skripsi lengkap

BAB I
PENDAHUL UA N
A. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya selalu ingin menyampaikan buah pikirannya di dalarn memenuhi insting sosialnya, agar perasaan dan buah pikirannya itu diketahui oleh orang lain. Dalam hasrat hatinya dan buah pikirannya tentu bagi orang muslim tidak lepas dari keyakinan akan ajaran agamanya, yakni Agama Islam yang dianggap sebagai nikmat yang terbesar dari Allah SWT.
Islam sebagai Agama Dakwah, hal itulah yang menyebabkan pemeluknya merasa terpanggil amok merealisasikan hal tersebut dalam bentuk yang nyata. Berdakwah menerangkan dan menyiarkan ajaran Agama Islam tidak akan terwujud dan terlaksana dengan mulus tanpa adanya usaha serta kemauan manusia itu sendiri baik secara individu maupun secara organisasi dakwah.
Sejarah telah membuktikan bahwa dunia ini telah lama tenggelam dalam kegelapan, hukum yang berlaku pada saat itu adalah hukum rimba, yakni siapa yang kuat itulah yang menang dan manusia boleh menghalalkan segala cara untuk kebutuhan hidupnya.
Untuk menjaga agar manusia tetap dalam keadaan damai dan aman, maka untuk kesekian kalinya, Allah SWT mengutus seorang manusia pilihan sebagai rasul (nabi) yang membawa ajaran, hukum ketetapan, undang-undang dan ketentuan agama (syari'at) ketengah-tengah mereka. Syari'at itulah yang disampaikan kepada manusia rasul terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT yaitu Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW di utus di dunia fana ini bukanlah untuk golongan bangsa arab saja, akan tetapi beliau diutus untuk semua ummat manusia dan membawa rahmat bagi seluruh alam.
Sebagai umat Islam, kita wajib menjelaskan kepada semua orang mengenai ajaran Islam secara jelas dan lengkap tanpa mengurangi atau menambahnya, kita wajib menyelamatkan kemurnian ajaran Islam kemudian mengamalkannya (menurut kemampuan masing-masing)
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka zaman sekarang ini generasi muda (anak) sangat perlu mendapatkan perhatian secara khusus, baik perhatian dari hukum Islam yang sudah barang tentu merupakan tugas kita semua selaku ummat Nabi Muhammad SAW, sehingga tidak berlebihan kalau kita katakan bahwa Akhlaq dalam pergantian Islam adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan agama. Sebab yang baik adalah yang dianggap baik oleh agama dan yang buruk adalah apa yang dianggap buruk oleh agama. Karena nilai-nilai Akhlaq dan keutamaan Akhlaq dalam masyarakat Islam adalah Akhlaq dan keutamaan yang diajarkan oleh agama. Sehingga seorang muslim tidak sempurna agamanya sehingga Akhlaqnya menjadi baik. Hampir-hampir sepakat pilosof-pilosof pendidikan Islam, bahwa pendidikan Akhlaq adalah .jiwa pendidikan Islam, sebab tujuan tertinggi pendidikan Islam adalah mendidik jiwa dan Akhlaq.
Keluarga memegang peranan penting sekali dalam pendidikan Akhlaq anak-­anak sebagai institusi yang pertama sekali mengajar mereka Akhlaq yang mulia yang diajarkan Islam seperti kebenaran, kejujuran, keikhlasan, kesabaran,
kasih sayang, cinta kebaikan, pemurah, berani dan lain sebagainya. Dia juga mengajarkan nilai dan faedahnya, berpegang teguh pada Akhlaq di dalam hidup, membiasakan mereka berpegang kepada Akhlaq semenjak mereka kecil. Sebab manusia itu sesuai dengan sifat asasinya menerima nasehat jika datangnya melalui rasa cinta dan kasih sayang, sedang isa menolaknya jika di sertai dengan kekasaran dan biadab.
Masyarakat Desa Tampak Siring mayoritas beragama Islam dan masih tergolong masarakat maju baik dibidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Dengan kondisi masarakat yang demikian, maka wajarlah bila masalah-masalah keagamaan tidak mampu menyentuh seluruh asfek kehidupan penting masyarakat sehingga masalah­-masalah hubungan dengan orang tua dengan anaknya, dianggap tidak mempunyai kaitan langsung dengan anaknya, juga dianggap tidak mempunyai kaitan langsung dengan agama. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan serta hubungan orang tua dengan anaknya. Banyak sekali terjadi  bermacam bentuk pertikaian dan perselisihan antara anak dan orang tua
Kegiatan dakwah Islamiyah di Desa Tampak Siring Batukliang cukup giat dilaksanakan, hal ini dilakukan oleh para da'i untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat luas, khususnya bagi para anak yang suka berani dan membantah terhadap orang tuanya.
Berkat adanya dakwah Islamiyah yang dilakukan oleh para da'i di tenga h­tengah masyarakat, mereka makin lama semakin mengerti dan memahami tentang kewajiban-kewajiban anak terhadap orang tuanya.
Pada pengamatan sementara, rnasalah hubungan orang tua dengan anak demikian juga sebaliknya anak dengan orang tua mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih mengarah kepada hal-hal yang positif dari sebelum adanya kegiatan dakwah Islamiyah. Hal ini diduga karna pengaruh adanya kegiatan dakwah Islamiyah yang dilakukan oleh para da'i yang diantara materi dakwahnya adalah tentang kewajiban-kewajiban anak terhadap orang tua (dalam masalah berbakti kepada Orang Tua ).
Masalah tcrsebut diatas, selama rnenurut sepengetahuan penulis belum ada orang yang mengadakan studi penelitian, dengan demikian peneliti merasa tertarik untuk melakukan studi penelitian terhadap masalah tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan pada penelitian ini dapat dinrmuskan sebagai berikut
1.    Adakah pengaruh aktifitas dakwah Islamiyah terhadap akhlaq anak untuk berbakti pada Orang Tua di Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang. ?
2.      Sejauh mana pengaruh aktivitas dakwah Islamiyah terhadap akhlaq anak untuk berbakti kepada Orang Tua di Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang Lombok Tengah.?
C.  Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1.      Ingin mengetahui langkah-langkah apa yang di tempuh oleh para da'I dalam memFertahankan dan "memberikan pengaruhnya terhadap anak dalam berbakti kepada Orang Tua di Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang Lombok Tengah.
2.      Ingin mengetahui sejauh mana pengaruh aktipitas dakwah Islamiyah terhadap anak  dalam berbakti kepada Orang Tua di Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang Lombok Tengah.
D. Definisi operasional
1.         Pengaruh
Dalarn Kamus umum bahasa Indonesia dl katakan bahwa "Pengaruh" artinya daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau Benda dan sebagainya) jadi yang di maksud dengan Pengaruh adalah akibat yang di timbulkan dari Aktipitas dakwah Islamiyah terhadap anak untuk berbakti kepada kedua Orang Tua di Desa Tarnpak Siring Kecamatan Batukliang.
2.      Dakwah Islamiyah
Dakwah Islamiyah, maksudnya disini adalah kegiatan dakwah Islamiyah atau ceramah agama Islam yang di laksanakan di Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang Lombok Tengah yaitu satu kali dalam satu Minggu.
3.      Anak
Dalam kamus pintar bahasa Indonesia bahwa yang dimaksudkan dengan "Anak" adalah keturunan yang dilahirkan atau Orang yang dilahirkan di suatu daerah atau tempat tertentu.
Dari uraian definis operasinal diatas yang dijadikan scbagai pembahasan adalah Pengaruh Aktivitas Dakwah Islamiyah Terhadap Akhlaq Anak Untuk Berbakti Pada Orang Tua Di Desa Tampak Siring Batukliang  “.
sehingga orang Tua juga mampu memberi contoh yang baik bagi anak-anaknya dalam berpegang teguh kepada Akhlaq yang Mulia.








