu dengan Hikmah dan pelajaran yang balk dart bantahlah mereka dengan cara yang balk
sesungguhnya Ttrhanmtr dialah yang
lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalannya dan dialah yang lebih
mengetnhui orang-orang yang mendapat petunjuk (Q.S. An-Nahl 125)
2. Al-Hadits, Sabda
Rasulullah SAW
yang diriwayatkan oleh Iman Muslim mengatakan
من راى منكم منكر افليغيره بيده فاءن لم يستطع فبلسا
نه فاء ن لم يستطع فبقلبه وذالك اضعف الا يمان (رواه مسلم)
Artinya : "Barangsiapa
diantara kamu (ada) yang melihat kemungkaran, kejelekan makes rubahlah dengan
tangannya. Alaka jika tidak sanggicp, rubahlah dengan perkataannya. Dan jika tidak sanggzrp makes rubahlah dengan hatinya, dan itulah (orang) yang paling lemah
imannya " (HR. Muslim).
Dari ayat dan Hadits di atas, makes dapatlah disimpulkan
bahwa dalam berdakwah, memerintah atau menyeru orang lain
hendaklah dengan jalan atau cara yang baik dan bijaksana serta menggunakan
metode-metode yang sebaik-baiknya serta disesuaikan dengan keadaan
ummat.
6.Pedoman Dak-wah Islamiyah
Mengenai pedoman dakwah islamiyah, Ummari (
193 7 : 56 ). Mengatakan "Pedoman Dakwan itu adalah
1. Al-Qur'an
2. Al-Hadits
3. Hikmah (kebijaksanaan)
4. Mauhidah Hasanah (pemyataan yang baik )
5. Fatwa Hukum
6. Kaulul Ulama'
Al-Qur'anul
Karim sebagai pedoman dakwah bukan sekedar hanya dipelajari dan diajarkan saja, akan tetapi is hares dididik sebagai
komando dalam segala aktipitas hidup ummat.
Alhaditussarif Hadits Rasul sebagai pedoman
dalam menjelaskan perintah, disamping
tierpungsi sebagai penafsir bagi Al-qur'an juga berpungsi sebagai pedoman yang kedua setelah Al-Qur'an, hat ini
menunjukkan bahwa antara AlQur'an
dan Al-Hadits sama-sama sating membantu atau menguatkan baik dari segi pungsinya
sebagai sumber hukum maupun sebagai pedoman dakwah islamiyah.
Hikmah (kebijaksanaan ), dilihat dari segi kandungannya Hikmah juga dapat
dijadikan sebagai pedoman dakwah islamiyah karena hikmah itu datangnya dari
para Mama' dan orang bijak.
Mauhidah Hasanah
(peringatan yang baik ) sebagai seorang dai yang
baik dan mengetahui keadaan ummat,
tidak akan mau mengajak dan menyeru orang lain dengan kata-kata yang menyakiti akan mciiyinggurig perasaan orang yang
diajak.
Patwa hukum dan kaulul Ulama' merupakan dua hat yang
tidak jauh berbeda karena
kedua hamba Allah tersebut adalah sama-sama kekasih Allah dan pewaris para
rasul, untuk itu maka menghormati dan menta'ati kedua golongan hamba Allah itu adalah merupakan suatu keharusan bagi kita dan
salah sate cara untuk mendapatkan
rahmat dari Allah sw± adalah menghornlatim dan menjalankan perintah serta nasehat mereka sepanjang tidak menyuruh atau
berlaku untuk maksiat dan durhaka kepada Allah SWT Yang Maha Esa.
Demikian banyak
pedoman dakwah yang telah di uraikan bahwa yang penting bagi para
dai adalah melaksanakan tugas suci ini dengan penuh keihlasan dan kesabaran.
7. Media Dakwah.
Media atau alat dakwah
yang dipakai oleh komunikator (subyek dakwah) dalam rangka menyampaikan materi
dakwah, dalam hal ini ummari ( 19987 :
59 ) membagi media dakwah ini menjadi 4 yaitu
1.
Lisan
2.
Tulisan
- Lul isan
4.
Perbuatan
Setiap media
dakwah tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan baik dari segi kekuuatanya
maupun pengaruhnya.
Penerangan
agama melalui Lisan misalnya karena
kemahiran dan
kepandaian Muballiqnya dalam
mengarahkan pembicaraannya, maka pengaruhnya dengan cepat dan kontan dapat dirasakan, disebabkan karena langsung apa
yang diucapkannya itu masuk kedalam hati obyek namun dibalik
itu kelemahan dan kekurangannya adalah
karena jangkauannya sangat terbatas dan tidak dapat menembus medan yang lebih luas.
Penerangan agama dengan memakai tulisan, kelebihannya apa yang terlutis sifat dan pengaruhnya dapat bertahan lama serta
pembacanya mendapat kesempatan untuk berpikir dan memahami tulisan
Kelebihan yang
lain adalah bagi pembaca tulisan tersebut tidak hares berada di sate tempat melainkan bisa menyebar di tempat lain, sedangkan
kelemahannya adalah karena tulusannya
hanya bisa di mengerti dan dipahami oleh orang yang bisa membaca saja.
