AL-USTADZ UMAR BARADJA
الأخْلَاق لِلْبَنِيْن
BIMBINGAN
Akhlak
BAGI PUTRA-PUTRA ANDA
jilid 4











بسم الله الرحمن الرحيم


Bimbingan akhlak
bagi putra-putra anda
jilid 4

{terjemah al-akhlaq lil banin}

Penyusun :
Al-ustadz umar bin achmad baradja

Penerbit buku teladan :
YPI : “al-ustadz umar baradja”

Penyalur tunggal
PUSTAKA AMANI
Jakarta






Daftar isi
·         Pengantar penerbitan
·         Kata pengantar
·         Pendahuluan, dari perkataan imam ghazali Ra
1.      Rasa malu dan tidak tahu malu
2.      Teladan tertingga dalam masalah malu
3.      Sifat al-iffah dan al-qanaah serta kebalikannya
4.      Bukti nyata bagi yang memberi nasihat
5.      Kejujuran dan pengkhianatan
6.      Kisah seorang laki-laki jujur
7.      Berbuat benar dan berdusta
8.      Beberapa kisah dari orang-orang yang berkata benar dan dusta
9.      Kesabaran dan kegelisahan hati
10.  Akibat orang-orang yang sabar
11.  Bersyukur dan menginkari nikmat
12.  Teladan tinggi dalam hal kesabaran
13.  Sifat menahan diri dan marah
14.  Beberapa kisah dari orang-orng yang pandai menahan diri
15.  Kemurahan hati dan sifat kikir
16.  Kemurahan  hati rasulullah saw dan keluarganya
17.  Sifat rendah hati dan kesombongan
18.  Beberapa kisah dari orang-orang yang merendahkan hati dan yang sombong
19.  Ikhlas dan riya’
20.  Kesia-siaan orang-orang yang bersikap riya’
21.  Dendam dan dengki
22.  Berbagai akibat buruk karena dengki
23.  Ghibah (membicarakan aib)
24.  Bukti-bukti atas bahaya ghibah
25.  Mengadu domba dan melapor kepada penguasa
26.  Cara para pelaku naminah berbuat kerusakan
27.  Penutup mengenai :
-          Nasihat-nasihat umum -1-
-          Nasihat-nasihat umum -2-



Pengantar penerbitan
Alhamdulillah berkat inayah ilahi rabbi, kami dapat menerbitkan beberapa kitab karya al-ustadz umar achmad baradja. Diantara :
-          Bimbingan akhlak untuk putra anda jilid 1 – 4
-          Bimbingan akhlak untuk putrid anda jilid 1 – 3
-          Bimbingan fiqih ibadah untuk pemula dan menengah jilid 1 dan 2
Dalam bahasa aslinya (arab) digunakan sebagai bahan pelajaran dipondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah diniyah se-indonesia dan sejak tahun 1950-an dijadikan kitab wajib.
Dengan di terjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia, tentunya akan lebih berguna bagi siswa sekolah umum dan masyarakat luas. Kitab ini juga ssajikan dalam bahasa jawa, Madura dan sunda. Upaya seperti ini bertujuan untuk berperan serta dalam mendidik generasi muda agar berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Demi kesempurnaan kitab ini pada cetakan mendatanng, kami harapkan saran yang membangun dari para pendidik dan cendekiawan.

Ypi . al-ustadz umar barajda

Surabaya , rabiul awal 1414 H
Agustus 1993 M













Kata pengantar
Segala puji bagi allah yang menjadi akhlak yang baik sebagai penyebab kebahagiaan dan kenikmatan serta menyeru manusia agar melakukannya. Disamping itu, menjadi akhlak yang buruk sebagai penyebab kebinasaan dan kesengsaraan serta melarang manusia melakukannya. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan atas nabi yang paling utama sayyidina Muhammad dan keluarga serta sahabatnya yang berbakti dan bertaqwa.
Selanjutnya inilah jilid keempat yang terakhir dari kitab al-akhlak li al banin (bimbingan akhlak bagi putra-putra anda), yang kami selesaikan atas taufik dari allah ta’ala dan dialah sebaik-baik penolong.
Selain itu mohon kepada allah swt agar memberi manfaat terhadap  kitab ini kepada para remaja dan menjadikan sebagai pembimbing bagi mereka menuju budi pekerti yang mulia, di samping memberi manfaat kepada mereka dengan jilid-jilid sebelumnya, dimana mereka mempelajari adab-adab yang baik.
Sesungguhnya hanya kepada allah swt yang memberi hidayah kepadanya kita kembali dialah yang patut mengabulkan doa.