BAB II
KAJIAN TEORI
A. KAJIAN TENTANG DAKWAH ISLAMIYAH
1. Pengertian Dakwah Islamiyah
Menurut bahasa, kata "Dakwah" berasal dari bahasa Arab yakni bentuk Masdar dari Fiji Madli:دعا,يد,عو,دعوة. Mempunyai arti menyeru, memanggil, mengajak, dan menjamin. (Yunus, 1995 : 127 ).
Adapun kata dakwah yang mengandung arti menyeru ada terdapat pada beberapa ayat Al-Qur'an yaitu antara lain.
1. Surat An-Nahl ayat 125.
اادع الى سبيل ربك با لحكمة والمو عظة الحسنة وجادالهم با لّتي هي احسن انّ ربّك هوأعلم بمن ضلّ عن سبيله وهو أعلم بالمهتد ين (125)
Artinya : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang balk dan bantahlah mereka) dengan cara yang balk. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih tahu tentang siapa yang tersesat dari jalannya dun dialah yang telah rnengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk
Pada ayat ini Allah SWT. Menjelaskan bahwa menyeru kepada jalan (Agarna) Allah hcndaknya dilakukan dengan penuh bijaksana dan memakaiargumentasi yang sebaik munb::in , mengingat tidak semua orang mau menerima ajakan atau seruan dengan mudah mernerlukan alasan yang bisa diterima oleh akal pikiran mereka.
            Oleh karena itu, bagi seorang da’i atau Mubaliq sebaiknya memiliki Ilmu pengetahuan yang menunjang kegiatan dakwahnya itu didalam hal ini Ilmu Psycologi, Sosiologi, mempunyai kecakapan dalam menyampaikan pesan-pesan Agama Islam sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat yang didakwahinya.
2. Q.S. Al-Fussilat ayat 33
ومن احسن قو لا ممّن دعاالى الله وعميل صالحاوقل انّني من المسلمين (33)
Artinya : "Siapa yang lebih balk perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan beramal shaleh seraya berkata " Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah dzri " (Q. S. Al-Fussilat : 33).
Allah SWT pada ayat ini nremakai kalimat tanya, "Siapakah yang lebih baik perkataannya dari orang yang menyeru kepada Allah hal ini merupakan bahwa orang yang mengajak kepada jalan Allah itu merupakan salah satu kegiatan yang sangat baik dan sekaligus merupakan togas dan kewajiban kita semua selaku Ummat Nabi Muhammad saw., untuk itulah juga kepada para penegak Agama mencegah clan berbuat mungkar atau keji (Al-Amr bil ma'ruf wannahyu anil mungkar).
3. Surat Ali Imran ayat 104.
ولتكن منكم أمّه يد عون الى الخيرويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكرواولئك هم المفلحون (104)
Artinya "Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan Ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang beruntung (Q.S. A1-Imran :104).
Dengan adanya ayat yang ketiganya ini, maka semakin jelaslah bahwa arti dakwah menurut bahasa dapat dirumuskan atau diterapkan yaitu Menyeru, memanggil, dan mengajak orang lain untuk berbuat baik dan, benar tanpa ada unsur paksaan terhadap pihak yang diajak ( masyarakat luas ).
Menurut istilah telah banyak ahli yang mengidentivikasikan atau mengartikan kata dakwah, sedangkan depinisi dakwah islam oleh ya'kub (1994 :l3 ) hahwa " lhrkwah Islam adalah mengajak ummat Islam dengan hikmat kebijaksanaan amok mcngikuti pctunjuk Allah clan Rasulnya.
ndapun pengertian dakwah Islamiyah yang dikemukakan oleh Syaekh Ali Mahfud yang di tuliskan oleh Ya'kub (1994 : 53) mengatakan
حث الناس على الحير والهد ى والأمربالمعروف والنهي عن المنكرليغوزوابسعادة العاجل والاجل
Artinya : Mendorong mcrnusia agar melaktrkart kebaikan dan menuruti petunjuk, menyuruh mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan mungkar, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dun akherat.
Definisi-definisi tersebut diatas kiranya dapat disimpulkan bahawa yang lapangan kerjanya meliputi usaha dan perjuangan mengubah situasi ummat yang tidak di ridhoi Allah kepada yang diridhoinya. Dengan demikian, da’i harus mampu mengubah yang mungkar menjadi ma'ruf, mengubah situasi yang negatif menjdi fositif, memindahkan dari alam kekafiran kepada alam keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dari penindasan kepada kemerdekaan (kebebasan, kemakmuran dan keamanan), tegasnya mengubah keadaan yang tidak baik menjadi baik, mencegah yang mungkar dan menegakkan yang ma'ruf.
2. Subyek Dakwah
            Yang menjadi subyek dakwah adalah orang Islam sendiri, oleh karna itu semua orang Islam kapanpun dan dimanapun selalu dihadapkan (diwajibkan) untuk melaksanakan dakwah paling tidak terhadap dirinya sendiri, menurut kesanggupan dari masing-masing mereka sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi pada waktu itu hal ini diterangkan oleh Allah SWT pada surat Ali-Imran ayat 104.
ولتكن منكم أمّه يد عون الى الخيرويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكرواولئك هم المفلحون (104)
Arlinva : "Dun hendaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebaikan menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang beruntung ". (Q.S. Ali-Imran : 104).
          Firman Allah diatas merupakan salah satu landasan dari proses landasan (pelaksanaan) dakwah penerangan Agama yang harus dilaksanakan dalam berbagai masyarakat di dalam proses kegiatan (pelaksanaan) dakwah Islamiyah /penerangan Agama Islam itu terdapat paktor-paktor penunjang yang menyebabkan kegiatan­kegiatan dan penerangan tersebut dapat disimpulkan menjadi lima yaitu
a. Pelaksanaan dakwah (subyek dakwah) .
a.       b. Obyek dakwah (sasaran dakwah).
b.      Lingkungan dakwah (tempat dakwah).
c.       Alat-alat dakwah (media dakwah ).
d.      Tujuan dakwah
Dalam menjalankan /melaksanakan dakwah tidak akan sukses apabila salah sate yang lima faktor tersebut di abaikan (tanpa adanya kait-mengaitlhubungan yang sate dengan yang lainnya).
Pelaksanaan dakwah Islamiyah seorang da’i tidak dapat secara langsung terjun kcmedan juang (lapangan ditengah-tengah masyarakat) akan tetapi sebelumnya harus mclihat keadaan sabda Rasulullah saw.
من راى منكم منكر افليغير ه بيده فاان لم سيتطع فبلسانه فاان لم يستطع فبقلبه وذلك اضعف الا يمان (رواه مسلم)
Artinya: Barangslapa diantaramu ada yang melihat kemungkaran kejelekan makti rubahlah dengan tangarnmu apabila tidak mampu maka hendaklah dengan lidah apcrhila tiduk mampu hendaklah merubah dengan hatimu dan itulah prang-orung yang paling lernah imannya.
            Demikian luasnya kebutuhan dan kewajiban untuk berda'wah dalam rangka menegakkan Agama Allah yang maha kuasa atas apa yang di kehendaki kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang da’i atau pemimpin agama dalam menjelaskan tligasnya, antara ;ain adalah sebagai berikut
1. Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Seorang da’i sebagai pemimpin dan panutan ummat Islam, maka yang pertarna dan utama dimiliki, diperjuangkan, dipertahankan adalah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta banyak bergaul dengan orang-orang yang berlaku jujur dan benar dalam hidup dan kehidupan sehari-hari .
يا أيّهاالّذينءامنوا اتقوا الله وكونوامع الصّادقين(119)
Artinva : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah bersama orang-orang yang benar (Q.S. Attaubah : 119).
Dari ayat ini maka jelaslah ba i kita bahwa dalam hidup sehari-hari seseorang hendaknya bersahabat dan bergaul dengan orang-orang yang berahlak baik dan berakhlak jujur serta amanah dalam segala hal baik perkataan maupun perbuatan.
Rasulullah saw selaku pemimpin dan sekaligus pembela agama Allah dimuka bumi ini selalu menyeru dan menyunrh sekalian ummatnya untuk selalu berlaku jujur dan bertadwa kepada Allah swrt dimanapun dan kapanpun jua, sabda Rasulullah saw.Yang berbunyi
من كانيؤمن باالله واليوم الاخرفليحسن جاره ومن كان يؤمن بالله واليوم الاخرفليكرمضيفه ومن كان يؤ من بالله واليوم الاخرفليقل خيرااوليصمت (متفق عليه)
Artinya Barangsiapa yang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat make janganlah menyakiti tetangga dan barang siapa yang beriman kepa Allah dan hari kiamat hendaklah is memuliakan tamu dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat hendaklah is berkata balk atat.l diamlah. (Muttafakun Alaah )
Hadits diatas mcnunjukkan betapa indahnya ajaran Islam yang dibawa oleh utusan baik utusan terdahulu maupun oleh Baginda Rasulullah saw sendiri.
 2. Memiliki kekuatan jasmani dan Rohani serta keluasan Ilmu pengetahuan .Kesehatan dan kekuatan merupakan anugrah dari Allah SWT. Yang tidak boleh disiasiakan. Oleh sebabitu seorang dai hendaknya memelihara dan mensyukuri nikmat kesehatan dan kekuatan tersebut.
Schuhungan dengan kesehatan dan kekuatan serta keluasan Ilmu pcngctahuan, Allah tclah mcmbcri ccntoh pernimpin atau juru dahwah yang pisiknya kuat untuk mcnialankan tugasnyaF--Allah SWT berfirman
قال ان الله اصطفاه عليكم وزاده بسطه في العام والحسم والله يؤتي ملكه من يشاء والله واسع عليم (247)

Artinya : Nabi (mereka) berkata : "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajarrtu dun menganugrahinya Ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa" Allah memberikan pernerintahan kepada siapa yang dikehendakinya dan Allah maha luas pemberiannya lagi maha mengetahui ". (Q.S. Al-Bagarah : 247)
Ilmu pengetahuan merupakan Nikmat dan karunia yang hares diraih dan dituntut, oleh karna itu dai dituntut untuk selalu bersikap kreatif dalam mencari imformasi-imformasi bare (terutama yang berbentuk Ilmu Ilmu agama Islam). Ada banyak cara yang bisa dipergunakan untuk memperoleh hal-hal tersebut seperti Mengadakan diskusi, Seminar, Melakukan kajian-kajian llmiyah serta memperbanyak prekwensi membaca.
Dalam hal ini, Ali Allamah Ibnu Ruslan dalam kitabnya " Matnul Zubat " menerangkan kemuliaan Ilmu dalam bentuk Nazom yaitu
وكل من بغير علم يعمل #  اعمل له مر د و د ة لا تقبل
Artinya :,Sesungguhnya orang yang berbuat (beramal shaleh) tanpa disertai dengan Ilmu pengetahuan (Agama), maka sekalian amalnya itu ditolak (Allah) dan lidak akan diterima sama sekali " (Ibnu Ruslan, : 13).
Selanjutnya Adham dalam bukunya, mengatakan
" Manusia mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi yang dapat di ringkas menjadi Empat
1.      Memiliki Ilmu
2.      Memilki Amal
3.      Memiliki sifat Ikhlas
4.      Memiliki sifat takut.
Ilmu berpungsi untuk mengetahui cara atau jalan menuju akherat dan Allah SWT, kemudian Ilmu harus dijalankan setelah diketahui jalannya.
Beramal haruslah disertai dengan rasa Ikhlas sebab jika tidak ikhlas siasialah amalnya, dengan demikian rugilah ia, selanjutnya senantiasa takut dan berhati-hati sehingga tidak mudah tertipu " (Adham :1993 : 403).
Lewat karangan-karangan diatas maka semakin jelas kiranya bahwa kemulyaan dan keagungan serta mamfaat Ilmu tidak bisa di pungkiri dan tidak boleh tidak harus dimiliki dan dituntut sampai ahir dari kehidupan kita.
3. Terampil
Sifat terampil adalah salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki oleh setiap orang, tenitama bagi diri dai sebab dia akan berdakwah, menerangkan dan sekaligus menganjurkan orang banyak ke'alan Agama Allah yang sudah barang tentu akan berhadapan dengan berbagai tingkatan / lapisan masyarakat, mulai dari tingkatan yang paling rendah sampai kepada tingkatan yang paling tinggi , mulai dari tingkat Desa, Kampung sampai kepada tingkat Metro Politan clan sebagainya.
Itulah sebabnya keterampilan bagi seorang dai mutlak diperlukan, schubungan dengan hal itu Asyaekh Kiyai Hajji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Mengatakan
وا ز ا كنت المقدام  فلا #  تجز ع فى الحر ب من الر هج
Artinya : Dan apabila kaniu dipersilahkan tampil (untuk memberi pelajaran tentang Ajaran Agama Islam) maka, janganlah kamu merasa gentar di dalam peperangan, perjuangan dan janganlah merasa hina bila di timpa debu yang berhamburan ".
Dari uraian nadlam diatas, maka sangat jelas bagi kita, bahwa keterampilan dalam berbagai hal akan sangat mendukung bagi keberhasilan dakwah yang dilaksanakan secara langsung di depan masyarakat kita.
Berdakwah di depan masyarakat luas bukanlah satu hal yang gampang dan mudah, melainkan suatu kekuatan yang membutuhkan kajian, keikhlasan, keuletan, ketekunan serta pengorbanan berbentuk materi maupun yang berbentuk pikiran singkatnya dakwak adalah tugas suci dan mulia tetapi penuh rintangan dan hambatan yang tidak berkesudahan (putus).
4. Memiliki kekuatan mental
Manusia adalah khalifah di muka bumi is bertugas untuk memakmurkan dan meramekan alam ini sesuai dengan bidang dan bakat yang telah diberikan tugasnya masing-masing, untuk itulah manusia tidak boleh menyianyiakan akal pikirannya (ia harus mampu dan bisa untuk mewujudkan ) sikap yang sebaik mungkin. Dalam hal ini is disamping menjadi khalifah juga is menjadi pemegang atau pengemban amanat dari Allah yang tidak bisa diabaikan.
Dalam memegang amanat tersebut tentu akan membutuhkan banyak kekuatan terutama kekuatan mental agama berupa amanah, tanggung jawab serta keikhlasan. Apabila amanat-amanat yang telah dibebankan kepada kita kita pelihara dan kita jaga sebaik-baiknya maka yang demikian itulah yang di berikan ganjaran oleh Allah SWT berupa derajat yang sangat tinggi disisinya. Hal ini ada diterangkan dalam surat Al­An'am ayat : 165 .
وهو الز ي جعلكم  خلا ئف الار ض ورفع بعضكم فوق بعض درجات ليبلو كم في ماءاتا كم
Artinya : Dan dialah yang menjadikan khalifah-khalifah (penguasu) di Bumi dun clia rneninggikan sebagian kamu alas sebagian yang lain berupa derajal, unluk mengujimu tentang apa yang diberikannya padamu (Q.S.A1-An'am : 165)
Ayat ini memperjelas kedudukan manusia dimuka bumf yang papa ini, itulah sebabnya keberadaan kita di dunia ini bukanlah untuk berpoya-poya melainkan sebagai khalifah Allah SWT semata.
5. Keberanian (syaja'ah)
Keberanian untuk mengungkapkan kebenaran kepada siapapun dan dalarn keadaan bagaimanapun adalah sifat utama bagi setiap dai atau pengemban dakwah lainnya, karna Islam adalah agama dakwah maka sudah barang tentu semua ajaran isiam itu harus disebarkan tanpa ragu dan takut sedikitpun Firman Allah dalam surat Al-Imran :173 yang berbunyi
الذين قال لهم الذاس قد جمعوالكم فاخشو هم فز ادهم ايماناوقالوا حسبناالله ونعم الوكيل (173)

