SEJARAH PERADABAN ISLAM Book Review

TUGAS UAS
SEJARAH PERADABAN ISLAM
Book Review

Versi Terdalam: Kehidupan Rasul Allah Muhammad SAW  (Prophet Muhammad: Aspects of His Life)






Disusun Oleh
Abdul Malik
nimko


PAI- II A


PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI  ( I A I N ) MATARAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATARAM




Book Review
Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhammad SAW
Dari Kelahiran Hingga Detik-Deti Terakhir
Oleh: Abdul Malik *

Syaikh Shafiyyurrahaman Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq Al-Makhtum: Bahsun Fi Siratin An-Nabawiyyah (Riyadh: Darussalam, 2000).
Edisi Indonesia diterjemahkan oleh: Hanif Yahya Lc. Et al,
Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhammad SAW
Dari Kelahiran Hingga Detik-Deti Terakhir
 (Riyadh: Maktaba Dar-us-salam, 2008)

Nabi MUHAMMAD SAW adalah mahkluk termulia yang dijadikan ALLAH SWT ………………………
Pengenalan buku :
Buku Rahiqul makhtum yang akan direview ini adalah buah tangan Syaikh Shafiyurrahman dalam kategori sejarah kenabian yang memaparkan beberapa sisi dan aspek kehidupan Nabi Muhammad SAW. Apa yang dipaparkan dibuku ini tidak hanya berkisar tentang kehidupan Nabi SAW semata, melainkan juga mencakup sejarah kehidupan Bangsa Arab, suku-suku dan bangsa-bangsa selain arab, Social Budaya, Geopolitik, Ekonomi dan Demografi. Sisi inilah yang membuat buku ini agak berbeda dengan buku-buku yang lain. Dalam buku ini seolah-olah hampir tercakup seluruh sejarah kehidupan Nabi SAW walaupun ukuran buku ini terbilang sedang. Dengan buku ini sepertinya bagi orang yang ingin mempelajari sejarah Nabi Muhammad SAW sudah mendapatkan sebagian besar dari hal-hal yang urgen dalam kehidupan Nabi SAW dan laksana sudah mendapatkan kunci masuk untuk menuju istana sejarah Nabi SAW.