Melihat setiap
media dakwah tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihan maka didalam melakukan dakwah islamiyah seyogyanya tidak
menggunakan metode yang menonton
melainkan perlu adanya kepariasian media, hal ini dimaksudkan untuk
menunjang dan meningkatkan keefektipan kegiatan dakwah Islam.
8.Tempat Dakwah
Adapun tempat dakwah itu ba^.yak sekali, sedangkan
menurut Ummari ( 1987
58 ), mengatakan bahwa media dakwah itu dibagi menjadi 12 yaitu:
1.
Asrama
2.
Balai
3.
Pengobatan
4.
Kampung
5.
Langgar
6.
Masjid
7.
Mushalla
8.
Rumah
9.
Penjara
10. Sekolah
11. Surau
12. Tempat perwakilal
13. Rumah
Resefsi
Setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh manusia tidaklah terlepas dari tempat atau asrama tidak terkecuali dakwah islamiyah. Dan semua tempat dakwah yang
diungkapkan oleh Ummari tersebut merupakan tempat-tempat yang
bisa di tempati sesuai dengan dimana obyek dakwah itu
berada.
Asrama misalnya, tempat
ini merukan pusat kegiatan dakwah Islam bagi siapa saja yang berada didalamnya,
apakah orang itu santri pegawai, TNI maupun masyarakat yang terlibat
pada kegiatan yang diadakan di dalam asrama tersebut.
Balai Pengobatan
merupakan sarana dakwah yang cukup baik, mengingat orang sakit sangat butuh pada bimbingan rohani, yaitu dengan memberikan
nasehatnasehat agama dan menyuruh mereka untuk selalu sabar dan
tabah dal3rn menerima cobaan dari Allah SWT.
Kampung,
Langgar, Mushalla, Mesjid, Rumah semua ini biasanya ditempati walaupun menyewa lebih dahulu sudah bisa ditempati.
Penjara merupakan sarana
dakwah bagi orang yang mengalami sakii jiwa/mental, yang lebih dikenal dengan
nama narapidana, mereka bukan berasal dari orang orang yang
intlektualnya tinggi saja, akan tetapi ada juga orang yang memang tidak
tahu / kurang mendapatkan pelajaran agama. Itulah sebabnya mereka sangat perlu mendapatkan perhatian yang husus dari para dai untuk memberikan pesanpesan agama Islam yang dapat mempengaruhi mereka sehingga kembali kepada
jalan yang diridoi Allah sm.
Demikian pula dengan tempat-tempat lainnya seperti
sekolah, surau, tempat perwakilan
dan ruang resefsi, semuanya dapat dijadikan sebagai tempat dakwah islamiyah.
9. Tujuan dakwah Islamiyah
Adapun tujuan
dakwah islamiyah adalah meningkatkan kesejahteraan dap kebahagiaan serta tarap hidup manusia yang lebih baik
sesuai anjuran agama Islam.
B. Kajian Tentang Berbakti Kepada Orang Tua.
1. Pengertian berbakti kepada Orang Tua.
Berbakti
kepada Orang Tua dalam Agama Islam disebut "Birrul Walidain" yap, artinya, berbuat baik (setia) kepada orang tua,
Ibu Bapak atau Guru Agama Islam. Dengan demikian maka berbakti kepada orang tua
dapat diartikan bahwa berbuat baik
(setia) dap tunduk serta patuh kepada orang tua baik orang tua jasmani (ayah Ibu ) maupun
orang Tua Rohani (Guru yang mengajarkan agama Islam).
2. Cara-cara berbakti kepada Orang Tua
Adapun cara-cara berbakti kepada
kedua orang tUa divdgi diia yaitu 1.Sewaktu masih hidup.
a. Patuh dan tunduk serta setia terhadap nasehat dap
pengajaran yang diberikan oleh kedua
mereka selama tidak melanggar hak-hak Ilahiyah.
Firman Allah SWT Surat Lukrnan
ayat
15.
وعن
جا هدالك على ان تشرك بي ما ليس لك به عام فلا تطعهم وصا حبهمافي الدنيامعروفا
Artinya : Jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku yang tidak ada pengetahtianmtr tentang itu maka janganlah
kamu mengikuti keduanya dan bergatillah dengannya di dunia dengan bails
( Q. S. Lukman : 15)
b.
Tetap bersabar dan memperhatikan kedua mereka dikala
salah satu atau kedua mereka sudah lanjut
usia. Firman Allah SWT dalam surat Annisa' ayat :
23.
وقضى ربك ألّا تعبدواالّااياه
ويالوالدين احساناامايبلغن عندك الكبر أحدهما أوكلا همافلا تقل لهما أف ولّاتنهر
هما وقل لهما قو لّا كريما (23)
Artinya :
" Dan Tuhammu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat balk pada Ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya, jika
salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berttmur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan kamu mengatakan "Up " dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S.
Al-Isra : 23)
Dari dua ayat diatas maka dapat kita memetik suatu
kesimpulan bahwa berbakti kepada
orang tua tidak hanya cukup dengan tingkah laku yang baik terhadap kedua mereka saja namun lebih dari itu kita harus banyak
bersabar untuk selalu tunduk atas segala
yang yang diperintahkan kepada kita, dan hal itu dilakukan selama tid?k melanggar hak-hak ilahi (tidak mengajar kepada
mensekutukan Allah) maka tidak ada hak
baoi mereka untuk ditaati dalam masalah itu.