Artinya : Yaitu orang-orang (yang menta'ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang mengatakan Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk meyerang kamu karena itu takutlah kepada mereka, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab : " Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-balk pelindung ". (Q.S. Ali Imran : 173).
Melalui ayat ini nampak jelas bahwa keberanian seseorang tidak bisa diukur dengan ketegangan yang diduga menurut orang lain justru merupakan suatu hal yang menghawatirkan, akin tetapi tidak begitu bagi orang yang beriman dan kenyakinannya kepada Tuhan telah menyatu dalam jiwanya, tidak akan taken kecuali hanya kepada Allah semata, hal inilab yang oleh Rasululllah saw di contohkan dalam kehidupannnya sehari-hari sehingga beliau bukan hanya pemimpin agama tetapi juga pemimpin dalam peperangan.
Hal inilah yang di ikuti oleh para penegak agama Islam dalam rangka mengemban tugas yang suci dan diridhoi oleh Allah SWT yaitu Agama Islam.
6. Adil clan jujur
Keadilan serta kejujuran\ dua sifat yang tidak bisa dipisahkan kama keadilan tidak akan pernah ada clan terwujud apabila tidak disertai dengan kejujuran baik jujur berkata maupun jujur dalam berbuat clan bertinclak.
Dalam hal jujur, Rasulullah saw telah banyak memberi keterangan maupun anjuran, selain itu juga tidak jarang memberikan / mengabarkan bahwa orang yang berlaku tidak jujur (bohong) akan mendapatkan kekecewaan dan kehancuran, hal ini di dalam Agama Islam dikenal dengan nama " Tandzil ", kabar yang bersifat menakutkan Sabda Rasulullah saw dalam Haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori RA. Mengatakan
ان ا ضيعت الا مانة فاننظر الساعة قال كيف اضا عتهايارسول الله , قال :اذاسندالا مر الى غير اهله فانتظر السا عة (رواه البخارى)
Artinya;     Jika amanat (kejujuran) itu telah hilang maka tunggulah adanya suatrr kiamat (kehancuran). Seorang sahabat bertanya "Bagaimanakah bentuk hilangnya Ya Rasulullah ? " Nabi bersabda : " Jika diserahkansatu perkara kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kerusakannya (kehancurannya, kiamalnya) " (H.R. Bukhori).

Dari Hadits diatas maka sangat jelaslah bagi kita bahwa bagaimanapun pandainya seseorang nam tidak disertai dengan sifat jujur, baik kata maupun
perbuatan maka cepat atau lambat pasti akan menemukan, menjumpai ataupun mengalami saat-saat kehancurannya.
Dari itulah bagi setiap dai dan para pemimpin, baik pemimpin ummat aidu pemimpin Negara harus memiliki sifat jujur dan adil, mengingat mereka adalah panutan orang banyak dan pemimpin yang harus di ikuti oleh orang banyak pula, sehubungan dengan hal tersebut Allah SWT berfirman pada surat Annisa' ayat : 58 yang berbunyi .
ان الله يأمركم أن تؤد واالأمانات الى أهلها واذاحكمتم بين الناس أن تحكمو ابالتد ل
Artinya : " Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan Amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil ". (Q.S. Annisa' : 58).
Dalam ayat diatas sekurangnya ada dua hal yang harus dipenuhi, dilaksanakan dan di tetapkan oleh para dai dan pemimpin khususnya, ummat manusia umumnya
7. Bijaksana
Kebijaksanaan, keterb dan sipat tidak menganggap orang remeh (meremehkan orang lain) adalah merupakan sifat yang selalu ada bagi penerang Agama Islam, karna Islam adalah bukanlah agama yang tidak menghargai hak asasi manusia.
Sehubungan dengan hal itu juga Negara kita tercinta ini menetapkan kebijaksanaan itu pada urutan yang ke Empat. "Kerakyatan yang dipimpin Oleh Hikmat dalam permusyawaratan dan perwakilan".
Hal ini menunjukl:an betapa pentingnya sifat bijaksana ini, dan betapa besar dan luas cakupannya dalam hidup bernegara dan bertetangga. Termasuk juga pada Hikmat (kelebihan), hususnya bagi diri dai sebagai juru penerang agama apabila yang bersangkutan mampu menyampaikan materi dakwahnya dengan memakai bahasa yang baik dan benar sesuai dengan harapan dan tingkat kecerciasan atau pikiran orang banyak.
Bahasa merupakan suatu penunjang bagi setiap penerang agama, sehubungan dengan hal itu Arifin (1994 :1996 ), mengatakan bahwa :.... Bahasa merupakan suatu hal penting oleh karna
1. Bahasa merupakan media dasar bagi instraksi sosial tarpa bahasa kehidupan sosial manusia tak akan dapat timbul dan tanpa bahasa partisifasi sosial diatas tarap biologis manusia tidak akan dilangsungkan.
2. Bahasa adalah satu-satunya pembawa kebudayaan dari suatu generasi kepada generasi selanjutnya, yang mengoperkan mekanisme ide-ide dan tingkah laku.
3.      Bahasa memungkinkan adanya suatu rangkain pengertian mengenai defnisi­definisi umum yang sama diantara mereka.
4.      Bahasa memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak dari sejak tarap hidup biologisnya sampai kepada tarap kemasyarakat,4~ebagai mahluk sosial.
5.      Tanpa bahasa kehidupan sosial kultural manusia tidak dapat mewujudkan hubungan dengan yang lainnya, oleh karna itu bahasa harus ada dan harus dipelihara oleh masyarakatnya mengingat keefel.-tipannya dalam mempersatuakan indipidu-indipidu ke dalam kelompok sosialnya.
Dari keterangan-keterangan diatas dapatlah kiranya disimpulkan bahwa tanpa adanya bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan, sama-sarna membantu bagi segala kegiatan kita, baik kegiatan yang ada hubungannya dengan sosial kemasyarakatan maupun hubungan yarb bersifat keagamaar.
8. Demokrasi/Musyawarah.
Bukanlah orang yang terbaik (disisi Allah) orang yang hanya memelihara hubungan pertikalnya (hubungan dengan Allah saja, tanpa menghiraukan hubungan dengan sesa_manya, akan tetapi orang haru dikatakan baik apabila seseorang dapat memelihara kedua hubungan tersebut dengan sebaik-baikm-a menurut kemampuan dan kesanggupan kita masing-masing .
Dalam rangka menjalin kedua hubungan tersebut telah banyak hal yang hares dikerjakan oleh kita selaku ummat Nabi Besar Muhammad saw, hal ini diterangkan oleh Allah SWT. Dalam surat As-sera ayat 38.
والذين استجا بو الر بهم وأقاموا الصلاة وأمرهم شورى بينهم ومما رزقنا هم ينفقون (38)
Artinya Dan orang-orang yang menerima (mematuhi) seruhan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara merekct, dan mereka meriafkahkctr sebagian rizki yang kami berikan kepada mereka ". (Q.S. Assura : 38)
Dari ayat diatas maka jelaslah bagi kita bahwa setiap individu pasti ada kelebihan dan kekurangannya, oleh sebab itu, agama Islam memberi tuntunan dan petunjuk kepada pemeluknya yaitu dengan mengajarkan untuk selalu bermusyawarah dalam segala hal yang hendak diputuskan baik perkara masalah Agama maupun masalah Negara, semuanya di putuskan dengan musyawarah.
9. Penyantun
Pemimpin adalah pelindung ummat bukan sebaliknya, itulah sebabnya pemimpin haruslah mempunyai sifat penyantun, kasih sayang terhadap orang yang dipimpinnya serta memperhatikan / mengetahui kemauan dan kebutuhan mereka. Firman Allah dalam surat Attaubah avat : 128 yang berbunyi
لقد جاء كم رسول من أنفسكم عزيز عليه ما عنتم حريص عليكم بالمؤمنين رءوف رحيم  (128)
Artinya : Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kamu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu,amat betas kasihan lagi peny terhadap orang-orang mukmin. (Q.S. Attaubah : 128).
                  Kalau Rasulullah saw sebagai suri tauladan dan membawa rahmat bagi seluruh alam selalu berlaku kasih sayang terhadap sekalian uinmatnya dan berlaku tegas terhadap orang-orang musrik, maka kita se ummatnya harus mampu sedapat mungkin untuk berbuat demikian, karena dengan mengikuti beliaulah kita akan dapat kebahagiaan dan keberuntungan di duniamaupun Alam sesudah mati.
10. Mengetahui atau mengerti akan hajat orang banyak.
Sebagai dai atau penerang agama seharusnya mampu dan mengerti akan orang yang di dakwahinya karna itu, is harus berdakwah dengan lisan dan perbuatan (dakwah bit hat) sebab dengan dimikian maka seorang dai atau juru penerang akan dapat langsung melihat dan menyaksikan serta mengamati kebutuhan yang perlu diadakan atau diterapkan dengan kata lain dai akan tetap mengetahui materi apa yang paling cocok untuk diterapkan dan dibicarakan dalam rangka melaksanakan dakwah Islam terhadap masyarakat luas.
11. Ikhlas dan rela berkorban
Apapun yang kite kerjakan tanpa adanya pengorbanan dan ke ikhlasan tidak akan sukses dan berhasil sama sekali, sehubungan dengan itu maka memperjuangkan agama Allag harus dilandasi dengan keikhlasan dan kerelaan untuk berkurban baik berkurban harta jiwa raga maupun pikiran.
Berkurban dengan harta misalnya seseorang hendaknya mau untuk mengorbanl:an harta miliknya untuk keperluan dan pembangunan Mesjid. Madrasah, Langgar, din tempat-tempat peribadatan lainnya. Mengorbankan jiwa misalnya pada seat tertentu kadang-kadang kite berada dalam keadaan Negara kite genting!di kepung oleh musuh, make disaat-saat seperti itu kite wajib untuk melawan musuh tersebut. Firman Allah dalam surat At-Taubah ayat : 41
انفرو اخفاقالا وجاهدوايأموالكم وانفسكم في سبيل الله
Artinya : Dan berjihatlah dengan harta den dirimu di jalan Allah. (Q.S. At-Taubah:
Dari ayat ini kite dapat menarik suatu kesimpulan bahwa didalam berjuang dijalan Allah hares rela berkorban baik harta maupun jiwa den raga.
12. Kona'ah (sikap nenerima ape adanya)
Dalam kehidupan ini, sifat kona'ah ( sikaf menerima ape yang telah di karuniai Allah) adalah merupakan perkara yang sangat penting karena dengan demikian, seseorang tidak merasa miskin atau kekurangan apapun. Dan dengan demikian juga kite tidak akan rakus din tamak itulah sebabnya sifat kona'ah ini seharusnya bukan hanya sifat segolongan orang saja, akan tetapi harus dijiwai, dipraktikl:an din dicerminkan dalam segala aktifitas kehidupan ummmat manusia.
Kona'ah apabila dijiwai oleh setiap orang make tidak akan ada perampokan, pencurian, den segala jenis kejahatan lainnya karena semua hal tersebut terjadi bukan karna ketiadaan makanan atau kelaparan serta kemiskinaii saja, akan tetapi hal itu terkadang terwujud karna ingin memiliki ape yang dimiliki orang lain dengan care yang didak dibenarkan oleh syare'at Islam. Itulah sebabnya juga di utusnya Nabi Muhammad saw adalah membawa rahmat bagi seluruh Alam, semesta den untuk menyempurnakan akhlak den budi pekerti yang baik.
Salah satu sifat yang di contohkan oleh Rasulullah saw adalah sifat Qona'ah, den sifat inilah yang selalu di praktikl:an oleh beliau baik dalam hal bermasyarakat maupun dalam bergaul dengan pemuka-pemuka kurays sehingga beliau disciiaiigi oleh banyak orang .
Singkatnya sifat Qona'ah adalah mutlak diperlukan auanya, sehubungan dengan hal itu Al-Ustaz Abdul jabber dalambukunya mengatakan
ماكل مافوق البسيطة كل فيا * واذ اقنمت فكل شي ء كافى
Artinya :Andai kata scmtra yang dimuka Bumi kamu miliki, niscaya semua itu tidak akan memuaskan hatimu dengan ape yang kamu miliki, akan tetapi apabila kamu (bersifat) Qona'ah niscaya kamu akan merasa cukup pugs (Abdul Jabbar 1995:5)
13 Istiqamah
Berjuang membela Agama Allah tidak setengah-setengah, akan tetapi harus tekun, ikhlas dan istigamah, dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam surat Al­Ahzab ayat : 13.
ان ا لذين قالو اربنا الله ثم استقاموافلاخوف عليهم ولاهم يحزنون                 
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan "Tuhan kami ialah Allah" Kemardian istiqamah maka tidak kehawatiran terhadap mereka dan mereka tidak pula berduka cita ". (Q.S. Al-Ahzab : 13).