A. PENDEKATAN
Buku Syaikh Shafiyurrahman dengan judul: Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhammad SAW dari Kelahiran Hingga Detik-Detik Terakhir, merupakan jenis penulisan yang dapat digolongkan ke dalam penulisan sirah dengan model klasik (Tradisional) yang menggunakan pendekatan  kronologis. Pendekatan ini memiliki ciri-ciri  umum; ditulis secara sistim berutan dan terperinci sesuai dengan alur terjadinya peristiwa pada periode-periode tertentu.
Selain  penulisan sejarah Nabi dengan gaya klasik, dikenal juga penulisan sirah dengan gaya Tematik. Pendekatan penulisan gaya ini lebih banyak digunakan oleh para ahli sejarah Nabi pada dewasa ini. Kebiasaan para sejarawan dalam penulisan sirah nabawi, bisa ditemukan tiga model penulisan sejarah yang memiliki perbedaan dalam gaya penyampaiannya. Pertama, penulisan klasik (Tradisional); kedua, penulisan Modern; dan ketiga, penulisan Tematik.
Model pertama (Klasik), merupakan cara penulisan sirah Nabi yang paling sederhana, akurat, dan tidak begitu sulit dan rumit dalam menjelaskan dan memaparkan rentetan secara rinci  kejadian dan kehidupan Nabi. Para sejarawan yang tergolong pada klasik (Tradisional) adalah sejarawan yang tetap berpegang kepada kitab-kitab sirah yang lama. Dan pada umumnya mereka melakukan penyusunan, membuat ringkasan, dan merapikan secara tertib susunan kejadian yang dialami Nabi secara kronologis. Secara umum sistem penulisan uraian sirah Nabawiyah adalah dimulai dengan mengemukakan peristiwa zaman Jahiliyah, kelahiran, masa kanak-kanak dan silsilah keluarga Nabi, Perkawinan, Penerimaan Wahyu, Hijrah, Isra’ Mi’raj, beberapa Peperangan, sejumlah Perjanjian, Haji Wada’, wafatnya Rasul, hingga pemilihan khalifah pertama.[1]
Dari beberapa karya sirah dengan model klasik (Tradisional) yang mempunyai pengaruh yang banyak pada kajian histografi pada masa awal adalah buku sejarah karya Aban bin Utsman (dan sebagai penulis pertama) dengan judul Maghazi[2] (dan sebagai penulis pertama). Dan pada generasi berikutnya ‘Urwah Ibn Zubair, Abu Ma’syar Al-Sindi, Muhammad Ibn ‘Umar Al-Waqidi, dan Ali Ibn Muhammad Al-Mada’ini.
Sedangkan salah satu penulis kontemporer yang masih menggunakan model penulisan klasik (Tradisional) adalah karya Maulana Wahiduddin Khan, Muhammad: Nabi Untuk SEMUA yang merupakan hasil terjemahan dari buku aslinya dengan judul  A Prophet for All Humanity. Dalam buku ini penulis mengulas secara kronologis kehidupan Rasulullah SAW, yang terbagi menjadi empat bagian yakni: Pertama, memaparkan jejak awal kehidupan Nabi; Kedua, beberapa peristiwa penting dalam kehidupan Nabi; Ketiga, metode kerasulan dan perjalanan hijrahnya dari Makkah ke Madinah; dan Keempat, masa-masa akhir keNabian dan kerasulan.[3]
Model penulisan kedua, yakni penulisan Modern. Cara penulisan sirah kelompok ini hampir tidak jauh berbeda dengan cara penulisan klasik (Tradisional). Para sejarawan mengumpulkan fakta dan data-data serta menggunkan kitab-kitab penulis sejarawan klasik (Tradisional) sebagai sumber rujukannya, dan menggunakan pendekatan atau metode ilmiah yang sesuai dengan gaya zamannya. Mereka menyusun dan menulisnya kembali secara kritis, sehingga seolah-olah hasil karya mereka sendiri. Akan tetapi tulisan-tulisan mereka dipandang bersifat Apologetik.[4] Para penulis yang termasuk dalam kategori modern diantaranya adalah Ghulan Sarwar dengan Muhammad: The Holy Prophet, Syibli Nu’mani dengan karyanya Sirat Un Nabi, dan Muhammad Husein Haekal dalam karyanya Hayatu Muhammad.
Sedangkan model penulisan ketiga, yakni kelompok sejarawan yang mencoba menghadirkan karya-karya sirah Nabi secara tematik. Kelompok ini menggunakan cara dan gaya pendekatan penulisan yang tidak jauh berbeda dengan penulisan klasik dan modern. Bahkan, mereka juga menggunakan karya-karya penulis klasik dan modern sebagai bahan penulisan mereka. Akan tetapi, para sejarawan Nabawiyah ini lebih memilih tema-tema tertentu yang sesuai dengan tuntutan zaman, dan tidak menulis karya mereka secara kronologis, tetapi tetap mempertahankan  kekritisan dan kerasionalan.[5]
Penulis kontemporer dalam kelompok ketiga ini diantaranya adalah: Afzalur Rahman dalam karyanya Nabi Muhammad Sebagai Seorang Pemimpin Militer.[6] Rahman menjelaskan secara historis sosok Rasulullah SAW dalam bidang militer, dengan kajian serta analisis dari peristiwa dalam peperangan-peperangan yang dilalui Rasulullah, strategi perang dan politik yang diljalankan pada masa hidupnya. Rahman secara sistematis membagi uraian pembahasan sirah nabawi ini dalam sembilan bagian: Pertama, Islam dan perdamaian; Kedua, strategi militer yang dijalankan Rasulullah SAW; Ketiga, kepemimpinan dalam konteks peperangan; Keempat, lingkungan strategis dan sistem patroli; Kelima, prinsip-prinsip dasar peperangan; Keenam, keamanan; Ketujuh, kebijakan terhadap bangsa Yahudi; Kedelapan, Kebijakan dan hukum perang serta kearifan Rasulullah SAW; dan Kesembilan, Penilaian atas diri Muhammad sebagai pemimpin militer.
Karya sirah dengan pendekatan tematik juga dilakukan oleh Muhammad Sholahuddin, yang mengangkat tema perekonomian dengan judul buku World Economic Revolution with Muhammad SAW. Buku ini terbagi menjadi tujuh bagian,[7] yang keseluruhannya menguraikan aspek/bidang ekonomi. Secara historis, buku ini menguraikan jejak perekonomian Pra-Islam (kondisi perekonomian Jazirah Arab Pra-Islam), perekonomian era Muhammad SAW (periode Mekah-Madinah), serta jejak kejayaan perekonomian pasca Muhammad SAW (masa Khulafaur Rsyidin, Kekhalifahan Umayyah, Abbasiyah, dan Usmaniyah), dan pada bagian selanjutnya penulis menguraikan relevansi (perekonomian) dalam konteks keindonesiaan.
Kedua karya yang penulis sebutkan di atas, menggunakan pendekatan tematik dalam penulisannya, dimana memfokuskan pada tema-tema tertentu yang dianggap penting untuk kemudian di elaborasi dan dikaji secara mendalam. Kajian sirah nabawi dengan pendekatan tematik ini, lebih memudahkan seseorang untuk memahami sisi-sisi beragam dimensi kehidupan Rasulullah SAW secara lebih utuh, hal ini dikarenakan karya tersebut berisi pembahasan yang terfokus pada satu atau beberapa kajian yang dikupas secara lebih detail.
Karya Shafiyurrahman yang berjudul: " Perjalanan hidup Rasul yang agung Muhammad SAW dari kelahiran hingga detik-detik terakhir" juga memaparkan secara lebih ringkas namun padat dan valid tentang aspek-aspek yang sangat penting mengenai sejarah Nabi SAW. Bahkan ada beberapa aspek yang tidak semua penulis sejarah Nabi menaruhnya dalam bagian buku karyanya, padahal itu juga penting dan sangat menarik untuk diketahui bagi orang yang ingin mendalami tentang sejarah Nabi SAW.