2. Waktu meninggal Dunia
a. Menyambung tali
persaudaraan dengan sahabat baik mereka.Sabda
Rasulullah saw.
ان من
أبر البر ان يصل الر امل ودابيه بعد ان يولى
Artinya Sestrnggchnya
kebaikan yang terbaik yaitu orang
yang mats bersilaturrahmi
(mengzrnjttngi ) terhadap orang yang
senangi ayahnya (orang tuannya)
sesudah ayah ittc telah tiada" (HR. Bukhari-Muslim).
Dari hadits
tersebut diatas maka jelaslah bagi kita bahwa untuk menampakkan kesetian kita kepada orang tua tidak
mesti kita berbuat baik untuk menjalankan
kesetiaan setelah mereka tiada adalah menyambung tali persaudaraan kita
dengan sahabat dari mereka sewaktu masih hidup di dunia.
b.
Banyak berdo'a untuk keselamatan kedua mereka di Alam kubur
Sabda Rasulullah saw.
Artinya: Jika manusia telah
meninggal akan putuslah amalnya kecuali tiga macam 1. Sedekah jari}•ah (yang
tahan lama) 2. Ilmu yang berntamfant.
3.
Anak shalih ( berakal baik) yang mendo 'akan kedua Ib Bapaknya. (HR. Muslim).
c. Yang Termasuk Orang Tua.
Setelah kita
ketahui cara-cara berbakti kepada orang tua maka alangkah baiknya apabila kesetian tersebut ditujukan pada otang tua
yang sebernya. Dengan demikian maka Orang
Tua itu dapat dilihat dari segi yaitu
1. Orang Tua Bin-nasab, yakni Orang Tua yang telah
melahirkan kita yaitu terdiri dari Ibu dan Bapak.
2.
Orang tua Bis-sabab, terdiri dari dua bagian yaitu
a.
Orang tua karena
orang tua itu menikahkan anaknya dengan kita(mertua), baik laki0laki
maupun Perempuan.
b.
Orang Tua karena
di mengajarkan Ilmu-ilmu Agama Islam (guru dibidang Agama Islam).
Diantara semua
Orang Tua tersebut ditasa yang paling uta.-na menurut ajaran Agama islam adalah yang terakhir ini, yaitu guru Agama
Islam karena mereka itulah yang
menunjukkan kejalar~ keselamatan dan kebahagiaan dunia akherat. Itulah sebabnya yang paling pokok dari yang pokok adalah memilih
guru agama Islam. Hal ini dijelaskan dalam sebuah ibarat kitab yaitu
ان هز االعلم د ين فانظرواعمن تأ خذ ن د ينكم
Artinya
Sesungguhnya Ilmu (Syar'I) ini adalah termasuk pada trrusan aaama (Islam), maka
perhatikanlah dari siapa kamu mengambil (belajar) Ilmteilmu agama
(ilmu Sar 'I) (AI-Masynth, 1989: 2).
Dalam
menafsirkan Ibarat tersebut telah ada riwayat dari Ibnu Asakir dari Sahabat b1alik ra.
لانحمل العلم عن اهل البد ع ولاتحمله فمن لم يعرف بالطلب
ولا عمن يكزب في حد يث التاس وان كا ن في حد يث رسو ل الله صلى الله عليه وسلم لا
يكذب
Artinya : Janganlah
kamu mengambil Ilmu Agama Islam (syar'I) dari ahli Bid'ah dan jangan pula kamu mengambilnya dari orang
tidak diketrrhtd (pada siapa is )
orang itu menuntut Ilmu dan jangan pula
mengambil ilnur dari orang yang
sutra bohong. Padahal (perkara) ucapan manusia, sekalipun orang itu tidak pernah berbohong (hianat) pada
masalah hadits Rasulullah
saw.
Dari
penjelasan-penjelasan diatas maka jelaslah bahwa didalam mengambil /menuniut Ilmu-ilmu agama Islam sangat perlu bahkan hares
teliti clan berhati-hati, mengingat ilmu
agama islam adalah sebagai pengantar kita kepada mengerjakan tugas pengabdian kepada Allah.
Hal ini,
sudah barang tentu sudah betel-betel murni tidak di barenai dengan keragu-raguan sedikitpun.