Ayat diatas menjelaskan bahwa, bagi orang yang telah benar-benar mengaku beriman (percaya) dan tetap pada kenyakinannya itu (dengan menjalankan rukun Iman yang lainnya, mempercayai akan adanya kitab-kitab suci, percaya akan adanya utusan para rasul Allah) dan yakin akan hal adanya Qada' dan Qadar itu dari Allah SWT.
Bagi orang yang telah memenuhi (mempercayai) semua itu dan beristigamah, maka Allah telah menjamin bagi mereka tidak ada kehawatiran dan ketakutan sedikitpun atas segala cobaan, ujian, dan mala petaka yang menimpa dirinya baik cobaan itu berbentuk kekurangan rizki, ketiadaan harta benda maupun uj ian yang berbentuk musibah ataupun kematian, penyakit dan berbagai bentuk cobaan lainnya.
Dalam menghadapi hal-hal seperti tersebut diatas, mereka selalu sabar dan tetap tawaqqal kepada Allah SWT serta menganggap semuanya itu hanya untuk mengukur sampai many ketahanan (kesabarannya) dalam menghadapi semuannya itu dengan tenang hati dan lapang data.
Orang yang berlaku demikian akan diberi /dianggat kepadanya beberapa derajat yang sangat tinggi dan terpuji serta mulia yang tidak dapat diukur oleh orang yang tidak beriman dan bertaqwa kepada Allah.
Istiqomah memang sifat yang sangat terpuji dan mulia tapi sangat jarang orang yang dapat meraih tempat yang terpuji dan mulia itu.
14. Akhlakul Karimah
Akhlakul adalah tata cara (kerama) bagaimana seseorang itu melakukan hubungannya dengan Tuhan (Hablumminallah) dan bagaimana memelihara hubungan dcngan sesame makhluk (Hablumminannas ) Akhlak ini merupakan pokok dari ajaran Agama Islam, karena dengan akhlak yang mulia akan terbinalah mental dan jiwa seseorang untuk memiliki hakekat kemanusiaan yang cukup tinggi dan mulia.
Juga akhlak ini nantinya akan dapat dilihat tentang corak hakekat serta hakekat manusia yang sebenarnya, akhlak ini barn akan dapat dinilai apabila seseorang atau masyarakat telah melakukan suatu perbuatan yang disadari dan tidak di dorong oleh orang lain.
Akhlak yang baik dan mulia akan mencyantarkan atau mengubah kedudukan seseorang dari posisi/keadaan yang hina kepada posisi kepada yang terhormat baik dihadapat Allah SWT maupun dihadapan sesama makhluk.
Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan sekaligus menyatu di dalam diri seseorang dan dari sanalah akan terpuji, seperti Sifat Sabat, Kasih sayang serta sifat-sifat terpuji lainnya.
Mengungkap masalah akhlak, Muhammad Al-Gazali dalam bukunya" Akhlak seorang muslim ", mengatakan
"Dan Beliau Rasulullah saw selalu menyeru para sahabat agar memiliki akhlak yang luhur dan mulia dengan jalan menanamkan pada jiwa mereka melalui contoh perbuatan yang terpuji dan biografinya yang semerbak sebelom melalui kata-kata hikmah dan nesehat yang disabdakannya.
Dari uraian diatas kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa akhlak tidak cukup sekedar ungkapan atau perkataan yang manis saja, akan tetapi yang lebih penting adalah lewat perbuatan yang Ian-sung dapat dilihat, ditiru dan di saksikan oleh orang banyak.
15 Sabar dan Tabah dalam menahadapi Ujian dan Cobaan
Sabar dan tabah adalah dua sifat yang selalu berdampingan, dan kedua sifat ini hares dimiliki, dijalani dan dilaksanakan dengan penuh rasa ikhlas dan sukarela. Terhadap masalah sabar, Al-Ma-:,vat mengatakan.
وكن على الائه شكورا * وكن على بلا ئه صبورا
Artinya Dan Hendaklah kamu bersyukur alas segala Nikmat yang datang dari Allah dan bersabarlah kamit atas segala bencana yang menimpa. (AI­Masyath : 1998:34).
Dari Untaian sebuah Nadzom diatas kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa terhadap nikmat Allah kita harus bersyukur terhadap segala hal yang menimpa diri kita, kita hendaknya berlaku sabar dan tabah karna dengan demil ian Nikmat Allah akan selalu bertambah /ditambahkan kepada diri kita, dan demil ian juga, Azab dan siksa Allah terhindar dari kita semua.
3. Obyek Dakwah.
Masyarakat sebagai penerima obyek dakwah sasaran dakwah atau kepada siapa dakwah itu disampaikan merupakan kumpulan dari individu-individu dimana benih materi dakwah akan ditaburkan oleh karna itu, maka masalah masayarakat ini hendaknya di pelajari dengan sebaik-baiknya terutama oleh para dai atau penerang AQama Islam.
Mempengaruhi seseorang bukanlah pekerjaan yang gampang, apalagi apabila kita tidak mengetahui keadaan masyarakat sebab dakwah adalah salah satu ikhtiar merubah alam pikiran yang sesat kepada cara berpikir yang benar berdasarkan tuntunan Allah dan Rasulnya.
Dalam membagi obyek dakwah, arifin (1994 : 4 ), mengatakan:" Sehubungan dengan kenyataan yang berkembang di masyarakat , bila di lihat dari aspek kehidupan psycologis, maka dalam pelaksanaan program kegiatan dakwah dan penerangan Agama berbagai permasalahan yang menyangkut sasaran bimbingan atau dakwah perlu mendapatkan konsidrasi yang tepat yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut
1.      Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi sosiologis berupa masyarakat terasing, pedesaan, kota besar dan kecil, serta masyarakat di kota besar.
2.      Sasaran yang menyangkut golongan masvarakat dilihat dari segi struktur kelembagaan berupa masyarakat pemerintah dan keluarga.
3.      Sasaran yang berupa kelompok-kelompok masyarakat dilihat dari segi sosial kultural berupa golongan priyai abangan dan santri, klasipikasi ini terutama terdapat dalarn masyarakat di jawa.
4.      Sasaran yangt berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat usia berupa golongan anak-anak, remaja dan orang tua.
5.      Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi Okupasional (propesi atau pekerjaan) berupa golongan petani, pedagang, seniman, buruh, pegawai Negeri (Administrator).
6.      Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat
hidup sosial Ekonomi berupa golongan orang kaya, menengah dan miskin
7.   Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi jenis
kelamin ( Sex) berupa golongan wanita pria dan sebagainya.
8. Sasaran yang berhubungan dengan golongan dilihat dari segi khusus berupa golongan masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya, narapidana dan sebagainya.
Dari seluruh rangkaian keterangan diatas. maka kita dapat menyimpulkan bahwa dari sekiari' banyak tingkatan manusia dilihat dari segi tingkat kehidupan selalu membutuhkan bimbingan dan petunjuk yang benar dan bernilai mutlak untuk kebahagian di dunia dan Akherat.
Sesuatu yang sudah bernilai mutlak sudah barang tentu harus berasal dari yang maha mutlak, yakni Allah sNNt. Tuhan Seru sekalian Alam, untuk itulah Tuhan yang bersifat pengasih dan penyayang yang suatu anugrah kepada manusia untuk beragama yang telah diwahyukannya kepada Nabi-Nabi terdahulu hingga sampai kepada Baginda Rasululllah saw. Firman Allah dalam Surat Assura Ayat 13.
شرع لكم من الدين ماوصى به نوحا والذي أوحينا اليك وماوصينا به ابراهيم وموسى وعيسى أن أقيمواالدين ولا تتفرقوافيه
Artinya :Dia telah nzensyare'atkan bagi kamu tantang Agama apa yang telah ditivasiatkannya kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitzt: Tegakkanlah Agama dan janganlah kami berpecah belah tentangnya" (O.S. Assurra : 13).
Ayat diatas menjelaskan bahwa di syare'atkannya Agama Islam ini untuk dipelihara dan du junjung tinggi oleh para pemeluknya yaitu dengan menjalankan apa yang diperintah dan meninggalkan apa yang dilarang Allah SWT.
Setelah di laksanakannya hal-hal tersebut, para pemeluk agama di tuntut untuk selalu patuh dan tidak dibenarkan berlaku mengadakan permusuhan dan pertikaian antara agama maupun antara sesama makhluk.
4. Materi Dak-wah.
Materi dakwah adalah ajaran agama islam itu sendiri, ajaran islam berpangkal pada dua pokok yakni Al-Qur'an dan Al-Khadits, kedua pokok tersebut harus disampaikan dengan cara yang sebaik-baiknya menurut situasi dan kondisi serta menurut bakat dan kesanggupan masinb masing sehingga tidak menyimpang /keliru sedikitpun, dalam hal ini Ya'kub ( 1981 : 29 ) mengatakan :"Seseorang Muballiq tidak beleh menyimpang dari kedua pokok yang menjadi materi dakwrah Rasulullah didalam berdakwah menjadikan al-qur'an (wahyu Allah ) itu sebagai materi inti, setiap berdakwah selalu membawa firman Allah dan meyampakan pula penjelasannya. Segala kata-kata dan perbuatan Rasulullah saw yang merupakan penjelasan daci Al-Quc' an dipandang sebagai sunnah (Hadits)'' .
Dari uraiarn diatas, maka jelaslah kiranya bahwa antara AI-Qur'an dan Hadits sama-sama penting dan perlu dalam mel;aksanakan dakwah Islamiyah, tidak cukup disampaikan begitu raja tanpa ada pertimbangan begitu saja, akan tetapi harus disampaikan sesuai dengan waktu, situasi dan kondisi serta disesuaikan dengan obyek yang dihadapi dan juga sesuai dengan tahapan serta tingakatn perkembangan peradaban obyek dakwah Agama itu sendiri (Agama Islam).
Sehubungan dengan materi dakwah, Ummar ( 19987 57 ) menyebutkan bahNti~a materi dakwah itu antara lain adalah
I. Aqidah
2. Akhlak
3. Ahkam
4. Uqhuwah
5. Pendidikan
6. Sosial
7. Kebudayaan
8. Kemasyarakatan
9. Amal Ma'ruf
10. Nahi Mungkar
Aqidahh adalah hal hal yang berhubungan dengan keimanan, kenyakinan (I'tikad ), oleh sebab itu keimana dan kenyakinan serta I'tikad merupakan karunia ilahi yang paling besar clan berharga bagi ummat manusia, sebab dengan keimanan kepada Allah SWT, seseorang akan memperoleh kebahagiaan di dunia clan akherat nanti. Bagi orang yang tidak mempunyai keimanan kepada Allah SWT tidak akan pernah menemukan hakekat hidup dan kehidupan ini karena mereka tidak memiliki landasan hidup (agama), keimanan kepada Allah SWT dan hari kemudian.
Karena pentingnya peranan aqidah ini, Kapy (1995 : 101) mengatakan "Aqidah (kepercayaan) merupakan suatu terori yang dituntut pertama kali dan terlebih dahulu, atas manusia untuk diyakini secara imani dan akali yang tidak boleh di campur adukkan dengan prasangka atau keraguan atau dugaan-dugaan ".
Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa aqidah merupakan hal yang sangat penting dan yang di tuntut pertama kali dalam menlaksanakan dakwan Islam.
Aqidah ini harus dinyakini dengan sepenuh hati (imani) dan harus di terima dengan mesti tidak dicampur adukkan dengan keragu-raguan sedikitpun.
5. Dasar-dasar Dak-wah Islamiyah
Dasar dakwan islamiyah adalah sangat penting, karena dakwah adalah
merupakan tugas yang suci dan terpuji. Adapun dasar dakwah islamiyah adalah.
1.      Al-Qur'an Surat Annahl ayat 125.
ادع الى سبيل ربك بالحكمة والمو عظة الحسنة وجادلهم يالتي هي أحسن ان ربك هو أعلم يمن ضل عن سبيله وهو أعلم بالمهتدين (125)
Arlinya : " Serulah (manusia) kejalan Tuahnmu dengan Hikmah dan pelajaran yang balk dart bantahlah mereka dengan cara yang balk sesungguhnya Ttrhanmtr dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalannya dan dialah yang lebih mengetnhui orang-orang yang mendapat petunjuk (Q.S. An-Nahl 125)
2. Al-Hadits, Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Iman Muslim mengatakan
من راى منكم منكر افليغيره بيده فاءن لم يستطع فبلسا نه فاء ن لم يستطع فبقلبه وذالك اضعف الا يمان (رواه مسلم)
Artinya : "Barangsiapa diantara kamu (ada) yang melihat kemungkaran, kejelekan makes rubahlah dengan tangannya. Alaka jika tidak sanggicp, rubahlah dengan perkataannya. Dan jika tidak sanggzrp makes rubahlah dengan hatinya, dan itulah (orang) yang paling lemah imannya " (HR. Muslim).
Dari ayat dan Hadits di atas, makes dapatlah disimpulkan bahwa dalam berdakwah, memerintah atau menyeru orang lain hendaklah dengan jalan atau cara yang baik dan bijaksana serta menggunakan metode-metode yang sebaik-baiknya serta disesuaikan dengan keadaan ummat.
6.Pedoman Dak-wah Islamiyah
Mengenai pedoman dakwah islamiyah, Ummari ( 193 7 : 56 ). Mengatakan "Pedoman Dakwan itu adalah
1. Al-Qur'an
2. Al-Hadits
3. Hikmah (kebijaksanaan)
4. Mauhidah Hasanah (pemyataan yang baik )
5. Fatwa Hukum
6. Kaulul Ulama'
Al-Qur'anul Karim sebagai pedoman dakwah bukan sekedar hanya dipelajari dan diajarkan saja, akan tetapi is hares dididik sebagai komando dalam segala aktipitas hidup ummat.
Alhaditussarif Hadits Rasul sebagai pedoman dalam menjelaskan perintah, disamping tierpungsi sebagai penafsir bagi Al-qur'an juga berpungsi sebagai pedoman yang kedua setelah Al-Qur'an, hat ini menunjukkan bahwa antara Al­Qur'an dan Al-Hadits sama-sama sating membantu atau menguatkan baik dari segi pungsinya sebagai sumber hukum maupun sebagai pedoman dakwah islamiyah.
Hikmah (kebijaksanaan ), dilihat dari segi kandungannya Hikmah juga dapat dijadikan sebagai pedoman dakwah islamiyah karena hikmah itu datangnya dari para Mama' dan orang bijak.
Mauhidah Hasanah (peringatan yang baik ) sebagai seorang dai yang baik dan mengetahui keadaan ummat, tidak akan mau mengajak dan menyeru orang lain dengan kata-kata yang menyakiti akan mciiyinggurig perasaan orang yang diajak.
Patwa hukum dan kaulul Ulama' merupakan dua hat yang tidak jauh berbeda karena kedua hamba Allah tersebut adalah sama-sama kekasih Allah dan pewaris para rasul, untuk itu maka menghormati dan menta'ati kedua golongan hamba Allah itu adalah merupakan suatu keharusan bagi kita dan salah sate cara untuk mendapatkan rahmat dari Allah sw± adalah menghornlatim dan menjalankan perintah serta nasehat mereka sepanjang tidak menyuruh atau berlaku untuk maksiat dan durhaka kepada Allah SWT Yang Maha Esa.
Demikian banyak pedoman dakwah yang telah di uraikan bahwa yang penting bagi para dai adalah melaksanakan tugas suci ini dengan penuh keihlasan dan kesabaran.
7. Media Dakwah.
Media atau alat dakwah yang dipakai oleh komunikator (subyek dakwah) dalam rangka menyampaikan materi dakwah, dalam hal ini ummari ( 19987 : 59 ) membagi media dakwah ini menjadi 4 yaitu
1.      Lisan
2.      Tulisan
  1. Lul isan
4.      Perbuatan
Setiap media dakwah tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan baik dari segi kekuuatanya maupun pengaruhnya.
Penerangan agama melalui Lisan misalnya karena kemahiran dan
kepandaian Muballiqnya dalam mengarahkan pembicaraannya, maka pengaruhnya dengan cepat dan kontan dapat dirasakan, disebabkan karena langsung apa yang diucapkannya itu masuk kedalam hati obyek namun dibalik itu kelemahan dan kekurangannya adalah karena jangkauannya sangat terbatas dan tidak dapat menembus medan yang lebih luas.
Penerangan agama dengan memakai tulisan, kelebihannya apa yang terlutis sifat dan pengaruhnya dapat bertahan lama serta pembacanya mendapat kesempatan untuk berpikir dan memahami tulisan
Kelebihan yang lain adalah bagi pembaca tulisan tersebut tidak hares berada di sate tempat melainkan bisa menyebar di tempat lain, sedangkan kelemahannya adalah karena tulusannya hanya bisa di mengerti dan dipahami oleh orang yang bisa membaca saja.
Melihat setiap media dakwah tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihan maka didalam melakukan dakwah islamiyah seyogyanya tidak menggunakan metode yang menonton melainkan perlu adanya kepariasian media, hal ini dimaksudkan untuk menunjang dan meningkatkan keefektipan kegiatan dakwah Islam.
8.Tempat Dakwah
Adapun tempat dakwah itu ba^.yak sekali, sedangkan menurut Ummari ( 1987 58 ), mengatakan bahwa media dakwah itu dibagi menjadi 12 yaitu:
1.      Asrama
2.      Balai
3.      Pengobatan
4.      Kampung
5.      Langgar
6.      Masjid
7.      Mushalla
8.      Rumah
9.      Penjara
10.  Sekolah
11.  Surau
12.  Tempat perwakilal
13.  Rumah Resefsi
Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manusia tidaklah terlepas dari tempat atau asrama tidak terkecuali dakwah islamiyah. Dan semua tempat dakwah yang diungkapkan oleh Ummari tersebut merupakan tempat-tempat yang bisa di tempati sesuai dengan dimana obyek dakwah itu berada.
Asrama misalnya, tempat ini merukan pusat kegiatan dakwah Islam bagi siapa saja yang berada didalamnya, apakah orang itu santri pegawai, TNI maupun masyarakat yang terlibat pada kegiatan yang diadakan di dalam asrama tersebut.
Balai Pengobatan merupakan sarana dakwah yang cukup baik, mengingat orang sakit sangat butuh pada bimbingan rohani, yaitu dengan memberikan nasehat­nasehat agama dan menyuruh mereka untuk selalu sabar dan tabah dal3rn menerima cobaan dari Allah SWT.
Kampung, Langgar, Mushalla, Mesjid, Rumah semua ini biasanya ditempati walaupun menyewa lebih dahulu sudah bisa ditempati.
Penjara merupakan sarana dakwah bagi orang yang mengalami sakii jiwa/mental, yang lebih dikenal dengan nama narapidana, mereka bukan berasal dari orang orang yang intlektualnya tinggi saja, akan tetapi ada juga orang yang memang tidak tahu / kurang mendapatkan pelajaran agama. Itulah sebabnya mereka sangat perlu mendapatkan perhatian yang husus dari para dai untuk memberikan pesan­pesan agama Islam yang dapat mempengaruhi mereka sehingga kembali kepada jalan yang diridoi Allah sm.
Demikian pula dengan tempat-tempat lainnya seperti sekolah, surau, tempat perwakilan dan ruang resefsi, semuanya dapat dijadikan sebagai tempat dakwah islamiyah.
9. Tujuan dakwah Islamiyah
Adapun tujuan dakwah islamiyah adalah meningkatkan kesejahteraan dap kebahagiaan serta tarap hidup manusia yang lebih baik sesuai anjuran agama Islam.
B. Kajian Tentang Berbakti Kepada Orang Tua.
1. Pengertian berbakti kepada Orang Tua.
Berbakti kepada Orang Tua dalam Agama Islam disebut "Birrul Walidain" yap, artinya, berbuat baik (setia) kepada orang tua, Ibu Bapak atau Guru Agama Islam. Dengan demikian maka berbakti kepada orang tua dapat diartikan bahwa berbuat baik (setia) dap tunduk serta patuh kepada orang tua baik orang tua jasmani (ayah Ibu ) maupun orang Tua Rohani (Guru yang mengajarkan agama Islam).
2. Cara-cara berbakti kepada Orang Tua
Adapun cara-cara berbakti kepada kedua orang tUa divdgi diia yaitu 1.Sewaktu masih hidup.
a. Patuh dan tunduk serta setia terhadap nasehat dap pengajaran yang diberikan oleh kedua mereka selama tidak melanggar hak-hak Ilahiyah.
Firman Allah SWT Surat Lukrnan ayat 15.
وعن جا هدالك على ان تشرك بي ما ليس لك به عام فلا تطعهم وصا حبهمافي الدنيامعروفا
Artinya : Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku yang tidak ada pengetahtianmtr tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan bergatillah dengannya di dunia dengan bails ( Q. S. Lukman : 15)
b. Tetap bersabar dan memperhatikan kedua mereka dikala salah satu atau kedua mereka sudah lanjut usia. Firman Allah SWT dalam surat Annisa' ayat : 23.
وقضى ربك ألّا تعبدواالّااياه ويالوالدين احساناامايبلغن عندك الكبر أحدهما أوكلا همافلا تقل لهما أف ولّاتنهر هما وقل لهما قو لّا كريما (23)
Artinya : " Dan Tuhammu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat balk pada Ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya, jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berttmur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan kamu mengatakan "Up " dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al-Isra : 23)
Dari dua ayat diatas maka dapat kita memetik suatu kesimpulan bahwa berbakti kepada orang tua tidak hanya cukup dengan tingkah laku yang baik terhadap kedua mereka saja namun lebih dari itu kita harus banyak bersabar untuk selalu tunduk atas segala yang yang diperintahkan kepada kita, dan hal itu dilakukan selama tid?k melanggar hak-hak ilahi (tidak mengajar kepada mensekutukan Allah) maka tidak ada hak baoi mereka untuk ditaati dalam masalah itu.
2. Waktu meninggal Dunia
a. Menyambung tali persaudaraan dengan sahabat baik mereka.Sabda Rasulullah saw.
ان من أبر البر ان يصل الر امل ودابيه بعد ان يولى
Artinya Sestrnggchnya kebaikan yang terbaik yaitu orang yang mats bersilaturrahmi (mengzrnjttngi ) terhadap orang yang senangi ayahnya (orang tuannya) sesudah ayah ittc telah tiada" (HR. Bukhari-Muslim).
Dari hadits tersebut diatas maka jelaslah bagi kita bahwa untuk menampakkan kesetian kita kepada orang tua tidak mesti kita berbuat baik untuk menjalankan kesetiaan setelah mereka tiada adalah menyambung tali persaudaraan kita dengan sahabat dari mereka sewaktu masih hidup di dunia.
b. Banyak berdo'a untuk keselamatan kedua mereka di Alam kubur
Sabda Rasulullah saw.