Bagian I : Letak Strategis Dunia Arab Dan Suku-Suku
Yang didalamnya dibahas posisi bangsa arab dan kaum-kaum arab
Bagian II : Lembaga Pemerintahan Dan Keamiran Dijazirah Arab
Didalamnya dibahas pemerintahan di Yaman, di wilayah Hijrah, Syam, Hijaz, serta pemerintahan diseluruh negeri Arab dan kondisi politik
Bagian III : Keyakinan Dan Kepercayaan Bangsa Arab
Didalamnya dibahas kondisi kehidupan religius
Bagian IV : Kondisi Masyarakat Arab Di Masa Jahiliyyah
Didalamnya dibahas kondisi Sosial, Ekonomi dan Moral
Bagian V : Nasab Dan Keluarga Besar Nabi Saw
Didalamnya dibahas nasab Nabi SAW dan keluarga Nabi SAW
Bagian VI : Kelahiran Dan Empat Puluh Tahun Sebelum Kenabian
Didalamnya dibahas kelahiran Nabi SAW, perkampungan Bani Sa'ad, kembali kepangkuan ibunda nan amat mengasihi, dipangkuan sang kakek nan amat menyayangi, dipangkuan paman nan penuh belas kadih sayang, bersama sang rahib bahira, perang fujjar, meniti hidup dengan kerja keras, menikah dengan khadijah, membangun ka'bah dan menyelesaikan pertikaian dan sirah Nabawiyah secara global.
FASE MAKKAH
Bagian VII : Dibawah Naungan Kenabian Dan Kerasulan
Didalamnya dibahas digua Hira’, jibril as turun membwa wahyu, wahyu mengalami masa vakum, jibril AS kembali turun membawa wahyu, sekilas ulasan tentang macam-macam cara turunnya wahyu
Bagian : VIII : Tahapan Pertama Perjuangan Dakwah
Didalamnya membahas tahapan dakwah sirriyah (secara rahasia) selama tiga tahun, gelombang pertama, perintah shalat, kaum quraisy mendengar perihal dakwah secara global
Bagian IX : Tahanpan Kedua – Dakwah Secara Terang-Terangan
Didalamnya membahas perintah pertama untuk menampakkan dakwah, berdakwah dikalangan kaum kerabat, di atas bukit shafa, menyampaikan Al-Haq secara terang –terangan dan sikap kaum musrikin terhhadapnya, sidang  majelis membahas upaya menghalangi jamaah haji agar tidak mendengarkan dakwah Rasulullah SAW, metode-metode yang digunakan untuk menghadapi dakwah islamiyah beragam penindasan, sikap kaum musyrikin  terhadap Rasulullah SAW, utusan quraisy menghadap Abu Thalib, kaum quraisy mengultimatum Abu Thalib, kaum quraisy menghadap Abu Thalib, berbagai pelecehan terhadap Rasulullah SAW, aktivitas di Darul Arqam, hijrah pertama menuju negeri Habsyah (Ethopia), kisah sujudnnya kaum musyrikin bersama-sama kaum muslimin dan kembalinya para sahabat yang berhijrah, hijrah kedua ke negeri Habsyah, trik kaum quraisy untuk memperdaya kaum muslimin yang berhijrah ke Habsyah, meningkatnya frekuensi siksaan dan upaya menghabisi Rasulullah SAW, masuk islam Hamzah Bin Abdul Muththalib RA, masuk islam Umar Bin Al-Khatthab RA, utusan quraisy menemui Rasulullah SAW, para petinggi quraisy ingin berunding dengan dengan Rasulullah SAW sementara Abu Jahal ingin menghabisinya, Negosiasi dan Kompromi, kaum quraisy bingung dan berfikir keras serta upaya mereka menghubungi  orang-orang yahudi, sikap abu thalib dan keluarganya.
Bagian X : Pembaikotan Dan Menyeluruh.
Didalamnya membahas perjanjian yang zhalim dam melampui batas, tiga tahun di celah bukit milik Abu Thalib, pembatalan terhadap Shahifah perjanjian, delegasi terakhir quraisy yang mengujungi Abu Thalib,
Bagian XI : Tahun Kesedihan