Sehubungan
dengan memilih guru, Madjid ( 1989
18) sangat banyak memberi petunjuk lewat tulisan . adapun petunjuk lewat tulisan antara lain
terdapat pada bukunya : "Wasiat Renungan masa" mengatakan
`' Guru Agama pilih yang mursyid nyata yang tetap
utuh sambungan Pipanyal jangan yang pules hubungan gurunya. Agar tak
menyesal kemudia harim-a' Guru
Agama Iman ke syurgal perlu di pilih
wajib dijagal Silsilah yang putus tidak berguna
Dunia Akherat jalan membina/
jangan sekali anakku mengaji / pada orang yang akhlaknya keji/ karna Ilmunya Ilmu Iblisi/ Dunia akherat bahayanya
pasti. Kalau anakku ingin mendapat/ Ilmu yang berguna Ilmu
barokah/ Ibu bapakmu dan gurumu ingat/ wajib
di hormat wajib ditoat. Ulama' tasawub
Al-Allifu Billah lebih mengutamakan Orang Tua Rohani daripada orang tua jasmani. Orang Rohani di umpamakannya
sebagai permata atau mutiara sedangkan
orang tua jasmani di umpamakannya sebagai kulit siput saja. Hal ini di terangkan dalam bentuk nazom sebagai berikut
اقد م استا ذى على نفسى والدى *
وان نا لى من ذ لك العزوالشرف
فذتك مر بى الر ح والر ح جوهر*
وهذ امر بى الجسم والجسم كالصدف
Artinya :
" Aku lebih mengutamakan (mendahulukan
kewajiban) atas guruku atas pribadi
Orang Tuaku sesungguhnya aku dapatkan dari orang tuaku kemuliaan
dan kebangsawanan (saja) . akan tetapi sesungguhnya guruku menjaga Roh (jiwa) dan Roh jiwa itu bagaikan permata (mutiara ) sedangkan orang tita
itu hanya memelihara jasad (menajkahkan saja), dan jasad itu bagaikan ktrlit jasad. (HAMZANWADI 76).
Kedua orang tua tersebut diatas baik orang tua jasmani
terhadap kita. Oleh sebab itu, tidak
pantas bagi seseorang untuk berlaku durhaka kepada kedua golongan orang tua tersebut.
c. Orang Tua yang wajib dita'ati
Sebagaimana telah diterangkan diatas, bahwa berbakti kepada
orang tua, baik orang tua jasmani maupun Rohani adalah
wajib, maka perlu kiranya di maklumi bahwa sekalipun berbakti
kepada orang tua merupakan kewajiban tetapi bukan berarti tidak punya batas-batas tertentu, akan tetapi kebaktian/ kesetiaan
itu dilakukan apabila orang tua tersebut tidak mengajar untuk berbuat maksiat /
mensekutukan dan mend urhakainya, maka tidak ada hak bagi
mereka untuk dita'ati atau dituruti ) dan tidak ada kewajiban bagi kita untuk menta'ati
dan mengikutinya.
BAB
III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Penentuan populusi dan sample
1. Populusi
Yang menjadi
Populusi dalam penelitian ini adalah semua anak yang aktif mengikuti
kegiatan dakwah islamiyah yang dilaksanakan satu kali dalam satu minggu dan
bertempat di Pondok Pesantren Ishlahul Ummah Desa Tampak Siring Kecamtan Batukliang Lombok Tengah yang berjumlah
100 orang anak yang berumur 12 sampai
19 tahun.
- Sampel
Dalam
penelitian ini, tidak dilakukan penelitian terhadap semua populasi yang ada,
mengingat terbatasnya waklu, biaya dan tenaga, maka dalam hal ini akan memakai teknik Random Sampling sebesar 50 % dari jumlah
Populasi, dengan perhitungan sebagai berikut : 50 / 100 X 100 = 50 Orang
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan
Data dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut
1. Obsesi
2. interviu
3. Dokumentasi
4. Angket
Untuk
lebih jelasnya, dalam pengumpulan Data dapat dilihat dalam tabel berikut ini Tabel I
Jenis
Data, sumber data, dan teknik pengumpulan data
No Jenis Data
|
Sumber Data
|
TPD
|
|
I
|
_
' Clambaran
Umum Lokasi dan Obyek
Penelitian
|
Dokumentasi
|
D &
O
|
2
|
Aktipitas
Dakwah Islamiyah Keadaan
|
|
|
|
Responden
Sebelum
|
Interviu
|
1 & 0
|
3
|
Dan sesudah mengikuti
aktipitas Dakwah
Islamiyah
|
Impormal
|
I _
|
Keterangan :
TPD = Teknik Pengumpulan Data
I =
Interviu
D =
Dokumentasi
0 =
Observasi
3. Teknik Analisa Data
Dalam
menganalisa Data dengan maksud untuk dapat mengetahui ada atau tidaknya pengaruh aktipitas dakwah Islamiyah terhadap
anak dalam berbakti kepada orang Tua di
Desa Tampak Siriring Kecamatan Batukliang Lombok Tengah dalam hat ini akan digunakan analisa Statistik atau analisa
Kwantitatif yaitu dengan memakai rumus
CHI Kwadrat sebagai berikut
(fo-fh)'
X2 = fh
Keterangan
X2 = CHI Kwadrat
fo =
Frekwensi yang diperoleh
fh
= Frekwensi yang diharapkan (Sutrisnohadi 1987 ; 76 )
Kemudian
untuk mengetahui sejauhmana kekuatan yang di timbulkan dari pengaruh
aktifitas da'wah Islamiyah terhadap anak dalam berbakti kepada Orang Tua di Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang
Lombok Tengah, dalam hal ini digunakan
dengan rumus sebagai berikut
KK = X2
X2-N
Keterangan
: KK = Koevisien Kontingensi
X'`= CI-I1
Kwadrat
N=Jumlah 1Zcspondcn (Suharsimi arikunto, 1987 ;
232 )
Adapun
mengukur pengaruh yang ditimbulkan dari aktipitas dakwah tersebut, telah ada
ditetapkan suatu pengukuran sebagai berikut
Kurang
dari 0, 20 : Pengaruh
rendah sekali
0,20-0,40 : Pengaruh Rendah tapi pasti
0,40-0,70 : Pcngaruh yang rendah cukup berarti
0,70-0,90 :Pengaruh sangat tinggi dapat diandalkan ( jalaluddin Rahmat)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1.