Artinya: Jika manusia telah meninggal akan putuslah amalnya kecuali tiga macam 1. Sedekah jari}•ah (yang tahan lama) 2. Ilmu yang berntamfant.
3. Anak shalih ( berakal baik) yang mendo 'akan kedua Ib Bapaknya. (HR. Muslim).
c. Yang Termasuk Orang Tua.
Setelah kita ketahui cara-cara berbakti kepada orang tua maka alangkah baiknya apabila kesetian tersebut ditujukan pada otang tua yang sebernya. Dengan demikian maka Orang Tua itu dapat dilihat dari segi yaitu
1. Orang Tua Bin-nasab, yakni Orang Tua yang telah melahirkan kita yaitu terdiri dari Ibu dan Bapak.
2. Orang tua Bis-sabab, terdiri dari dua bagian yaitu
a.       Orang tua karena orang tua itu menikahkan anaknya dengan kita(mertua), baik laki0laki maupun Perempuan.
b.      Orang Tua karena di mengajarkan Ilmu-ilmu Agama Islam (guru dibidang Agama Islam).
Diantara semua Orang Tua tersebut ditasa yang paling uta.-na menurut ajaran Agama islam adalah yang terakhir ini, yaitu guru Agama Islam karena mereka itulah yang menunjukkan kejalar~ keselamatan dan kebahagiaan dunia akherat. Itulah sebabnya yang paling pokok dari yang pokok adalah memilih guru agama Islam. Hal ini dijelaskan dalam sebuah ibarat kitab yaitu
ان هز االعلم د ين فانظرواعمن تأ خذ ن د ينكم
Artinya Sesungguhnya Ilmu (Syar'I) ini adalah termasuk pada trrusan aaama (Islam), maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil (belajar) Ilmte­ilmu agama (ilmu Sar 'I) (AI-Masynth, 1989: 2).
Dalam menafsirkan Ibarat tersebut telah ada riwayat dari Ibnu Asakir dari Sahabat b1alik ra.
لانحمل العلم عن اهل البد ع ولاتحمله فمن لم يعرف بالطلب ولا عمن يكزب في حد يث التاس وان كا ن في حد يث رسو ل الله صلى الله عليه وسلم لا يكذب
Artinya : Janganlah kamu mengambil Ilmu Agama Islam (syar'I) dari ahli Bid'ah dan jangan pula kamu mengambilnya dari orang tidak diketrrhtd (pada siapa is ) orang itu menuntut Ilmu dan jangan pula mengambil ilnur dari orang yang sutra bohong. Padahal (perkara) ucapan manusia, sekalipun orang itu tidak pernah berbohong (hianat) pada masalah hadits Rasulullah saw.
Dari penjelasan-penjelasan diatas maka jelaslah bahwa didalam mengambil /menuniut Ilmu-ilmu agama Islam sangat perlu bahkan hares teliti clan berhati-hati, mengingat ilmu agama islam adalah sebagai pengantar kita kepada mengerjakan tugas pengabdian kepada Allah.
Hal ini, sudah barang tentu sudah betel-betel murni tidak di barenai dengan keragu-raguan sedikitpun.
Sehubungan dengan memilih guru, Madjid ( 1989 18) sangat banyak memberi petunjuk lewat tulisan . adapun petunjuk lewat tulisan antara lain terdapat pada bukunya : "Wasiat Renungan masa" mengatakan
`' Guru Agama pilih yang mursyid nyata yang tetap utuh sambungan Pipanyal jangan yang pules hubungan gurunya. Agar tak menyesal kemudia harim-a' Guru Agama Iman ke syurgal perlu di pilih wajib dijagal Silsilah yang putus tidak berguna
Dunia Akherat jalan membina/ jangan sekali anakku mengaji / pada orang yang akhlaknya keji/ karna Ilmunya Ilmu Iblisi/ Dunia akherat bahayanya pasti. Kalau anakku ingin mendapat/ Ilmu yang berguna Ilmu barokah/ Ibu bapakmu dan gurumu ingat/ wajib di hormat wajib ditoat. Ulama' tasawub Al-Allifu Billah lebih mengutamakan Orang Tua Rohani daripada orang tua jasmani. Orang Rohani di umpamakannya sebagai permata atau mutiara sedangkan orang tua jasmani di umpamakannya sebagai kulit siput saja. Hal ini di terangkan dalam bentuk nazom sebagai berikut
اقد م استا ذى على نفسى والدى * وان نا لى من ذ لك العزوالشرف
فذتك مر بى الر ح والر ح جوهر* وهذ امر بى الجسم والجسم كالصدف
Artinya : " Aku lebih mengutamakan (mendahulukan kewajiban) atas guruku atas pribadi Orang Tuaku sesungguhnya aku dapatkan dari orang tuaku kemuliaan dan kebangsawanan (saja) . akan tetapi sesungguhnya guruku menjaga Roh (jiwa) dan Roh jiwa itu bagaikan permata (mutiara ) sedangkan orang tita itu hanya memelihara jasad (menajkahkan saja), dan jasad itu bagaikan ktrlit jasad. (HAMZANWADI 76).
Kedua orang tua tersebut diatas baik orang tua jasmani terhadap kita. Oleh sebab itu, tidak pantas bagi seseorang untuk berlaku durhaka kepada kedua golongan orang tua tersebut.
c. Orang Tua yang wajib dita'ati
Sebagaimana telah diterangkan diatas, bahwa berbakti kepada orang tua, baik orang tua jasmani maupun Rohani adalah wajib, maka perlu kiranya di maklumi bahwa sekalipun berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban tetapi bukan berarti tidak punya batas-batas tertentu, akan tetapi kebaktian/ kesetiaan itu dilakukan apabila orang tua tersebut tidak mengajar untuk berbuat maksiat / mensekutukan dan mend urhakainya, maka tidak ada hak bagi mereka untuk dita'ati atau dituruti ) dan tidak ada kewajiban bagi kita untuk menta'ati dan mengikutinya.







BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Penentuan populusi dan sample
1.      Populusi
Yang menjadi Populusi dalam penelitian ini adalah semua anak yang aktif mengikuti kegiatan dakwah islamiyah yang dilaksanakan satu kali dalam satu minggu dan bertempat di Pondok Pesantren Ishlahul Ummah Desa Tampak Siring Kecamtan Batukliang Lombok Tengah yang berjumlah 100 orang anak yang berumur 12 sampai 19 tahun.
  1.  Sampel
Dalam penelitian ini, tidak dilakukan penelitian terhadap semua populasi yang ada, mengingat terbatasnya waklu, biaya dan tenaga, maka dalam hal ini akan memakai teknik Random Sampling sebesar 50 % dari jumlah Populasi, dengan perhitungan sebagai berikut : 50 / 100 X 100 = 50 Orang
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan Data dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut
1.      Obsesi
2.      interviu
3.      Dokumentasi
4.      Angket
Untuk lebih jelasnya, dalam pengumpulan Data dapat dilihat dalam tabel berikut ini Tabel I
Jenis Data, sumber data, dan teknik pengumpulan data
No                                  Jenis Data
Sumber Data
TPD
I
_
' Clambaran Umum Lokasi dan Obyek
Penelitian
Dokumentasi
D  &  O
     2
Aktipitas Dakwah Islamiyah Keadaan