Didalamnya membahas Abu Thalib wafat, Khadijah berpulang kerahmatullah, kesedihan datang silih berganti, menikah dengan Saudah RA, factor pendorong kesabaran dan ketengaran kaum muslimin.
Bagian XII : Tahapan Ketiga – Dakwah Diluar Kota Makkah
Didalamnya membahas Rasulullah SAW di kota Thaif.
Bagian XIII: Menawarkan Islam Kepada Kabilah Dan Individu
Didalamnya  membahas kabilah-kabilah yang mendapat tawaran, orang-orang yang beriman selain penduduk Makkah, enam bibit unggul dari Yastrib, sekilas tentang Rasulullah SAW dengan Aisyah.
ISRA’ DAN MI’RAJ
Bagian XIV : Baiat Aqabah Pertama
Didalamnya membahas duta islam pertama di Madinah, kesuksesan yang mengesankan.
Bagian XV: Baiat Aqabah Kedua  ( Baiat Kubra)
Didalamnya membahas permulaan dialog dan penjelasan Al-Abbas akan dampak serius darinya poin-poin baiat, penegasan kembali akan dampak serius dari baiat, akad baiat, dua belas orang pemimpin pilihan, setan menyikap perihal perjanjian, kesiapan kaum anshar untuk menggempur kaum quraisy, kaum quraisy mengajukan protes kepada para pemimpin Yatrib, kepastian berita bagi quraisy dan upaya mengusir para peserta baiat.
KONTINGEN – KONTINGEN PERTAMA YANG BERHIJRAH
Bagian XVI: Perlemen Quraisy  Darun Nadwah Mengadakan Siding Isimewa.
Didalamnya membahas sidang perlemen dan kesepakatan terhadap keputusan keji untuk membunuh Nabi SAW.
Bagian XVII : Nabi SAW Berhijrah
Didalamnya membahas blockade terhadap kediaman Rasulullah SAW, Rasulullah SAW meninggalkan rumahnya, perjalanan dari rumah menuju gua, ketika mereka berdua didalam rumah, perjalanan menuju madinah, singgah di Quba’, memasuki kota Madinah.
KEHIDUPAM DIMADINAH
Bagian  XVIII : Tahap Pertama – Kondisi Actual Di Madinah Ketika Berhijrah
Bagian XIX : Membangun Masyarakat Baru
Didalamnya membahas membangun Masjid Nabawi, mempersaudarakan sesama kaum muslimin, piagam persekutuan Islam, implikasi nilai-nilai amoral terhadap masyarakat.
PERJANJIAN DENGAN KAUM YAHUDI
Bagian XX : Perlawanan Berdarah
Didalamnya membahas provokasi kaum muslimin setelah hijrah dan kontak mereka dengan Abdullah Bin Ubay, mengumumkan tekad menghalang-halangi manusia dari masjidil haram , quraisy mengultimatum kaum muhajirin, izin untuk berperang, beberapa militer yang dipimpin dan dikirim Rasulullah SAW.
PERANG AHZAB
Bagian XXI : Perang Dengan Bani Quraizhah
Bagian XXII: Aktivitas Militer Setelah Perang Ini Berakhir.
Bagian XXIII : Perang Bani Mushthaliq Atau Al-Muraisi’
PERIODE KEDUA ERA BARU
Bagian XXIV : Pengiriman Surat Kepada Para Raja Dan Penguasa
Bagian XXV : Aktivitas Kemiliteran Pasca Perjanjian Hudaibiyyah
Bagian XXVI : Peperangan Peperangan Lain Di Tahun Ketujuh
UMRATUL QADHA’
Bagian XXVII : Perang Mu’tah
PERIODE KETIGA
Bagian XXVIII : Pengiriman Delegasi Dan Pasukan Khusus Sekembalinya Dari Penaklukan Makkah.
Bagian XXIX : Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra Melaksanakan Manasik Haji Menyoroti Peperangan Yang Dilakukan Rasulullah SAW Manusia Berbondong-Bondong Memeluk Agama Allah SWT.
KEBERHASILAN DAN PENGARUHNYA
Bagian XXX : Haji Wada’ (Perpisahan)
Bagian XXXI : Rasulullah SAW Meninggal Dunia
RUMAH TANGGA NABI
Bagian XXXII : Sifat Dan Budi Pekerti Rasulullah SAW
Bagian XXXIII : Daftar Kepustakaan