Diskripsi Desa
Desa Tampak Siring Kec. Batukling
memiliki luas wilayah 502.448 Ha2 dengan jumlah penduduk
sebanyak 4211jiwa. Dengan rata kepadatan
1,272 jiwa (masih cukup longgar ) dan jarak dari ibu Kota Kecamatan 6,5 Km dan
terletak pada ketinggian 203-506 M dari permukaan laut dengan batas wilayah
sebagai berikut :
Sebelah
Utara :
Desa Teratak
Sebelah
Selatan : Desa Otak Desa
Sebelah
Barat :
Selebung
Sebelah
Timur : Desa Peresak
Dari luas wilayah 502.448 Ha2
ini terbagi menjadi 11 (sebelas ) kekadusan terdiri dari :
1. Batu
Mete
2. Tampak
Siring
3. Lekong
Petelahan
4. Antak-Antak
5. Pedandan
6. Lendang
Kekah
7. Dasan
Baru
8. Sanggok
9. Gubuk
Belimbing
10. Benang
11. Jadot
2.
Pemerintahan
Struktur perangkat pemerintahan Desa
tampak siring dapat dirincikan sebagai berikut :
Kepala
Desa : Mahrum
Sekretaris
Desa : Muslimun
Kaur
Pemerintahan : Muh. Tohri
Kaur
Pembangunan : Sopian
Kaur
Kesra :
Muslimin
Kaur
Keuangan :
Nurhasanah
Kaur
Umum : Muhtar
Kaur
Ekbang :
Sudirman
Sedangkan kekadusan di Desa Tampak
Siring Kepala sebanyak 11 kekadusan dengan rincian sebagai berikut :
a. Kadus
Batu Mete : Tohri
b. Kadus
Lekong Petelahan : Ramli
c. Kadus
Antak-Antak : Bp. Seni
d. Kadus
Pedandan : H. Anwar
e. Kadus
Dasan Baru : M. Arsyad
f. Kadus
Jeranjang : Tahir
g. Kadus
Lendang Kekah : Mustiadi, QH S.Sos.I
h. Kadus
Gubuk Belimbing : Marjan
i.
Kadus Benang : H. Mulidah
j.
Kadus Jadot : Saleh
Selanjutnya
pemerintah Desa tampak siring dilengkapi dengan instansi lembaga Desa sebagai
mitra kepala Desa dalam melaksanakan tugas pemerintahan di Desa tampak siring
kec. Batukliang baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan dan SDM
masyarakat Desa tampak siring. Adapun instansi mitra kepala Desa tampak siring
dapat dirincikan sebagai berikut :
1.
Perwakilan Desa (BPD)
2.
LKMD
3.
TPPKK
4.
IPP
5.
Karang Taruna
6.
Remaja Masjid
7.
Kelompok Tani
dan Ternak
8.
UED. SP
9.
PKBM
10.
HPM Tampak
Siring
11.
Kelompok Zikir
12.
Kelompok Arisan
13.
Kelompok UPPKS
14.
Kelompok
Pamswakarsa
a. Amphibi
b. Yatofa
c. Hizbullah
NW
d. Elang
Merah
e. Buru
Jejak
f.
Tiga Bersatu
15.
Kelompok Majlis
Taklim
Dengan jumlah penduduk yang begitu masih
longgar di Desa tampak siring kec. Batukling Lombok tengah,bamyak penduduk yang
menggantungkan hidupnya mereka pertanian, peternakan sapi, industry rumah
tangga, dan sopir. Jumlah dari penduduk sebagian ada yang memanfaatkan
kehidupan mereka pada TKI. Yang rata – rata mencari penghasilan keluar negri.
3.
Sosial
Dalam meningkatkan kualitas SDM di Desa
tampak kec. Batukliang, maka pemerintah Desa tampak siring menigkatkan kualitas
yang lebih baik lagi. Baik itu dari kwalitas pemahaman, kebudayaan,
pembangunan, dan pendidikan. Terbukti dengan telah adanya bangunan sarana dan
prasana yang dapat di manfaatkan oleh masyarakat itu sendiri dalam meningkatkan
SDM yang ada.
Dapat digambarkan bahwa sarana
pendidikan dari tingkat TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, baik Negri maupun
Swasta sebanyak 7 buah, guru 119 orang dengan jumlah murid 1182 dengan
kelulusan rata-rata 90% dengan angka melanjutkan 95% .
Dibandingkan kesehatan dari tahun ke
tahun, cukup menggembirakan karena ini didukung oleh sarana dan prasarana yang
cukup memadai dan partisifasi masyarakat yang cukup tinggi dalam rangka menuju
masyarakat yang sejahtra dan aman. Dalam pelayanan kesehatan dapat di gambarkan
sebagai berikut :
1.
Polindes : 1
buah
2.
Posyandu : 11
buah
3.
Dua (2) orang
dokter
4.