Responden Sebelum
Interviu
1 & 0
3
Dan sesudah mengikuti aktipitas Dakwah
Islamiyah
Impormal
        I                 _

Keterangan : TPD            = Teknik Pengumpulan Data
I           = Interviu
D         = Dokumentasi
0          = Observasi
3. Teknik Analisa Data
Dalam menganalisa Data dengan maksud untuk dapat mengetahui ada atau tidaknya pengaruh aktipitas dakwah Islamiyah terhadap anak dalam berbakti kepada orang Tua di Desa Tampak Siriring Kecamatan Batukliang Lombok Tengah dalam hat ini akan digunakan analisa Statistik atau analisa Kwantitatif yaitu dengan memakai rumus CHI Kwadrat sebagai berikut
(fo-fh)'
                        X2 = fh
Keterangan     X2 = CHI Kwadrat
fo = Frekwensi yang diperoleh
fh = Frekwensi yang diharapkan (Sutrisnohadi 1987 ; 76 )
Kemudian untuk mengetahui sejauhmana kekuatan yang di timbulkan dari pengaruh aktifitas da'wah Islamiyah terhadap anak dalam berbakti kepada Orang Tua di Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang Lombok Tengah, dalam hal ini digunakan dengan rumus sebagai berikut
KK =              X2   
X2-N
Keterangan : KK = Koevisien Kontingensi
X'`= CI-I1 Kwadrat
N=Jumlah 1Zcspondcn (Suharsimi arikunto, 1987 ; 232 )
Adapun mengukur pengaruh yang ditimbulkan dari aktipitas dakwah tersebut, telah ada ditetapkan suatu pengukuran sebagai berikut
Kurang dari      0, 20 : Pengaruh rendah sekali
0,20-0,40                     : Pengaruh Rendah tapi pasti
0,40-0,70                     : Pcngaruh yang rendah cukup berarti
0,70-0,90                 :Pengaruh sangat tinggi dapat diandalkan ( jalaluddin Rahmat)


















BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1.        Diskripsi Desa
Desa Tampak Siring Kec. Batukling memiliki luas wilayah 502.448 Ha2 dengan jumlah penduduk sebanyak  4211jiwa. Dengan rata kepadatan 1,272 jiwa (masih cukup longgar ) dan jarak dari ibu Kota Kecamatan 6,5 Km dan terletak pada ketinggian 203-506 M dari permukaan laut dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara              : Desa Teratak
Sebelah Selatan           : Desa Otak Desa
Sebelah Barat             : Selebung
Sebelah Timur             : Desa Peresak 
Dari luas wilayah 502.448 Ha2 ini terbagi menjadi 11 (sebelas ) kekadusan terdiri dari :
1.      Batu Mete
2.      Tampak Siring
3.      Lekong Petelahan
4.      Antak-Antak
5.      Pedandan
6.      Lendang Kekah
7.      Dasan Baru
8.      Sanggok
9.      Gubuk Belimbing
10.  Benang
11.  Jadot
2.        Pemerintahan
Struktur perangkat pemerintahan Desa tampak siring dapat dirincikan sebagai berikut :
Kepala Desa                            : Mahrum
Sekretaris Desa                        : Muslimun
Kaur Pemerintahan                  : Muh. Tohri
Kaur Pembangunan                 : Sopian
Kaur Kesra                              : Muslimin
Kaur Keuangan                       : Nurhasanah
Kaur Umum                            : Muhtar
Kaur Ekbang                           : Sudirman
Sedangkan kekadusan di Desa Tampak Siring Kepala sebanyak 11 kekadusan dengan rincian sebagai berikut :
a.       Kadus Batu Mete              : Tohri
b.      Kadus Lekong Petelahan : Ramli
c.       Kadus Antak-Antak         : Bp. Seni
d.      Kadus Pedandan               : H. Anwar
e.       Kadus Dasan Baru            : M. Arsyad
f.       Kadus Jeranjang                : Tahir
g.      Kadus Lendang Kekah     : Mustiadi, QH S.Sos.I
h.      Kadus Gubuk Belimbing : Marjan
i.        Kadus Benang                  : H. Mulidah
j.        Kadus Jadot                      : Saleh
            Selanjutnya pemerintah Desa tampak siring dilengkapi dengan instansi lembaga Desa sebagai mitra kepala Desa dalam melaksanakan tugas pemerintahan di Desa tampak siring kec. Batukliang baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan dan SDM masyarakat Desa tampak siring. Adapun instansi mitra kepala Desa tampak siring dapat dirincikan sebagai berikut :
1.                    Perwakilan Desa (BPD)
2.                   LKMD
3.                   TPPKK
4.                   IPP
5.                   Karang Taruna
6.                   Remaja Masjid
7.                   Kelompok Tani dan Ternak
8.                   UED. SP
9.                   PKBM
10.               HPM Tampak Siring
11.               Kelompok Zikir
12.               Kelompok Arisan
13.               Kelompok UPPKS
14.               Kelompok Pamswakarsa
a.       Amphibi
b.       Yatofa
c.       Hizbullah NW
d.      Elang Merah
e.       Buru Jejak
f.        Tiga Bersatu
15.               Kelompok Majlis Taklim
Dengan jumlah penduduk yang begitu masih longgar di Desa tampak siring kec. Batukling Lombok tengah,bamyak penduduk yang menggantungkan hidupnya mereka pertanian, peternakan sapi, industry rumah tangga, dan sopir. Jumlah dari penduduk sebagian ada yang memanfaatkan kehidupan mereka pada TKI. Yang rata – rata mencari penghasilan keluar negri.
3.        Sosial
Dalam meningkatkan kualitas SDM di Desa tampak kec. Batukliang, maka pemerintah Desa tampak siring menigkatkan kualitas yang lebih baik lagi. Baik itu dari kwalitas pemahaman, kebudayaan, pembangunan, dan pendidikan. Terbukti dengan telah adanya bangunan sarana dan prasana yang dapat di manfaatkan oleh masyarakat itu sendiri dalam meningkatkan SDM yang ada.
Dapat digambarkan bahwa sarana pendidikan dari tingkat TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, baik Negri maupun Swasta sebanyak 7 buah, guru 119 orang dengan jumlah murid 1182 dengan kelulusan rata-rata 90% dengan angka melanjutkan 95% .
Dibandingkan kesehatan dari tahun ke tahun, cukup menggembirakan karena ini didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup memadai dan partisifasi masyarakat yang cukup tinggi dalam rangka menuju masyarakat yang sejahtra dan aman. Dalam pelayanan kesehatan dapat di gambarkan sebagai berikut :
1.      Polindes : 1 buah
2.      Posyandu : 11 buah
3.      Dua (2) orang dokter
4.      Delapan (8) dukun bersalin
Dalam bidang penghayatan dan pengamalan ajaran agama, Desa Tampak Siring Kec. Batukliang mempunyai kerukunan dan ketaatan yang cukup tinggi dalam melaksanakan ibadah setiap hari, ini terbukti dengan adanya pengajian umum (majlis taklim) yang dihadiri oleh sebagian besar masyarakat Desa tampak siring kec. Batukliang baik yang di laksanakan di masjid maupun di madrasah dan dimushalla. Dapat digambarkan bahwa pelayanan dalam bidang agama sangat maju dengan perincian tempat ibadah sebagai berikut :
1.      Masjid       : 11 buah
2.      Mushalla    : 13 buah
3.      Madrasah   : 4 buah
Dengan jumlah pemeluk agama islam 100%. Di Desa tampak siring tidak ada agama lain selain agama islam jadi bisa disimpulkan bahwa dalam menjalankan ibadah setiap harinya masyarakat dalam keadaan tenang dan aman.
4.        Pertanian
Kawasan Desa tampak siring memang tidak bisa dipunngkiri yang lebih dominan perSAWahan dan yang sebagiannya adalah perkebuna yang masih luas dan sedikit sekali perumahan karena pemukiman di Desa tampak siring masih bida dikatakan minim, Luas tanah SAWah di Desa tampak siring kec. Batukliang dengan perincian sebagai berikut :
1.      Sawah irigasi : 78.765 Ha
2.      Tanah irigasi : 76. 500 Ha
3.      Sawah tanah hujan : 23.500 Ha
4.      Perumah : 51. 020 Ha
5.      Perkebunan : 255. 365 Ha
            Demikian gambaran umum Desa Tampak Siring Kec.Batukliang Lombok Tengah dengan program-program yang sudah penulis paparkan. ( Data Desa : 2013)
B. Aktivitas Dakwah Islamiyah
1. Kegiatan Dakwah Islamiyah
Kegiatan dakwah Islamiyah yang dilalsanakan di Desa Tampak siring adalah tidak semata-mata kegiatan dakwah yang bersifat kerohanian atau keagamaan saja, melainkan kegiatan yang bersifat sosialpun mendapat perhatian yang besar dari para da'i. Hal ini disebabkan karena banyaknya kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran baik kesadaran untuk melakukan atau mengamalkan ajaran Islam maupun kesadaran untuk meningkatkan sosial kemasyarakatan . hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis kegiatan yang dilakukan yaitu
a. Kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan, antara lain:
§  Gotong Royong
§  Kerja bakti kebersihan
§  Saling bantu dalam kebaikan.
b. Kegiatan yang bersifat kerohanian atau keagamaan antara lain:
§  Pengajian atau ceramah-ceramah agama Islam
    • Safari Ramadlan
o   Ukhuwah Islamiyah
o   Shilaturrahmi
o   Pengajian Syafa'ah
    • Pembacaan Hizib Nahdlatul Wayhan
    • Pembacaan Maulidul Barzanji.
Adapun kegiatan dakwah Islamiyah yang menjadi pembahasan pada skripsi ini adalah kegiatan Islamiyah yang berbentuk ceramah Agama Islam yang dilakukan secara rutin yakni satu kali dalam satu minggu bertempat di Lingkungan Pondok Pesantren yang ada di Desa Tampak siring dan di ikuti oleh seluruh santri-santri bahkan oleh masyarakat yang ada disekitarnya.
2. Sarana atau Obyek Dakw,ah
Yang mengikuti dakwah Islamiyah di Desa Tampak siring adalah dengan adanya kesadaran masyarakat yang ada disekitar Pondok Pesantren maka setiap diadakan pengajian rutin atau bulanan selalu di hadiri dan di banjiri oleh masyarakat yang ada di sekitarnya.
C. Penyajian dan Analisis Data
1. Penyajian Data
Setelah semua data atau seluruh hasil yang terkumpul maka langkah selanjutnya memasuki tahap penyajian data ini dilakukan untuk menyajikan seluruh data yang diperoleh dalam bentuk tabulasi dengan tendensi mengatagorikan masing­-masing variabel. Sedangkan untuk dapat mengetahui kategorisasinya terlebih dahulu dicari nilai rata-rata (mean) dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata dari masing-­masing variabel inilah yang dijadikan standar atau patokan dalam menentukan kategorisasinya yakni kategori tinggi ( + ) kategori rendah ( - ) untuk menentukan nilai rata-rata (mean) tersebut dipergunakan rumus.
F
N = atau Mean = Jumlah Nilai Seluruh Responden
N                               Responden
Berdasarkan rumus diatas, maka dapatlah di ketahui bahwa rata ratanya adalah sebagai berikut:
a. Untuk pariabel X yaitu aktivitas dakwah islamiyah.
Penyajian data tentang keaktifan responden dalam mengikuti dakwah islamiyah mendapat Skor 818, kemudian nilai tersebut dimasukkan dalam rumus mean sebagai berikut:
F          818
N = -------- ------- = 16. 36
Dengan demikian, maka responden yang berada diatas skor 16,36 dikategorikan tinggi ( + ), sedangkan responden yang berada di bawah 16,36 dikategorikan pada tinggat rendah ( - ).