* Penulis adalah mahasiswa program Pascasarjana pada konsentrasi Pendidikan Agama Islam IAIN Mataram.
[1] Sayed Ali Asgher Razwy, Muhammad Rasulullah SAW: Sejarah Lengkap Kehidupan & Perjuangan Nabi Islam Menurut Sejarawan Timur & Barat, diterjemahkan dari Restatement of  the History of Islam & Muslims, pen. Dede Azwar Nurmansyah (Jakarta: Pustaka Zahra, 2004), h. viii.
[2]
[3] Maulana Wahiduddin Khan, Muhammad: Nabi untuk Semua diterjemahkan dari A Prophet for All Humanity, pen. Irwanti (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005), h. vii-viii.
[4] Sayed Ali Asgher Razwy, Muhammad Rasulullah…, h. viii.
[5] Ibid., h. viii.
[6] Afzalur Rahman, Nabi Muhammad Sebagai Seorang Pemimpin Militer, pen. Anas Sidik (Jakarta: Amzah, cet. Ke II, 2006), h. vii-x.
[7] Muhammad Sholahuddin, World Economic Revolution with Muhammad SAW (Jawa Timur: Mashun, 2009), h. xvi-xvii.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

terjemah kitab at - taqriratus sadidah

contoh soal utntuk akhlak lil banin

SOAL SAFINATUN NAJA UNTUK SMP 1 , 2 DAN 3