Delapan (8)
dukun bersalin
Dalam bidang penghayatan dan pengamalan
ajaran agama, Desa Tampak Siring Kec. Batukliang mempunyai kerukunan dan
ketaatan yang cukup tinggi dalam melaksanakan ibadah setiap hari, ini terbukti
dengan adanya pengajian umum (majlis taklim) yang dihadiri oleh sebagian besar
masyarakat Desa tampak siring kec. Batukliang baik yang di laksanakan di masjid
maupun di madrasah dan dimushalla. Dapat digambarkan bahwa pelayanan dalam
bidang agama sangat maju dengan perincian tempat ibadah sebagai berikut :
1.
Masjid : 11 buah
2.
Mushalla : 13 buah
3.
Madrasah : 4 buah
Dengan
jumlah pemeluk agama islam 100%. Di Desa tampak siring tidak ada agama lain
selain agama islam jadi bisa disimpulkan bahwa dalam menjalankan ibadah setiap
harinya masyarakat dalam keadaan tenang dan aman.
4.
Pertanian
Kawasan Desa
tampak siring memang tidak bisa dipunngkiri yang lebih dominan perSAWahan dan
yang sebagiannya adalah perkebuna yang masih luas dan sedikit sekali perumahan
karena pemukiman di Desa tampak siring masih bida dikatakan minim, Luas tanah
SAWah di Desa tampak siring kec. Batukliang dengan perincian sebagai berikut :
1.
Sawah irigasi :
78.765 Ha
2.
Tanah irigasi :
76. 500 Ha
3.
Sawah tanah
hujan : 23.500 Ha
4.
Perumah : 51.
020 Ha
5.
Perkebunan :
255. 365 Ha
Demikian gambaran umum Desa Tampak Siring Kec.Batukliang
Lombok Tengah dengan program-program yang sudah penulis paparkan. ( Data Desa :
2013)
B.
Aktivitas Dakwah Islamiyah
1. Kegiatan Dakwah Islamiyah
Kegiatan dakwah Islamiyah yang dilalsanakan di Desa
Tampak siring adalah tidak semata-mata
kegiatan dakwah yang bersifat kerohanian atau keagamaan saja, melainkan
kegiatan yang bersifat sosialpun mendapat perhatian yang besar dari para da'i. Hal
ini disebabkan karena banyaknya
kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran baik kesadaran untuk
melakukan atau mengamalkan ajaran Islam maupun kesadaran untuk meningkatkan
sosial kemasyarakatan . hal ini dapat dilihat
dari jenis-jenis kegiatan yang dilakukan yaitu
a. Kegiatan
yang bersifat sosial kemasyarakatan, antara lain:
§ Gotong
Royong
§ Kerja bakti kebersihan
§ Saling bantu dalam kebaikan.
b. Kegiatan
yang bersifat kerohanian atau keagamaan antara lain:
§ Pengajian atau ceramah-ceramah agama Islam
- Safari Ramadlan
o Ukhuwah Islamiyah
o Shilaturrahmi
o Pengajian
Syafa'ah
- Pembacaan Hizib Nahdlatul Wayhan
- Pembacaan Maulidul Barzanji.
Adapun
kegiatan dakwah Islamiyah yang menjadi pembahasan pada skripsi ini adalah kegiatan Islamiyah yang berbentuk ceramah Agama
Islam yang dilakukan secara rutin yakni satu kali dalam satu minggu bertempat di
Lingkungan Pondok Pesantren yang ada
di Desa Tampak siring dan di ikuti oleh seluruh santri-santri bahkan oleh masyarakat yang ada disekitarnya.
2.
Sarana atau Obyek Dakw,ah
Yang mengikuti
dakwah Islamiyah di Desa Tampak siring adalah dengan adanya kesadaran masyarakat yang ada disekitar Pondok
Pesantren maka setiap diadakan pengajian
rutin atau bulanan selalu di hadiri dan di banjiri oleh masyarakat yang ada di sekitarnya.
C. Penyajian dan Analisis Data
1. Penyajian
Data
Setelah semua data atau seluruh hasil yang terkumpul maka langkah selanjutnya memasuki tahap penyajian data ini dilakukan
untuk menyajikan seluruh data yang diperoleh dalam bentuk
tabulasi dengan tendensi mengatagorikan masing-masing variabel. Sedangkan
untuk dapat mengetahui kategorisasinya terlebih dahulu dicari nilai rata-rata (mean) dari masing-masing variabel. Nilai
rata-rata dari masing-masing variabel
inilah yang dijadikan standar atau patokan dalam menentukan kategorisasinya yakni kategori tinggi ( + ) kategori rendah ( - ) untuk menentukan nilai rata-rata (mean) tersebut dipergunakan rumus.
F
N
= atau Mean = Jumlah Nilai Seluruh Responden
N Responden
Berdasarkan rumus diatas, maka
dapatlah di ketahui bahwa rata ratanya adalah sebagai berikut:
a. Untuk
pariabel X yaitu aktivitas dakwah islamiyah.