b. Untuk pariabel Y yaitu berbakti kepada orang tua.
Penyaj ian data tentang berbakti kepada orang tua mendapat sekor 812, kemudian nilai sekor tersebut dimasukkan kedalam rumus mean sebagai berikut
F         812
                                             N  = ----- = ------  = 16. 24.
N        50
Dari hasil peritungan diatas, maka dapatlah diketahui bahwa untuk pariabel Y nilai rata-rata ( mean) yang berada diatas 16, 24 termasuk dalam kategori tinggi ( + ) dan nilai yang berada di bawah 16, 24 termasuk dalam kategori rendah ( - ).
Untuk lebih jelasnya dalam hal penyajian data ini dapat dilihat pada daftar tabel berikut ini:
Tabel XI Tabulasi data dalam kategorisasi masing-masing variabel.
No
Res
Variabel
Indevenden
Variabel
Dependen
Jumlah

+
-
+
-
+ +
+-
-+
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
18
-
-
14
-
-
-
-
2
17
-
17
-
v
-
-
-
3
-
20
18
-
v
-
-
-
4
-
15
17
-
-
-
v
-
5
18
-
17
-
v
-
-
-
6
-
14
-
10
-
-
-
v
7
19
-
-
18
-
-
-
-
Sumber Data : Kantor Desa Tampak Siring Th. 2013
2. Analisa Data
1. Analisa Kwantitatif.
Sebelum analisa data-data diatas, maka terlebih dahulu diadakan klasifikasi data, hal ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui beberapa responden yang termasuk dalam kategori tinggi ( + ), dan beberapa responden yang termasuk dalam kategori rendah ( - ) pada tiap-tiap pariabel. Untuk mengetahui hal tersebut, maka dapat dilihat daftar tabel dibawah ini.
Tabel XIII Klasifikasi data masing-masing variabel
No
Variabel
Tinggi
Rendah
Jumlah
1
Aktifitas dakwah Islamiyah
40
10
50
2
Anak dalam berbakti kepada
Orang tua
33
17
50
Sumber Data : Kantor Desa Tampak Siring Th. 2013
 2. Pembuktian Hipotesis
Sebelum mengetahui pada tabel kerja maka terlebih dahulu perlu diketahui klasifikasi nilai responden ( frekwensi ) serta pembuktian hipotesis.
Untuk pembuktian hipotesis dapat di lihat sebagai berikut:
 a. Hipotesis kerja.
Aktifitas dakwah Islamiyah dapat mempengaruhi anak dalam berbakti pada orang tua.
b. Hipotesis Nihil
Aktifitas dakwah tidak dapat mempengaruhi anak dalam berbakti kepada orang tua.
Untuk menguji hipotesis (hipotesis kerja maupun hipotesis Nihil). Maka terlebih dahulu dilihat kategorisasi dari masing-masing variabel. Hal ini dapat dilihat  pada tabel berikut:
Tabel XIV
Kategorisasi masing-masing variabel
Kategori
Dependen

Total
+
-
+
Indevenden
-
30
3
10
7
40
10
Jumlah
33
17
50
Sumber Data : Kantor Desa Tampak Siring Th. 2013
Setelah diadakan kategorisasi dari masing-masing Variasi ( sebagai mana tabel 14, maka langkah terakhir adalah menganalisa ada atau tidaknya pengaruh variabel terikat, hal tersebut berpijak pada nilai 16, 24 diatas. Kemudian selanjutnya mencari nilai vrekwensi yang diharapkan ( Fh ) dengan rumus sebagai berikut:

Fh k = jumlah baris X iumlah kolom
N
Dan dapat dirumuskan frekwensi yang diharapkan sebagi berikut


40

Fh =

X 33 = 26, 4

50


40

Fh =

X 17 = 13, 6

50



10

Fh =

X33=6,6

50


50

Fh =

X 17 = 3,4.
t


50


Nilai 26, 4 kemudian dimasukkan pada tabel frekwensi yang diharapkan ( Fh ) sedangkan disela-sela yang dapat terisi sendiri .
Frekwensi yang diharapkan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel XV
Frekwensi yang diharapkan
Kategori
Dependen

Total
+
-
+
Indevenden
i
-
26,4
6,6
13,8
3,4
40
10
Jumlah
33
17
50
Sumber Data : Kantor Desa Tampak Siring Th. 2013
                  Dari hasil perhitungan pada tabel 14 dan 15 di atas maka dimasukkanlah hasil tersebut pada tabel kerja “ Chi Kwadrat " yaitu sebagai berikut:
Tabel XV
Frekwensi yang diharapkan
Variabel Indevenden
Devenden
fo
fh
fo-fh
(fh-fh)2
fo-fh)'
fh
Tinggi
30
26,6
3,6
7,2
0,27
Tinggi
(+)





Rendah
10
13,6
-3,6
-7,2
0,53
Tinggi
3
6,6
-3,6
-7,2
1,09
Rendah
(-)





Rcndah
7
3,4
3,6
7,2
2,12
Total
50
50


4,01
Sumber Data : Kantor Desa Tampak Siring Th. 2013
Dari basil perhitungan yang didapatkan dari tabel diatas , maka pada lajur terakhir diperoleh basil perhitungan Chi Kwadrat yaitu sebagai berikut:
( fo - fn )2   = 4,01 Fn
Setelah nilai tersebut diketahui, maka langkah berikutnya adalah mencari derajat kebebasan ( d,b ), yaitu dengan memakai rumus.
d,b =(b-1)(k-1)
=(2-1)(2-1)
=(1)(1)
=1X1
=1
Pada taraf signifikasi 5 % dengan d, b 1 , mencapai 3, 84 sedangkan X 2 = 4,01, yang berarti X2 lebih besar. Dengan demikian maka X2 dinyatakan sifnifikan dan konsekwensinya hipotesis kerja diterima, sedangkan hipotesis Nihil ditolak.
Oleh karena itu, maka proses aktivitas dakwah Islamiyah berpengaruh terhadap anak dalam berbakti kepada Orang Tua di desa Tampak siring Kecamatan Batu Keliang Lombok Tengah.
Agar dapat mengetahui sejauhmana tingkat pengaruh aktifitas dakw~ah Islamiyah di desa Tampak siring, , maka hal ini menggunakan rumus koefisien ( K K yaitu .
X2K K = X2 + N 4,01 4,01-50 4,01 54,01 KK =0,27.
Dengan demikian, maka hasil perhitungan kontingensi diperoleh nilai = 0,27 yang berarti terletak pada standar nilai antara 0,20 - 0,40, sehingga pengaruh aktivitas dakwah Islamiyah terhadap anak dalam berbakti kepada Orang Tua di Desa Tampak Siring Kecamatan Batu Kliang Lombok Tengah berada pada tinggat pengaruh rendah tetapi pasti .











B A B V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan atas permasalahan yang telah dibahas dan setelah diadakan analisis statistik, akan dapat diambil suatu kesimpulan, sebagai berikut:
1.  Pada taraf signifikasi 5 % dengan d, b 1 , mencapai 3, 84 sedangkan X 2 = 4,01, yang berarti X2 lebih besar. Dengan demikian maka X2 dinyatakan sifnifikan dan konsekwensinya hipotesis kerja diterima, sedangkan hipotesis Nihil ditolak. Oleh karena itu, maka proses aktivitas dakwah Islamiyah berpengaruh terhadap anak dalam berbakti kepada Orang Tua di desa Tampak siring Kecamatan Batu Keliang Lombok Tengah.
2. Adapun pengaruh yang ditimbulkan dari aktivitas dakwah Islamiyah terhadap anak dalam berbakti kepada Orang Tua di Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang berada pada 0, 27 yaitu terletak antara 0,20 yang berarti hubungan rendah tapi pasti.
B. Saran-saran
Dari kesirnpulan diatas, rnaka saran yang hendak disampaikan sehubungan dengan keberadaan dan kegiatan dakwah Islamiyah di Desa Tampak Siring Batu Keliang yaitu sebagai berikut
  1. Mengingat bahwa Negara kita mayoritas beragama Islam dan selalu dihadapkan pada problematika yang cukup komplek. Oleh karna itu, hendaknya di tanamkan jiwa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Ukhuwah Islamiyah, persatuan dan kesatuan Ummat dengan demikian maka akan dapat membentuk pribadi insan yang Islami dan terhias budhi pekerti yang terpuji, sesuai dengan nilai ajaran Agama Islam.
2.      Melihat pengaruh yang ditimbulkan dari aktipitas dakwah Islamiyah di Desa Tanpak Siring yaitu rendah tapi pasti, maka perlu ada pembenahan administrasi sehingga data mengenai subyek dakwah, obyek dakwah baik yang sudah maupun yang belum disampaikan menjadi jelas.

3. Perlunya diadakan evaluasi ahir dari setiap kegiatan dakwah, hal ini dimaksudkan agar mudah mengetahui secara pasti sejauhmana tingkat keberhasilan yang sudah di capai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

terjemah kitab at - taqriratus sadidah

contoh soal utntuk akhlak lil banin

SOAL SAFINATUN NAJA UNTUK SMP 1 , 2 DAN 3