Surabaya, ramadhan 1385 H

Al-ustadz umar bin ahmad baradja


Pendahuluan
Dari perkataan imam al-ghazali ra
1.      Akhlak ibarat jiwa manusia yang kokoh, dari mana timbulnya berbagai perbuatan dengan mudah tanpa menggunakan pikiran dan perencanaan. Bilamana perbuatan-perbuatan yang timbul dari jiwa itu baik, maka keadaannya disebut “akhlak yang baik” jika yang ditimbulkan kebalikan dari itu maka keadaannya disebut “akhlak yang buruk”. Apabila keadaan itu tidak mantap didalam jiwa, maka ia tidak disebut akhlak.
2.      Akhlak yang dapat di hasilkan dengan latihan dan perjuangan pada awal, hingga akhirnya menjadi watak. Misalnya seseorang ingin mempunyai tulisan indah maka pertama kali dia harus memaksakan diri untuk meniru tulisan-tulisan yang indah hingga tulisan itu menjadi wataknya. Ini tidaklah aneh pada manusia yang diberi oleh allah akal dan pengertian. Bahkan, tidak aneh pula pada wehan buas, karena ia bisa di ubah akhlaknya dengan latihan hingga menjadi jinak. Tidaklah anda lihat, kalau anjing bisa diajar untuk menjadi berburu dan menjaga ?.
3.      Akan tetapi pendidikan akhlak yang berat bagi murid pada mulanya, kemudian dia dapat menikmati pada akhirnya, misalnya bayi yang disapih dari payudara ibunya pada mulanya ia menagis keras dan kurus tubuhya serta pucat warna kulitnya. Dia semakin tidak menyukai makanan yang diberikan kepadanya sebagai pengganti air susu. Akan tetapi, apabila ia langsung di berhentikan dari minum air susu hari demi hari, lalu semakin payah dalam bersabar  dan diliputi rasa lapar maka iapun terpaksa makan makanan, kemudian menjadi kebiasaan (watak). Seandainya di suruh kembali minum air susu ibu, dia tidak akan mau, selanjutnya diapun manjauhi payudara dan tidak menyukai air susu ibu, namun terbiasa dangan makanan penggantinya. Begitu pula binatang, pada mulanya ia tidak menyukai pelana, kekang besi dan tiak mau dinaiki. Akan tetapi ia dipaksa melakukan itu dengan rantai dan tali. Iapun menjadi jinak, sehingga apabila dibiarkan ditempatnya, iapun berdiri tanpa diikat maupun rantai. Untuk menunjukkan bahwa akhlak itu dapat diubah, tersebutlah dalam hadits : “sesungguhnya ilmudidapat dengan belajar dan kebajikan didapat dengan sering berbuat bijaksana. Barang siapa mencari kebaikan, iapun diberi kebaikan itu. Dan barang siapa menghindari kejahatan, iapun dilindungi dari kejahatan itu.” Imam al-bushiri rahimahullah berkata :
Nafsu itu seperti bayi, jika kamu biarkan,
Ia tetap suka menyusu, dan jika kamu lepas,
Iapun berhenti.
Orang yang dapat mengendalikan nafsu
Dari pembangkangannya, seperti kuda liar
Yang di kendalikan dengan besi di mulutnya.
4.      Induk akhlak yang baik adalah empat keutamaan : kebijakan, keadilan, keberanian dan keluhuran budi. Hikmah adalah suatu kebenaran dengan ilmu dan amal dan ia adalah sumber akhlak yang baik. Alah swt berfirman : “dan barangsiapa yang diberikan al-hikmah, maka iapun telah diberi kebaikan yang banyak.” (qs. Al-baqarah : 269). Ketika ibnu abbas ra meriwayatkan firman allah ra pada surat luqman, ayat 12 yaitu : “dan sesungguhnya telah kami berikan al-hikmah kepada luqman.” Dia berkata : “ al-hikmah ialah akal, pengertian dan kecerdasan selain kenabiaan.” Keadilan ialah keadaan jiwa dan kekuatan untuk mengendalikan kemarahan dan syahwat serta mengarahkannya secara bijaksana. Keberanian ialah tunduknya kekuatan amarah pada akal dalam betindak dan berhenti. Keluhuran budi ialah terdidik kekuatan syahwat dengan pendidikan akal dan syara’ (syariat atau perintah agama)