Penyajian data tentang keaktifan responden dalam
mengikuti dakwah islamiyah mendapat
Skor 818, kemudian nilai tersebut dimasukkan dalam rumus mean sebagai berikut:
F 818
N = -------- -------
= 16. 36
Dengan demikian, maka
responden yang berada diatas
skor 16,36 dikategorikan tinggi (
+ ), sedangkan responden yang berada di
bawah 16,36 dikategorikan pada tinggat rendah ( - ).
b. Untuk
pariabel Y yaitu berbakti kepada orang tua.
Penyaj ian data tentang berbakti kepada orang tua
mendapat sekor 812, kemudian nilai sekor tersebut dimasukkan
kedalam rumus mean sebagai berikut
F 812
N = ----- = ------ = 16. 24.
N 50
Dari hasil peritungan diatas, maka dapatlah diketahui
bahwa untuk pariabel Y nilai rata-rata (
mean) yang berada diatas 16, 24 termasuk
dalam kategori tinggi ( + ) dan nilai
yang berada di bawah 16, 24 termasuk dalam kategori rendah ( - ).
Untuk lebih jelasnya dalam hal penyajian data ini dapat
dilihat pada daftar tabel
berikut ini:
Tabel XI Tabulasi data dalam kategorisasi masing-masing variabel.
No
Res
|
Variabel
Indevenden
|
Variabel
Dependen
|
Jumlah
|
|||||
|
+
|
-
|
+
|
-
|
+ +
|
+-
|
-+
|
-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
1
|
18
|
-
|
-
|
14
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
17
|
-
|
17
|
-
|
v
|
-
|
-
|
-
|
3
|
-
|
20
|
18
|
-
|
v
|
-
|
-
|
-
|
4
|
-
|
15
|
17
|
-
|
-
|
-
|
v
|
-
|
5
|
18
|
-
|
17
|
-
|
v
|
-
|
-
|
-
|
6
|
-
|
14
|
-
|
10
|
-
|
-
|
-
|
v
|
7
|
19
|
-
|
-
|
18
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Sumber Data : Kantor Desa Tampak Siring Th. 2013
2. Analisa Data
1.
Analisa Kwantitatif.
Sebelum
analisa data-data diatas, maka terlebih dahulu diadakan klasifikasi data, hal ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui beberapa
responden yang termasuk dalam kategori tinggi ( + ), dan beberapa responden yang termasuk dalam kategori
rendah ( - ) pada tiap-tiap pariabel. Untuk mengetahui hal tersebut, maka dapat dilihat daftar tabel dibawah ini.
Tabel XIII Klasifikasi
data masing-masing variabel
No
|
Variabel
|
Tinggi
|
Rendah
|
Jumlah
|
1
|
Aktifitas dakwah Islamiyah
|
40
|
10
|
50
|
2
|
Anak dalam berbakti kepada
Orang tua
|
33
|
17
|
50
|
Sumber Data :
Kantor Desa Tampak Siring Th. 2013
2.
Pembuktian Hipotesis
Sebelum mengetahui pada
tabel kerja maka terlebih dahulu perlu diketahui klasifikasi nilai responden (
frekwensi ) serta pembuktian hipotesis.
Untuk pembuktian hipotesis dapat di
lihat sebagai berikut:
a.
Hipotesis kerja.
Aktifitas dakwah Islamiyah dapat
mempengaruhi anak dalam berbakti pada orang tua.
b. Hipotesis
Nihil
Aktifitas dakwah tidak dapat mempengaruhi anak dalam
berbakti kepada orang tua.
Untuk menguji
hipotesis (hipotesis kerja maupun hipotesis Nihil). Maka terlebih
dahulu dilihat kategorisasi dari masing-masing variabel. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel XIV
Kategorisasi masing-masing
variabel
Kategori
|
Dependen
|
|
Total
|
+
|
-
|
||
+
Indevenden
-
|
30
3
|
10
7
|
40
10
|
Jumlah
|
33
|
17
|
50
|
Sumber
Data : Kantor
Desa Tampak Siring Th. 2013
Setelah diadakan
kategorisasi dari masing-masing Variasi ( sebagai
mana tabel 14, maka langkah terakhir
adalah menganalisa ada atau tidaknya pengaruh variabel terikat, hal tersebut berpijak pada nilai 16, 24 diatas.
Kemudian selanjutnya mencari nilai
vrekwensi yang diharapkan ( Fh ) dengan
rumus sebagai berikut:
Fh k = jumlah baris X iumlah
kolom
N
Dan dapat dirumuskan
frekwensi yang diharapkan sebagi berikut
|
40
|
|
Fh =
|
|
X 33 = 26, 4
|
|
50
|
|
|
40
|
|
Fh =
|
|
X 17 = 13, 6
|
|
50
|
|
|
10
|
|
Fh =
|
|
X33=6,6
|
|
50
|
|
|
50
|
|
Fh =
|
|
X 17 = 3,4.
t
|
|
||
|
50
|
|
Nilai 26, 4 kemudian dimasukkan pada tabel frekwensi yang
diharapkan ( Fh ) sedangkan disela-sela yang dapat
terisi sendiri .