5.      Akhlak yang tepuji ialah pertengahan dari kewajaran antara berlebih-lebihan dan kekurangan. Sebagaimana allah ta’ala berfirman dalam memuji rasul saw dan para sahabatnya : “Muhammad itu adalah utusan allah dan orang yang bersamanya adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesame mereka.” (qs.al-fath: 29).  Dan allah swt berfirman dalam memuji hamba-hamba-Nya yang shalih : “dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan) itu di tengah-tengah antara yang demikian.” (qs.al-furqaan : 67). Dalam hadits disebutkan : “sebaik-baik perkara adalah yang pertengahan.” Penyair berkata :
Suka berlebih-lebihan itu salah,
Sebaik-baik perkara adalah yang
Pertengahan.
Keberanian adalah sikap yang terpuji antara keras hati (berani) dan pengecut.
Kedermawanan adalah antara pemborosan dan kikir. Rendah hati adalah antara kehinaan dan kesombongan. Rasa malu adalah antara kelemahan dan kekerasan . keramahan antara keberandalan dan kekakuan. Keluhuran budi adalah antara keserakahan dan kebekuan, dan akhlak-akhlak lainnya.
6.      Akhlak terpuji adalah penyebab kebahagiaan didunia dan akhirat. Ia mengakatpemiliknya ke wilayah malaikat  yang muqarrabin (yang dekat dengan allah). Sedangkan akhlak yang buruk adalah racun pembunuhan dan perbuatan buruk yang menjauhkan diri rahmat tuhan sekalian alam. Ia menjerumuskan pemiliknya ke jurang setan yang terusir. Akhlak yang buruk adalah penyakit hati dan jiwa. Di samping itu, ia adalah penyakit yang menghilangkan kehidupan yang abadi. Bandingkan ia dengan penyakit yang hanya menghilangkan kehidupan jasad. Apalagi para dokter sangat memparhatikan pengobatan badan demi memelihara kehidupan yang fana, maka perhatian untuk mengobati penyakit hati yang lebih utama, karena ia melindungi kehidupan yang abadi. Pengobatan macam ini wajib dipelajari oleh setiap orang yang beakal dan merupakan cara pengobatan para nabi. Shalawat dan salam semoga atas mereka. Allah swt telah mengutus mereka untuk mengajari umat, bagaimana menyucikan hati mereka dari akhlak tercela dan menghiasi jiwanya dangan akhlak yang mulia.
7.      Maka ambillah buku ini, lalu bacalah dengan penuh perhatian dan renungkan. Paksalah diri anda untuk mengamalkan isinya. Setelah itu, lanjutkanlah dengan buku-buku besar, sehingga anda dapat memahami hakikat akhlak dan menjadi orang terdidik dan bahagia didunia dan agama dan allah-Lah maha pemberi taufiq.


Komentar

Posting Komentar

Mohon saran,,,,,,,
semoga apa yang kita baca memberikan manfaat

Postingan populer dari blog ini

terjemah kitab at - taqriratus sadidah

SOAL SAFINATUN NAJA UNTUK SMP 1 , 2 DAN 3

Kitab Puasa Kitab At-Taqriratus sadidah Fiqih imam syafi'i (belum di revisi)