Frekwensi yang diharapkan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel
XV
Frekwensi yang diharapkan
Kategori
|
Dependen
|
|
Total
|
+
|
-
|
||
+
Indevenden
i
-
|
26,4
6,6
|
13,8
3,4
|
40
10
|
Jumlah
|
33
|
17
|
50
|
Sumber Data : Kantor Desa Tampak Siring Th. 2013
Dari
hasil perhitungan pada tabel 14 dan 15 di atas maka dimasukkanlah hasil tersebut pada tabel kerja “ Chi Kwadrat "
yaitu sebagai berikut:
Tabel XV
Frekwensi yang diharapkan
Frekwensi yang diharapkan
Variabel
Indevenden
Devenden
|
fo
|
fh
|
fo-fh
|
(fh-fh)2
|
fo-fh)'
|
fh
|
|||||
Tinggi
|
30
|
26,6
|
3,6
|
7,2
|
0,27
|
Tinggi
(+)
|
|
|
|
|
|
Rendah
|
10
|
13,6
|
-3,6
|
-7,2
|
0,53
|
Tinggi
|
3
|
6,6
|
-3,6
|
-7,2
|
1,09
|
Rendah
(-)
|
|
|
|
|
|
Rcndah
|
7
|
3,4
|
3,6
|
7,2
|
2,12
|
Total
|
50
|
50
|
|
|
4,01
|
Sumber Data :
Kantor Desa Tampak Siring Th. 2013
Dari
basil perhitungan yang didapatkan dari tabel diatas , maka pada lajur terakhir diperoleh basil perhitungan Chi Kwadrat
yaitu sebagai berikut:
( fo - fn )2 = 4,01 Fn
Setelah nilai tersebut diketahui, maka langkah berikutnya
adalah mencari derajat kebebasan ( d,b ), yaitu
dengan memakai rumus.
d,b =(b-1)(k-1)
=(2-1)(2-1)
=(1)(1)
=1X1
=1
Pada taraf
signifikasi 5 % dengan d, b 1 , mencapai
3, 84 sedangkan X 2 = 4,01,
yang berarti X2 lebih
besar. Dengan demikian maka X2
dinyatakan sifnifikan dan konsekwensinya
hipotesis kerja diterima, sedangkan hipotesis Nihil ditolak.
Oleh karena
itu, maka proses aktivitas dakwah Islamiyah berpengaruh terhadap
anak dalam berbakti kepada Orang Tua di desa Tampak siring Kecamatan Batu Keliang Lombok Tengah.
Agar dapat
mengetahui sejauhmana tingkat pengaruh aktifitas dakw~ah Islamiyah di desa Tampak siring, ,
maka hal ini menggunakan rumus koefisien (
K K yaitu .
X2K K
= X2 + N 4,01 4,01-50
4,01 54,01 KK =0,27.
Dengan
demikian, maka hasil perhitungan kontingensi diperoleh nilai = 0,27 yang
berarti terletak pada standar nilai antara 0,20 - 0,40, sehingga pengaruh aktivitas dakwah Islamiyah terhadap anak dalam
berbakti kepada Orang Tua di Desa Tampak
Siring Kecamatan Batu Kliang Lombok Tengah berada pada tinggat pengaruh rendah tetapi pasti .
B A B V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan atas permasalahan yang telah dibahas dan
setelah diadakan analisis statistik,
akan dapat diambil suatu kesimpulan, sebagai berikut:
1. Pada taraf signifikasi 5 % dengan d, b 1 ,
mencapai 3, 84 sedangkan X 2 = 4,01, yang berarti X2 lebih besar. Dengan demikian maka X2 dinyatakan sifnifikan dan konsekwensinya hipotesis kerja
diterima, sedangkan hipotesis Nihil ditolak. Oleh
karena itu, maka proses aktivitas dakwah Islamiyah berpengaruh terhadap
anak dalam berbakti kepada Orang Tua di desa Tampak siring Kecamatan Batu Keliang Lombok Tengah.
2.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan dari
aktivitas dakwah Islamiyah terhadap anak
dalam berbakti kepada Orang Tua di Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang berada pada 0, 27 yaitu terletak antara 0,20
yang berarti hubungan rendah tapi pasti.
B. Saran-saran
Dari kesirnpulan diatas, rnaka saran yang hendak
disampaikan sehubungan dengan keberadaan
dan kegiatan dakwah Islamiyah di Desa Tampak Siring Batu Keliang yaitu sebagai berikut
- Mengingat bahwa Negara kita mayoritas beragama Islam dan selalu dihadapkan pada problematika yang cukup komplek. Oleh
karna itu, hendaknya di tanamkan jiwa keimanan
dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Ukhuwah Islamiyah, persatuan dan kesatuan
Ummat dengan demikian maka akan dapat
membentuk pribadi insan yang Islami dan terhias budhi pekerti yang
terpuji, sesuai dengan nilai ajaran Agama Islam.
2.
Melihat pengaruh yang ditimbulkan dari aktipitas
dakwah Islamiyah di Desa Tanpak Siring yaitu rendah tapi pasti, maka perlu ada pembenahan administrasi
sehingga data mengenai subyek dakwah, obyek dakwah baik yang sudah maupun yang belum
disampaikan menjadi jelas.
3. Perlunya diadakan evaluasi ahir dari setiap kegiatan
dakwah, hal ini dimaksudkan agar
mudah mengetahui secara pasti sejauhmana tingkat keberhasilan yang sudah di capai.
Komentar
Posting Komentar
Mohon saran,,,,,,,
semoga apa yang kita baca memberikan manfaat